Bel pulang berbunyi di seantero SMA Bumi Matahari semenjak beberapa menit yang lalu. Kini terlihat sosok perempuan yang tengah menunggu seseorang untuk menjemputnya, dirinya juga tidak sendiri melainkan bersama temannya yang bernama alesa.
"Ray, lo bener dijemput sama kak Vano kan? Tumben jam segini belom dateng." Tanya Alesa sambil sesekali melihat kearah jam tangan miliknya.
"Raya juga gak tau nih! Kak Vano lama banget jemput nya." Balasnya yang terlihat mulai khawatir.
"Kalau gitu mending lo bareng gue aja. Dari pada kelamaan nunggu." Ujar Alesa menawarkan tumpangan kepada Raya.
Belum sempat menjawab tiba-tiba Raya langsung menghubungi kakaknya dengan menanyakan dimana dirinya berada. Namun setelah beberapa menit nenunggu ternyata nomornya Vano tidak kunjung aktif.
"Gimana? Diangkat gak?" Ucap Alesa yang terlihat penasaran.
Raya seketika menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Yaudah, kalau gitu lo bareng gua aja, kelamaan nunggu yang ada keburu sore nanti." Terangnya yang sambil menarik tangan Raya menuju halte bus.
Namun saat keduanya hendak pergi tiba-tiba sebuah motor dengan cepatnya melihat dan langsung berhenti tepat didepannya. Raya dan Alesa sontak dibuat terkejut dan reflek menjauhkan diri.
"Woy, lo kalau bawa motor bisa hati
-hati gak sih! Lo hampir aja nabrak kita berdua tau gak?" Alesa yang kesal menatapnya dengan penuh emosi.Namun bukannya ikut meneriaki orang itu justru Raya seakan memperhatikan motor yang sedang dikendarainya. Sekilas motor tersebut mirip dengan motor milik kakaknya. Setelah gadis cantik itu kembali memperjelas penglihatannya, ternyata motor tersebut memanglah benar milik Vano kakanya.
"Ini kan motornya kak Vano? Raya yakin banget ini motornya. Tapi kenapa yang naik buk---" Ucapnya terhenti dengan raut wajah yang terlihat linglung.
Sedangkan keduanya terlihat begitu bingung dan juga penasaran siapa orang yang sedang mengendari motornya Vano. Karena wajahnya tertutup oleh helm full facenya.
"Heh, lo siapa? Kenapa bisa lo pake motornya kak Vano? Dia itu adeknya jangan berani macem-macem lo?" Alesa sedikit mengancamnya dengan nada yang terdengar tinggi.
"Kalau ini motornya kak Vano, terus orangnya kemana?" Tanya Raya dengan kedua alis saling menyatu.
Alesa yang mulai kesal berniat untuk membuka helm full facenya secara paksa, namun ternyata gerakannya itu tiba-tiba saja terhenti oleh suara bariton yang keluar darinya.
"Gue temennya, Vano! Dia minta tolong gue buat jemput adiknya pulang." Ujarnya yang akhirnya bersuara sambil menatap kearah kedua siswi itu.
"Kakak bener temennya, kak Vano?" Tanya Raya yang belum bisa percaya begitu saja.
Laki-laki itu dengan cepat membalasnya dengan anggukan kepala.
Alesa yang tidak percaya dan masih merasa curiga kembali menanyakan pertanyakan kepada laki-laki tersebut.
"Apa buktinya kalau lo bener temennya, kak Vano?" Alesa terlihat ketus sambil melipat kedua lengannya dengn sorot mata yang tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSARA [TAMAT]
Novela JuvenilKisah ini bukan menceritakan tentang luar angkasa maupun isinya. Melainkan kisah tentang seorang gadis bernama Rayana Libra Antariksa yang dicintai oleh dua orang pria bernama Angkasa Langit Bimasakti dan Galaksi Bintang Semesta. Dan kisah mereka b...