BAGIAN. 06

103 45 9
                                    

Dikapus Vano dan Gilbas sedang berbincang satu sama lain mengenai aspek pembahasan lanjutan yang baru saja dibahas oleh dosen mata kuliahnya saat pertemuan kelas usai. Dan tepatnya pada saat ini mereka sedang berada di kantin kampus yang sudah tidak asing lagi keberadaannya bagi semua mahasiswa maupun mahasiswi.

"Van, tugasnya Pak Raga mau di selesain kapan?" tanya Gilbas sembari mengecek beberapa bukunya yang terlihat berantakan.

"Tenggat waktunya masih seminggu kan? Lagian gue heran, tumben banget Pak Raga ngasih tugas kelompok. Biasanya juga individual."

"Mungkin menurut dia kalau tugasnya dijadiin kerja kelompok, hasil yang dinilai itu nggak akan terlalu banyak ketimbang sama tugas individual lainnya," tukas Gilbas mengutarakan pendapatnya.

"Masuk akal, terus gimana? Mau langsung di selesain hari ini?" tanya Vano sambil menyeruput kopi hitamnya.

Gilbas langsung menganggukan kepalanya menyetujui.

"Lanjut dirumah gue aja gimana? Gue mau sekalian jemput Raya nih. Udah waktunya jam pulang juga." jelasnya. Kemudian Vano terlihat memasukkan barang bawaannya kedalam tas miliknya.

"Raya bukannya dianter pulang sama Galaksi?"

"Iya juga! Yaudahlah langsung cabut kerumah gue aja."

Gilbas yang mengerti tanpa membuang waktu lama langsung mengikuti Vano dari belakang sambil tertawa kecil atas perlakuan random temannya itu.

• • • • ° • • • •

Suara bel terdengar di seluruh penjuru sekolah SMA Bumi Matahari yang menandakan jam istirahat berlangsung. Semua murid berlomba-lomba berlari menuju arah kantin untuk menyerbu semua makanan yang sudah menunggu sejak jam pelajaran dimulai.

Namun lain halnya dengan seorang siswi yang baru saja keluar dari ruang BK ditemani dengan seorang guru disampingnya.

"Ini untuk pertama dan terakhir kalinya kamu terlambat Raya. Dan ibu juga tidak ingin kamu mengikuti ulangan susulan seperti tadi." Bu Sofia mengingatkannya dengan raut wajah yang begitu tegas.

"Baik bu! Raya minta maaf sebelumnya." balasnya sambil menundukkan kepala dengan raut wajahnya yang sedih.

"Kalau begitu kamu boleh istirahat, ibu harus keruang guru untuk memeriksa hasil ulangan kamu ini." ucap Bu Sofia yang langsung meninggalkannya sendiri didepan ruang BK.

Kemudian Raya kembali ke kelasnya dengan raut wajah yang lesu serta tidak begitu bersemangat. Saat sampainya dikelas ternyata seseorang sudah menunggu kedatangannya sejak bel istirahat berbunyi. Dan orang itu adalah Galaksi, Raya yang melihat langsung berlari kencang kearahnya.

"Ini semua karena, Gaga! Coba aja jemput Rayanya nggak telat, mungkin Raya nggak akan diomelin sama Bu Sofia diruang BK tadi." tukasnya kesal sambil memukul temannya itu sekuat tenaga.

Galaksi yang terkejut sontak saja langsung menghentikan tindakannya tersebut. "Lo apa-apaan si Ray. Lagian ya kalau lo nggak ngajak gue debat, mungkin aja kejadiannya nggak akan kayak gini." ucapnya sambil menangkap kedua lengan Raya yang masih saja terus memukulnya.

Raya yang mendengar merasa tidak terima atas perkataan Galaksi kepadanya. Sampai pada akhirnya datanglah teman sebangkunya yang bernama Alesa.

GALAKSARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang