Chapter 44

9 1 2
                                    

Malam pun tiba di kota Arakat, Nampak Ghea Yang berada di Apartemen nya tengah duduk di sofa dengan game Konsol yang ia mainkan cukup lama.

"Damn man! Ayolah last bos nya susah banget lah!.." Gerutu Ghea dengan wajah Kesalnya sembari meminum susu Kotak miliknya.

"Woi Ghe! Ayo mandi Kan Malam Ini gua mau ajak Lo keluar!.." Ucap Donatello yang Baru saja Keluar dari kamar mandi sembari Mengeringkan rambut nya.

"Ah! Makan disini aja sih, pesen Pizza atau apa.. Malas Keluar.." Ujar Ghea yang lanjut Bermain kembali. Donatello pun Berjalan Ke arah TV dan Mematikan Layar Televisi tersebut.

"DONN!!!.." Seru Ghea yang Membuat Donatello Tersenyum sembari melipat tangan nya di depan dada.

"Ayo Siap siap, Gua Udah Reservasi Tempat. Cepet Mandi Pake Gaun.." Ghea yang mendengar Ucapan Pemuda itu Pun Dengan Kesal Melempar Controller konsol game nya ke sofa lalu Beranjak pergi untuk mengambil handuk.

Sementara Itu Di Rooftop Sebuah Gedung Nampak Julian Tengah berdiri santai sembari bersender menatap ke arah Kota arakat yang terang malam ini, dengan sebuah Usb yang Ia Pegang.

"Yo!.." Sebuah Sapaan Membuat Julian Menoleh dan ternyata Itu adalah Sosok Kristian dengan jaket Hitam dan Hoodie yang menutupi kepalanya. "Ada apa? Tumben?.."

"Gua punya Beberapa Informasi Penting Soal Kematian Pak Tanto, Dan Gua Nemuin ini.." Ucap Julian Santai sembari Menunjukan Usb tersebut pada Kristian. "Beberapa Informasi Terkait Martix Corporation disini, ada Juga Beberapa Yang Mencurigakan.."

Kristian Pun Menerima Flashdisk tersebut ketika Dilempar Oleh Julian yang berjalan ke Tepi Gedung.

"Gua Gak Bisa bantu banyak, Banyak Mata Simon di Kepolisian. Jadi selanjutnya Lo bergerak Sendirian Kris.." Ujar Julian.

"Makasih Jul, Hati hati.." Ucap Kristian yang hanya dibalas Senyuman tipis Julian Yang Langsung melompat dari atas Gedung tersebut dan masuk kedalam Sebuah Portal. Sementara itu Kristian Hanya Menggengam flashdisk tersebut dan berjalan Pergi.

Berpindah Ke kamar sebuah Rumah sakit, nampak Ibunda Oslo yang Terbaring Di atas Ranjang Rumah sakit Ditemani Oleh Oslo yang duduk di sebelah nya Sembari menggenggam Tangan wanita itu lembut.

"Ma.. Oslo Cuma Mau Mama Sembuh.." Ucap Pemuda Itu Pelan sembari menatap Wanita Yang ada di hadapan nya yang tengah terbaring Lemah. "Jadi cepet sembuh Biar kita Bisa Kumpul bareng lagi.."

Namun sebuah ketukan pintu Membuag Lamunan sedihnya itu Hilang dan Ia Pun langsung menatap ke arah Pintu yang terbuka dan Itu adalah Yollanda dengan Pakaian Dokternya.

"Yo!.." Sapa Yollanda pada Oslo yang Mengelap wajahnya Dan kemudian berdiri. "Sibuk?.."

"E-engga.." Jawab Oslo dengan gelengan Kepala.

"Bisa Keluar sebentar?.." Tanya Yollanda yang dibalas Anggukan Kepala Oslo. Mereka berdua Pun keluar dari Dalam ruangan Rumah sakit, Berjalan ke Sebuah Taman kecil yang ada di rumah sakit Tersebut. "Jadi gue ada Perkerjaan Buat Lo.."

Yollanda mengeluarkan sebuah pematik Api yang ia sodorkan Pada Oslo. Pemuda Itu menerima Korek api tersebut dengan tatapan Ragu.

"A-apa itu?.." Tanya Oslo yang dijawab Senyuman Manis Yollanda.

"C'mon, membakar STM jaya Mungkin bisa Buat mereka kapok dari pada Ada Korban lain yang berjatuhan kan??." Ucap Yollanda yang membuat Oslo Terdiam dengan keraguan yang Terlihat jelas di matanya. "Lo sendiri Yang bilang kalau Lo bakalan Lakuin apapun kan? Karena hal yang terpenting buat Lo cuma Keluarga??.."

"Baik, Bakalan Gue kerjain.." Jawab Oslo yang dibalas Senyuman Lebar Yollanda yang kemudian Mengeluarkan selembar Uang dari Dalam saku nya dan memasukan nya kedalam Saku jaket Hitam oslo.

The New Turn.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang