BAGIAN. 11

104 28 0
                                    

Pagi pun datang ditemani dengan suara kicauan burung yang bersautan. Ditambah lagi dengan semilir angin yang sejuk di pagi hari yang begitu cerah. Kepadatanpun mulai kembali seperti dihari hari biasanya.

"Assalamualaikum, Bunda" Ucap Galaksi menyalami tangan Bundanya Raya yang baru saja sampai dikediamannya.

"Waalaikumsalam, tumben pagi-pagi udah kesini?" Tanyanya sambil menyiram bunga-bunga miliknya.

Tidak ingin berdiam diri Galaksi langsung membantu Manda menyiram tanamannya dengan mengambil alih selang air yang sedang dipakai. "Bair gak telat ke sekolah kayak kemaren, Bun! Takut macet dijalan soalnya."


Manda mengangguk tersenyum kemudian menyuruh Galaksi masuk kedalam rumahnya. "Kamu udah sarapan, Ga? Raya masih lama tuh makannya."

"Sebelum ke sini Galaksi udah sempetin sarapan, Bun!" Sanggahnya terdengar sopan dengan langkah kakinya yang berjalan masuk ke dalam.

Saat sudah berada di dalam Galaksi bertemu dengan Vano yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus nya dengan pakaiannya serba hitamnya.

"Baru nyampe lo, Ga?" Sapa Vano yang melihat kedatang teman kecil adiknya.

Galaksi mengangguk sambil melihat Vano yang masih sibuk dengan buku-bukunya.

"Udah mau langsung berangkat lo?"

"Iya, nih! Gue titip Raya, jangan lo isengin. Jagain adek yang bener." Vano memperingati nya sambil menepuk sebelah bahu Galaksi dengan sorot matanya yang tajam.

Mendapat peringatan dari Vano bukan berarti membuatnya takut, namun malah sebaliknya. "Gak janji gue!" ujarnya tersenyum miring. "Adek lo itu terlalu gemes kalau gak gue isengin, Van."

"Kalau emang adek gue se gemesin itu. Harusnya lo bisa jagain Raya lah." Tutur Vano sambil memakai tas selempang miliknya.

Tidak lama orang yang sedari tadi diributkan akhirnya datang dengan penampilan cantiknya seperti biasa. "Pagi, Gaga!" Sapa Raya tersenyum begitu manis dengan wajahnya yang terlihat begitu segar.

"Pagi juga." Balasnya terdengar singkat karena sedang ditatap tajam oleh Vano.

Menyadari Kakaknya yang masih diam di tempat membuat Raya bertanya-tanya. "Kak Vano kok belum berangkat? Bukannya ada rapat di kampus?"

"Ini juga udah mau jalan. Kakak lagi ngingetin Galaksi aja supaya jagain kamu yang bener." Balas Vano terdengar sarkas dengan tatapannya yang masih saja mengancam teman kecil adiknya itu.

Setelah itu mereka mulai berpamitan kepada bundanya Raya dan langsung pergi menuju ke sekolah. Saat sampai disana keduanya berjalan terpisah menuju kelasnya masing-masing. Dan sedetik kemudian bel masuk berbunyi di seantero sudut sekolah.

Tiga jam mata pelajaran sudah berlalu dengan cepat, bel istirahat dibunyikan sebagai tanda waktunya berkunjung memadati area kantin. Namun hal itu diabaikan oleh seorang siswi yang terlihat begitu mengantuk disaat jam istirahat tiba.

"Alesa, Pak Zaki gak jadi masuk kelas kan? Raya, ngantuk banget nihh." Keluhnya terbaring lemas dengan kepalanya yang menyentuh meja.

"Katanya si gak jadi. Gue baru aja denger dari Abizar." Alesa langsung menyambar nya sambil melihat teman sebangkunya yang terlihat sangat mengantuk.

GALAKSARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang