BAGIAN. 04

145 56 2
                                    

Di pagi hari yang cerah dan berawan ini seorang gadis tengah terlihat kesal akibat perlakuan kakak laki-lakinya. Entah bagaimana bisa dirinya diturunkan begitu saja dipinggir jalan seperti waktu beberapa minggu yang lalu, dan kini sudah terhitung kali kedua baginya.

“Kakak minta maaf banget, Ray! Kamu bisa berangkat kesekolah sendiri kan? Di depan ada halte bus, kakak udah telat banget nih karena ada rapat dadakan.” Terangnya. Dengan raut wajah yang terlihat was-was Vano dengan menyesal meminta maaf kepada adik tersayangnya.

“Kak Vano tuh kebiasaan banget si suka nurunin Raya dipinggir jalan. Tega banget sama adiknya sendiri.” Raya menggerutu sambil melihat kakaknya dengan tatapan jengah.

Sontak Vano menghela napasnya dalam kemudian tangannya terulut mengelus pucuk rambut milik adiknya. “Kakak janji dehh ini yang terakhir kali. Jangan marah ya kakak udah telat banget ini.” Ucapnya sambil memakai helmnya kembali.

Raya masih saja marah dan tidak berniat mengeluarkan sepatah katapun.

“Raya, Kakak pergi ya.” pamit Vano yang langsung menancapkan gasnya pergi meninggalkan Raya.

“Harusnya Raya nggak nolak ajakannya Gaga tadi pagi.” decaknya sambil melangkahkan kaki menuju halte bus yang sudah diberitahu kakaknya barusan.

Memang benar jika tadi pagi Galaksi sempat datang kerumahnya untuk mengajaknya berangkat ke sekolah bersama. Namun raya menolak dengan alasan karena dirinya masih belum selesai bersiap, terlebih tidak enak jika Galaksi menunggunya terlalu lama. Alhasil Raya menyuruhnya untuk berangkat duluan, dan dirinya akan segera menyusul bersama kakaknya nanti.

Setelah berjalan beberapa menit akhinya Raya sampai dihalte bus tersebut, disana juga terdapat beberapa orang yang sedang menunggu sama seperti dirinya saat ini. Karna lelah dirinya memilih duduk dikursi, dan tiba-tiba saja terdengar suara pensil dan kertas yang saling bergesekan membuatnya mencari asal suara tersebut.

Lama kelamaan suara itu semakin terdengar jelas di indra pendengarnya. Raya seketika memalingkan wajahnya kearah suara itu berasal dan betapa terkejutnya dia saat tau apa yang sedang ada didepan matanya saat ini.

“Wahh, bagus banget gambarnya! ” Teriaknya spontan dengan ekspresi wajah yang begitu imut. Melihat sebuah gambar yang begitu luar biasa baginya.

Raya tidam tahu jika ucapannya yang tiba-tiba itu sudah membuat seorang pria yang ada disampingnya ini merasa sangat terkejut.

Brukkk

Karena ucapan Raya yang begitu mengejutkan, membuat semua barang-barang miliknya itu jatuh dan berhamburan ke tanah. Raya yang melihat langsung segera membatu memungutinya.

“Maaf ya Kak!” tukas Raya sambil menyerahkan sketcbook miliknya.

Namuan bukannya membalas ucapannya Raya sosoknya itu masih saja terdiam atau mungkin terkejut karena ulahnya tadi.

Tidak lama bus yang ditunggupun datang, pria tersebut langsung melangkahkan kakinya memasuki tanpa mengeluar kata sedikitpun.

Raya juga ikut melangkahkan kakinya masuk kedalam  dan saat sudah didalam pandangannya pun mencari sosok pria yang sudah membuatnya terkejut karna perbuatannya tadi. Saat melihat kursi disamping pria itu kosong Raya langsung saja menempatkan dirinya duduk dikursi tersebut.

GALAKSARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang