BAGIAN. 22

56 17 1
                                    

"Ray, balik sekolah nanti lo ada acara gak?" Tanya Alesa sambil menyeruput minuman dinginnya.

"Kenapa emangnya?" Balasnya cepat.

Sambil menatap benda pipih nya Alesa kembali menjelaskannya. "Gua mau ajak lo ke rumah. Nyokap lagi buat kue banyak dan lo disuruh bawa pulang beberapa."

Raya sontak terdiam memikirkannya. "Raya minta maaf ya, Alesa! Raya udah aja janji sebelumnya." bebernya terlihat murung.

"Gak usah minta maaf kayak sama siapa aja lo. Tapi Ngomong-ngomong lo ada janji sama siapa emangnya?" Tanya Alesa sambil menggeser kursinya mendekat.

Raya yang ditanya tidak langsung menjawabnya melainkan terdiam dan terlihat berpikir sejenak. "Sama Kak Angkasa!" pungkasnya langsung membuat alesa mengerutkan dahi.

"Kak Angkasa yang waktu itu? Yang hampir aja nabrak kita berdua?" Ucapnya kembali dengan raut wajah tidak percayanya.

Putri Antariksa itu sontak mengangguk. "Iya! Raya pulang sekolah nanti diajak liat pameran lukis sama Kak Angkasa. Tapi sebenernya itu karena Kak Vano."

"Kalau gitu kenapa gak lo tolak aja?" Alesa dibuat keheranan dengan teman sebangku nya itu.

"Sebenernya Raya juga gak enak sama Kak Angkasa karena udah beliin Raya boneka Ice Bear. Karena gak bawa uang jadinya Kak Angkasa deh yang bayarin." ucapnya menjelaskan.

Alesa memaklumi dan mengerti apa yang dirasakannya. Tidak lama bel istirahat selesai membuat keduanya bergegas kembali ke kelas serta melanjutkan mata pelajaran yang tersisa. Tiga jam lebih sudah berlalu dan kini waktunya jam pulang bagi siswa siswi SMA Bumi Matahari. Mereka beramai-ramai keluar dari kelasnya masing masing untuk menuju gerbang sekolah. Begitupun juga dengan Raya yang sedang menunggu seseorang menjemputnya.

"Kak Angkasa udah sampe belom, ya?" Ucapnya sambil mengedarkan pandangannya kesekitar.

Kemudian datang Alesa menghampirinya yang masih menunggu kedatangan Angkasa didepan gerbang sekolah. "Temen Kakak lo kapan dateng?" Tanya Alesa kepada Raya.

Raya menggeleng dengan raut wajah cemberutnya. "Gak tau!"

"Ya udah kalau gitu gue tungguin lo sampe si Kak Angkasa itu dateng." Alesa langsung memasang badan berdiri disebelahnya ya g membuatnya tersenyum cerah.

"Makasih, Alesa!" Terka nya dibalas anggukan kepala olehnya.

Beberapa menit telah berlalu dengan cepat. Disaat keduanya sedang asik mengobrol terdengar suara bising motor dari arah utara.
Perhatiannya seketika teralihkan melihat siapa yang baru saja berhenti didepan mereka. "Maaf ya jemputnya telat!" ucap Angkasa sambil melepaskan helm full face miliknya.

Raya yang terkejut melihat ketampanan dari balik helm itu sontak membuatnya berdegup kencang. Terpesona dengan penampilan Angkasa. "I-iya!" jawabnya terlihat malu.

"Mau langsung berangkat sekarang?" Tanya Angkasa kembali yang langsung di balas anggukkan oleh adik temannya itu.

Angkasa yang melihat kehadiran Alesa disana sontak langsung menerbitkan senyumnya secerah matahari. Kemudian dirinya kembali memakai helm full face nya. Setelah itu Raya mulai naik keatas motornya sambil melambaikan kearah teman sebangkunya. "Alesa, Raya duluan ya! Makasih juga udah mau nemenin."

Alesa membalas lambaian tangannya sambil tersenyum. "Sama-sama. Lo hati-hati, ya!"

Belum sempat Raya dan Angkasa pergi meninggalkan sekolah tiba-tiba saja Galaksi datang dan berniat untuk mencegah mereka. Namun saat sudah dekat Angkasa dengan gelar menarik pedalnya pergi begitu saja. Alesa yang sadar akan kehadiran orang yang disukainya langsung bisa menebak jika Galaksi sedang kesal karena melihat Raya dengan laki-laki lain. Rahangnya sontak mengeras dibarengi dengan kepalan tangannya yang sudah mengeras.

GALAKSARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang