Kini Nampak Di Ruang Rapat Matrix Corporation, Tengah berkumpul petinggi petinggi Perusahaan itu Termasuk Simon.
"Jadi Bagaimana tugas yang Kuberikan Padamu Yollanda?.." Tanya Simon Pada Yollanda yang duduk dengan tenang Di kursinya.
"Semua Sudah aman Kakek, Aku sudah Menyewa Media, Membungkam Para Polisi, Dan yaaaa beberapa Orang yang Juga Mau terlibat Dalam Misi ini.." Jawab Yollanda dengan enteng yang dibalas Tepuk tangan dari Para petinggi petinggi perusahaan. "Dan Juga Orang orang Yang Menjadi Imbas Pabrik Yang dulu menjadi Proyek besar kakek dan Ibuku Sudah Ku kumpulkan dan Bersiap untuk Ku pindahkan.. seperti Kata Kakek yang jangan sampai Ada Korban Banyak.."
"Bravo.. bravo.." Puji Simon sembari Menepuk tangan nya dan tersenyum Bangga Atas Kinerja Yollanda. "Aku sangat bangga padamu cucu-ku, Kinerja Hebat mu ini.. memang layak Kau dikatakan Jenius.."
"Terimakasih Kakek.." Jawab Yollanda dengan Hormat.
Namun kenyataan nya..
Di wilayah barat Arakat yang bernama "Pointless District" nampak Pemukiman Kumuh yang Terlihat sehabis Terbakar Itu Hampir Rata dengan tanah. Bangunan-Bangunan disana Roboh dan Banyak warga Disana dibawa Paksa lalu Juga ada Alat alat berat Yang selesai Berkerja menghancurkan Semuanya.
"Bawa mereka Ke Penampungan Di Titik X! Jangan ada satupun yang Lolos!.." Seru Choko yang Memakai masker dan Jubah Merah Bulu khas Miliknya.
"Boss!.." Panggil seorang Pria dengan Pakaian serba Hitam. "Perkerjaan Membakar Rusun D hingga Rusun H semua Sudah selesai!.."
"Good job.." ucap Choko yang menepuk nepuk Pundak Pria itu, Kemudian Choko dikejutkan dengan seorang Pria berdandanan Lusuh namun punya tubuh yang besar Berlari ke arahnya.
"Sialan kalian Matrix Corporation! Kalian Mengambil Rumah kami dan berjanji Akan Mengganti nya namun kalian Malah melakukan Ini!!!.." Pria Itu Pun Berlari ke arah Choko dengan Sebatang Paralon besi di tangan nya, Nampak Choko yang melihat Pria itu hanya Memberikan isyarat Pada Anak buah nya Untuk berhenti.
"Lalu kau mau apa?.." Tanya Choko yang bahkan Dengan Tenang memakan Kacang. "Mau kacang?.."
"Karena Mu istriku dan anak ku tewas AARGGHHHHH!.." Pria itu Berteriak Lantang dan Bersiap Memukul Choko dengan Batang paralon tersebut, Namun Choko dengan Mudahnya mengelak dan berjalan melalui samping Pria itu yang terbelalak kaget hingga tak bisa berkata apa apa Sembari memegangi lehernya. "Ekhh.. ugh.."
Cucuran Darah Keluar deras dari leher pria Itu yang kejang kejang di Tanah dengan Darah yang semakin menggengang membuat Semua orang termasuk bawahan nya Choko pun ikut kaget.
"Minimal Gosok Gigi.." Ucap Choko Enteng Dengan Sebuah Benang Tipis yang masuk kedalam jemari nya lagi. "Yah Intinya Jangan Coba coba seperti Dia ya Jika Tak mau Mati.."
Dirinya tersenyum pada Semua Warga Tempat itu yang terdiam dan keringat dingin dengan wajah panik sekaligus Ketakutan.
"Oiya! Itu juga Berlaku untuk kalian, Jika Kalian Melakukan kesalahan Maka kalian Akan Merasakan Juga Leher kalian Tersayat Benang Piano.." Ucap Choko yang memasang kacamata Hitam Bulat nya dan membuka Pintu Mobil Sedan hitamnya. "Karena Nona Yollanda Tak suka Kesalahan sekecil apapun, Berdoa lah aku yang menghukum kalian karena pasti kalian langsung mati.. jika Nona Yollanda, entahlah Apa yang akan dia Lakukan namun pastinya Kalian tak mau tahu itu.."
Choko pun masuk kedalam Mobil nya Dan segera Beranjak Pergi dari Tempat Kumuh itu, dan Ia Kemudian Melepaskan Jubah Merah nya lalu memberikan nya Pada Seorang wanita yang ada di Mobil itu.
"Bakar Ini, Jorok.. tempat Itu bau nya Busuk.." ujar Choko sembari Mengeluarkan Sebatang Cerutu Dari saku Jas nya dan membakarnya.
Kembali Ke Fuujin dan Yuki, nampak kedua nya saling bertatapan cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Turn.
ActionCharlotte Oriel, Gadis Yang tiba tiba saja Hadir dalam Semua Kejadian Ghaib Di Kota arakat. seorang Gadis Dengan Asal Usul Misterius Yang tak ada Satu orang pun yang Tahu tentang siapa Dan darimana Ia Berasal. siapakah gadis ini? apakah ia Membawa B...