Hola gaes. Maaf baru bisa update.
Aku habis UAS soalnya.
Makasih banget buat yang mau nunggu cerita ini. Jangan bosan-bosan ya.
Jangan silent reader juga.
Happy Reading.
***
Tidak semua pertanyaan mendapatkan jawaban, dan tidak semua cinta pula mendapat balasan.
***Di dalam toilet, Thalassa menggosok-gosok bibirnya berulang kali, guna membersihkan bekas bibir Laksana. Sungguh dia sangat kesal, bibirnya yang suci kini ternoda.
Apalagi cowok itu malah menghinanya tadi.
"Gak sekalian pakai sabun aja, biar ilang bekasnya?"
Thalassa menoleh, pada seorang gadis yang baru saja masuk toilet. "Khena. Kamu ngapain ke sini? Bolos kelas."
"Kamu kali yang bolos."
"Gimana mau masuk, pasti anak-anak ngomongin aku." Thalassa menghela napas berat.
Khena menatapnya intens. Gadis itu melipat tangannya di depan dada. "Kamu gak mau cerita ke aku soal tadi?"
Thalassa mengerutkan dahi.
"Beneran kamu udah jadian sama Kak Laks?"
"Aku bingung harus jawab apa. Aku sama dia emang jadian, tapi gak pacaran beneran. Ngerti gak, sih?"
Khena diam sejenak, lalu mengangguk. "Terus, kenapa kamu kesel pas Kak Laks cium kamu? Bukannya kamu suka banget sama dia, ya? Bahkan, kamu sering caper ke kak Laksa."
"Kamu juga, minta Isha biar dia deketin kamu sama Kak Laks. Tapi kamu malah minta aku buat bantu kamu celakai Isha, terus pura-pura nolongin dia, biar Kak Laksa berhutang budi sama kamu, karena kamu tahu, Kak Laks sayang sama Ishana."
"Khena," lirih Thalassa kesal.
"Itu kesalahan masa lalu, aku menyesal atas semuanya. Begitupula mencintai Laks, aku tidak sudi lagi sekarang." Hidung Thalassa kembang kempis. Bahkan, dari membaca novelnya saja, aku tidak sudi dan tertarik dengan pria itu.
"Maaf aku tidak bermaksud menyinggungmu. Aku hanya berbicara fakta." Suara Khena menjadi lirih, dia tidak berani menatap mata Thalassa. Jujur dia takut jika Sasa kembali pada Sasa yang dulu.
"Tidak masalah. Aku tahu apa yang kamu pikirkan tentangku. Tetapi, sekarang situasinya sudah berbeda. Memangnya aku seburuk itu ya di matamu?" Thalassa bertanya demikian, karena dia tahu betul perilaku Aysara tidak patut untuk ditiru.
"Tidak, Sa. Kamu tidak buruk. Hanya saja caramu untuk mendapatkan sesuatu itu salah." Sadar dengan ucapannya, lantas Khena meralat. "Maksudku kamu yang dulu."
"Apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Khena, setelah lama terdiam karena canggung.
Thalassa menaikkan dagunya, menatap Khena dalam. "Apa?"
"Apa sekarang kamu menyukai Gesa?"
Thalassa terdiam sesaat. Gesa memang baik, karakter cowok dalam novel 'Brother Obsession' favoritnya adalah Gesa. Namun sayang, karena dia bukan male lead dalam cerita itu, perannya hanya muncul sebentar. Bahkan, di detik-detik terakhir Aysara dibunuh oleh Laksana pun, Gesa entah pergi ke mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealing With A Protagonist Villain
Fantasy[𝙁𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖] [Bacalah selagi on going] Karena kegagalan operasi cangkok jantung yang dilakukan dokter muda di rumah sakit ternama, membuat nyawa seorang gadis muda bernama Thalassa Ratania terenggut. Sialnya, jiwa Th...