Hola.
Apa kabar semuanya.
Gimana puasanya hari ini. Lancar gak?
Ayo ramaikan part ini.
Jangan silent readers ya.
Ramaikan dengan vote dan komen.
Kalau typo koreksi ya. Tadi banyak yang typo soalnya.
Happy Reading.
***
Sebab, untuk mencintai seseorang juga harus punya rasa ikhlas yang besar, kalau suatu saat dia tidak diciptakan untuk dimiliki. Bukanya memaksakan kehendak dan menyalahartikannya dengan obsesi.
***
"Sa, aku cari-cari, kamu di sini ternyata."
Thalassa lantas melepaskan pelukannya dari Khena. Kedua gadis itu menatap pria berkulit putih yang baru saja datang.
"Khena?" Gesa terkejut melihat keberadaan Khena, apalagi sampai berpelukan dengan Thalassa. Dia tahu betul, jika gadis itu sedang perang dingin dengan Sasa.
"Hai, Gesa," sapa Khena canggung.
Melihat situasi itu, lantas Thalassa berkata, "Aku sudah baikan dengan Khena, dan mengakui semua kesalahanku di masa lalu. Aku juga minta maaf sama Ishana, mengakui sejujurnya, kalau selama ini yang buat dia celaka adalah aku."
Gesa terkejut mendengarnya. "Terus sekarang gimana? Ishana benci kamu."
Thalassa menggeleng. "Ternyata dia sudah tahu dari awal, tapi memilih diam. Ishana memaafkan kesalahanku. Dia memang gadis yang baik. Pantas banyak pria yang jatuh hati padanya."
Termasuk kakak tirinya sendiri. Lanjut Thalassa dalam hati
"Eh, ada Gesa ternyata." Ishana kembali, setelah selesai bicara berdua dengan Bara. Melanjutkan makan siang mereka tadi.
"Kalian mau makan siang? Sini gabung," tawar Ishana, sedang Bara hanya diam dengan pandangan yang sulit terbaca.
Thalassa terdiam, dia tahu Bara tidak suka dengannya, cowok itu masih marah karena perilaku Aysara pada kekasihnya. Lagipula, dia tidak mau jadi nyamuk dua sejoli tersebut.
"Gak usah, Isha. Kami cari meja sendiri aja." Thalassa tersenyum ramah. "Ayo!"
Thalassa menggandeng Gesa di tangan kanannya dan menggandeng Khena di tangan kirinya. Thalassa memilih tempat duduk yang agak jauh dari Ishana.
Thalassa mengambil tempat di sebelah Khena, sedangkan Gesa berada di depan gadis itu.
"Kenapa kita gak gabung saja dengan Ishana?" tanya Khena penasaran.
"Janganlah, biar Isha bisa quality time dengan Bara. Mereka itu pasangan yang cocok. Sama-sama baik." Hanya saja, Thalassa takut akan nasib Bara nantinya. Yang akan mati tragis, setelah gadisnya dimiliki secara paksa.
"Khena, kamu benar sudah memaafkan Sasa?" tanya Gesa, setelah lama terdiam. Jujur, dia masih ragu akan hal itu.
"Sudah. Lagipula Sasa sudah mengakui kesalahannya. Bagiku, itu lebih dari cukup." Khena tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealing With A Protagonist Villain
Fantasy[𝙁𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖] [Bacalah selagi on going] Karena kegagalan operasi cangkok jantung yang dilakukan dokter muda di rumah sakit ternama, membuat nyawa seorang gadis muda bernama Thalassa Ratania terenggut. Sialnya, jiwa Th...