"Makasih Gaga udah anterin Raya pulang." ucapnya sambil memberikan helm miliknya.
Galaksi membalasnya dengan anggukan. Dengan begitu sosoknya kembali menyalakan motornya namum belum sempat menancapkan gas datanglah Manda menyambut keduanya.
"Baru sampe?" Tukas Manda saat melihat kepulangan putrinya bersama dengan Galaksi.
Raya dengan segara mencium telapak tangan Manda bersama dengan Galaksi. "Iya, Bunda!"
Setelah menyalami tangannya Galaksi berpamitan pulang kepadanya. Baru saja Manda ingin melontarkan ucapannya tiba-tiba saja handphone miliknya berbunyi.
"Bentar ya, Ga!" Pinta Manda agar pemuda itu menunggunya.
"Waalaikumsalam!" Pekiknya. "Kamu lagi dimana? Kok jam segini belum sampe rumah?" tanya Manda yang ternyata anak laki-lakinya yang menelfon.
"Apa! Rumah sakit?" Manda seakan melebarkan bola matanya. Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Bundanya membuat Raya ikut terkejut dan panik.
"Syukur kalau kamu gak kenapa-kenapa! Terus temen kamu gimana kondosinya sekarang?" Manda sedetik kemudian merasa lega setelah mendengar penjelasan dari Vano. "Semoga penyakitnya cepat membaik! Bunda titip salam sama orang tuanya."
"Kamu hati-hati juga pulangnya! Bunda tunggu di rumah." ujarnya. "Waalaikumsalam." panggilannya berakhir setelah Vano memutuskan sambungannya.
Raya dengan cepat menanyakan kondisi kakak tercintanya. "Bunda, Kak Vano kenapa?" tanyanya dengan raut wajah penuh cemas.
"Kakak kamu gak apa-apa!"
"Kalau gak kenapa-kenapa, kenapa Kak Vano ada dirumah sakit?" Raya yang bingung mengerutkan dahinya.
Manda perlahan menjelaskannya kepada putri satu-satunya itu. "Kakak kamu itu gak sakit! Dia lagi jengukin temen kampusnya."
Galaksi tidak merespon apapun hanya memilih mendengar percakapan diantara kedua ibu dan anak tersebut.
"Yang sakit Kak Gilbas ya, Bun?" Tukas Raya menebaknya.
Sontak Manda menggeleng. "Bukan, Gilbas! Tapi yang satunya lagi. Siapa ya tadi namanya? Bunda lupa ihh." pekiknya mencoba mengingatnya kembali.
Raya yang penasaran mencoba membantu Bundanya dengan menyebutkan semua nama dari teman kakaknya yang dirinya ketahui. Sementara Galaksi merasa ada sesuatu yang terlintas begitu saja kepalanya.
Pemuda itu memikirkan tentang beberapa hari yang lalu dimana dirinya sedang berada di rumah sakit setelah insiden kecelakaannya. "Apa iya? Kayaknya gak mungkin." ucap Galaksi membatin dengan kedua alisnya saling terpaut.
"Kok Bunda lupa ya, Ray? Padahal baru aja telfonan sama kakak kamu. Yang Bunda ingat si namanya ada Angnya gitu. " Pekik Manda.
Raya merasakan jika perasaannya tiba-tiba saja tidak enak. Terlebih dengan rasa was-was serta degupan jantungnya yang semakin cepat. "Namanya Kak Angkasa bukan, Bun?" celetuknya.
"Ahh, itu dia! Kok kamu bisa tau si, Ray?" Manda sontak membenarkan.
Melihat reaksi yang Manda tunjukkan seketika membuat anak gadisnya itu terkejut dengan raut wajah khawatirnya. Sama halnya dengan Galaksi pemuda itu langsung melebarkan kedua matanya. Ternyata apa yang dirinya pikirkan memang bener.
Kemudian Raya berjalan kearah Galaksi sambil menarik kerah jaket demin miliknya. "Gaga! Anterin Raya ketemu sama Kak Angkasa, ya?" pintanya dengan bulir air mata yang sudah membasahi pipinya.
Galaksi yang mendengar rintihan serta permohonan dari gadis tercintanya membuat hatinya merasakan goresan teramat dalam. "Ray, tapi gu--"
"Gaga! Raya minta tolong, ya?" Tukasnya kembali memohon sambil menundukkan kepalanya kepada Galaksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSARA [TAMAT]
Teen FictionKisah ini bukan menceritakan tentang luar angkasa maupun isinya. Melainkan kisah tentang seorang gadis bernama Rayana Libra Antariksa yang dicintai oleh dua orang pria bernama Angkasa Langit Bimasakti dan Galaksi Bintang Semesta. Dan kisah mereka b...