JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA.💗 JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR YA, BIAR KALAU UPDATE ADA NOTIFNYA.Fathan tertawa kecil sampai matanya terlihat sipit. "Gak papa kan kiss istri sendiri?" tanyanya pada semua orang.
"GAK PAPA DONG!"
"HAHA!"
Ziara tersenyum simpul, lalu meraih tangan kanan Fathan.
Fathan sedikit terkejut dan langsung menatap tangannya yang di tarik lembut oleh Ziara. Seperti ada getaran di hatinya saat Ziara menyentuh tangannya. Padahal, saat mencium kening Ziara tidak seperti ini.
Ziara mencium punggung dan telapak tangannya.
"Huu, so sweetnya pengantin baru ini," goda Mc laki-laki.
Tamu undangan kembali riuh dan tertawa mendengarnya.
"Huuu!"
"Jadi pengen nikah!"
"Eaaa!"
Fathan ikut tertawa kecil. Kemudian, ia memegang tangan kiri Ziara membantu Ziara menaiki tangga.
"Arghh! Romantis banget sih." Shasa jadi salah tingkah melihat keromantisan mereka berdua, dan jadi berandai-andai.
"Cari calon misua, Kak. Biar cepat nyusul," usul Nari.
"Kak Shasa mah gak laku," cibir Lulu.
"Jih, sembarang mulutnya. Gini-gini kak Shasa jadi primadona di kampus."
"Masa sih!"
"Udah ah! Lulu gak seru!" Shasa berdecak sebal dan memilih untuk ke kursi untuk duduk.
Bani dan kelima kawannya duduk di pojokan sambil menonton acara pertukaran cincin Ziara dan Fathan di atas pelaminan.
"Buset, keren banget adik lu, Ban. Dapetin cowok tajir kaya Fathan," seru Fiki.
"Brayden mah lewat," goda Tomi.
"Haha!"
"Dih apan sih lu pada, lagian gue juga udah punya cewek," sahut Brayden berdecak kesal.
"Santai, canda."
"Cuakss!"
Sesi foto penuh dengan tamu undangan yang mengantri untuk meminta foto bersama dengan pengantin. Kini giliran Shasa dan teman cewek sekelasnya dulu di Sma 1 Lamiar.
"KYAAAA!"
"Ih Ziara kaget banget tau ternyata kamu yang jadi jodohnya pak Fathan."
"Hooh ih kaget banget. Kaget agak nyesek-nyeseknya dikit."
"Tapi lo cantik banget Zi, cocok sama pak Fathan."
"Gak nyangka banget yah Ziara nikah secepat ini, sama guru ganteng kita lagi."
"Beruntung banget."
"Tapi seneng gak sih, pak Fathan nikahnya sama temen sekelas kita."
"Iya betul."
Ziara dan Fathan tersenyum-senyum kecil mendengar ocehan mereka semua.
"Ayo foto," ajak Shasa memeluk Ziara dari samping sambil membuka aplikasi camera di ponsel miliknya. "Bapak ayo!" lanjutnya pada Fathan karena tak sadar Shasa mengajaknya foto.
Fathan menoleh ke camera Shasa lalu tersenyum.
Crek!
"Lagi-lagi!" Shasa berganti gaya.
Crek!
"Lagi!"
"Crek!"
"Lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMBAAN GURU TAMPAN
Teen Fiction[Cerita penuh dengan keuwuan.]❤️ "Fathan memang bukan ustadz, Ummi. Tapi insyaallah, bisa menjadi imam yang baik untuk Ziara." _Elfathan Barwyn Atharic. Pada usia 20 tahun Elfathan Barwyn Atharic mahasiswa semester 5 jurusan manajemen. Dia ditawari...