BAGIAN. 25

81 24 2
                                    

Saat ini di kelas IPS 2 sedang berlangsung proses pembagian kelompok untuk presentasi materi. "Karena pembagian kelompok sudah selesai, sekarang Ibu minta dari setiap perwakilan anggota mengambil buku yang sudah disiapkan oleh petugas perpustakaan." ucap Bu Ghea selalu guru sejarah.

Dengan begitu beberapa siswa dan siswi mulai keluar kelas dan berjalan kearah perpustakaan sesuai perintah dari gurunya. Setelah sampai di sana mereka segera mencari petugas perpus dan langsung menanyakannya. "Maaf, Kak! Kita dari kelas IPS 2 ingin mengambil buku yang sudah Bu Ghea titipkan." ucap salah satu temannya Raya yang bernama Zaza.

"Silahkan! Bukunya ada disebelah sana dekat dengan rak nomor tiga." Balas Kakak petugas perpus tersebut sambil menunjuk kearah tumpukan buku yang sudah tertata rapih.

Disaat mereka mengambilnya dengan cara rebutan Raya yang tidak kebagian buku mau tidak mau harus mencarinya lagi. "Ray, lo ambil aja nih. Biar bukunya gue cari lagi." celetuk Abizar menyodorkan buku paket kepadanya.

Raya dengan cepat menolak ketua kelasnya itu. "Ehh, gak usah Abizar! Biar Raya cari lagi aja."

"Ya udah kalau gitu! Mau sekalian gue bantuin cari gak?" Tukasnya kembali menawarkan bantuan kepadanya. Namun dengan cepat Raya tolak karena tidak ingin merepotkan ketua kelasnya.

Raya menggeleng sambil tersenyum. "Makasih, tapi Raya bisa cari sendiri."

Abizar yang cuek membiarkannya begitu saja sambil berpamitan kepada teman sekelasnya. "Kalau gitu gue sama yang lain duluan. Lo gak apa-apa disini sendirian?" pekiknya sambil melihat sekeliling ruangan.

"Iya, kalian duluan aja. Nanti Raya bisa nyusul." Responnya singkat.

Setelah kepergian Abizar dan teman lainnya siswi itu mulai mencari cari buku yang dirinya butuhkan. Sekiranya mencari tapi tidak kunjung menemukannya akhirnya Raya memilih opsi untuk bertanya ke petugas perpustakaan. "Kak! Raya boleh minta tolong? Buku yang dititipin Bu Ghea tadi adanya dirak buku bagian mana, ya?" tanyanya sopan kepada petugas perpus tersebut.

"Kamu ke sebelah rak bagian buku sejarah aja. Nanti di sana kamu cari lagi di bagian atas kalau gak dibawahnya." Ujar petugas tersebut sambil menunjukan arah yang harus Raya lewati.

Dengan begitu Raya segera melangkahkan kakinya menuju tempat yang petugas itu maksud. Di saat sedang mencari di bagian rak buku sejarah dirinya terlihat bingung karena semua buku warnanya hampir sama dari ujung ke ujung. "Duh, Raya bingung! Kenapa warnanya sama semua?" dengusnya masih tetap mencari.

Tidak ingin langsung menyerah siswi itu kembali mencarinya dengan seksama. "Ahh ini dia!" teriaknya heboh setelah menemukan buku yang dirinya butuhkan.

Saat sedang mengambil buku tersebut dari rak bagian bawah. Tiba-tiba saja dari lubang tempat bukunya itu diletakkan Raya dapat melihat jika ada seseorang yang tengah bersandar dirak buku bagian sasta sambil berselonjor menyenderkan tubuhnya. Raya yang notabennya adalah anak yang memiliki keinginan tahu lebih besar memutuskan untuk melihat siapa sosok tersebut.

Langkah kakinya kini berpindah ke rak bagian sebelah. Disana Raya bisa melihat dengan jelas jika siswa tersebut tertidur sambil menutupi seluruh wajahnya menggunakan buku. "Bangunin gak, ya? Dari pada dia dimarahin sama petugas perpusnya." ucapnya terdengar berbisik. "Tapi kalau Raya bangunin kira-kira dia bakal marah gak, ya?"

Terlalu banyak berfikir akhirnya siswi itu memutuskan untuk membangunkannya. Hal pertama yang dirinya lakukan adalah mengambil buku tersebut yang menutupi sebagian besar wajahnya. Disaat buku itu sudah berada di tangannya Raya dibuat terkejut saat melihat siswa tersebut. Sontak saja tanpa disengaja bukunya itu terjatuh ke lantai keramik.

"Gaga?" Tukasnya terkejut sambil menatap lawan jenisnya tanpa mengedipkan mata.

Karana suara bising yang cukup keras membuat Galaksi terbangun dari tidur nyenyak nya. Dan betapa terkejut dia saat tau jika Raya sudah berada di hadapannya dengan raut wajah yang membeku. "Ray?" ujarnya.

GALAKSARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang