13 || Masalalu Reyhan

53.6K 3.2K 279
                                    

Hai Hai 🧚‍♀️💫

Jangan lupa vote dan komen nya biar Rara semakin semangat up nya <3

Tetap up biarpun sepi^^

"Orang lain emang ga bakal paham, sebelum ngerasain apa yang kita alamin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang lain emang ga bakal paham, se
belum ngerasain apa yang kita alamin. Banyak hal yang diremehin tentang kita, padahal kita setengah mati ngejalaninnya."

•Reyhan Renald Avagaskar

•••

"Berhenti pura-pura biasa aja, hati kamu bukan baja."

•Kinara Natasya shaqueena

🌞🌞🌞

Keesokan harinya..

"Kita mau kemana kak?"

Tadi siang Reyhan mengajaknya untuk pergi kesebuah tempat, saat ditanya mau kemana Reyhan hanya diam, dan ini kesekian kalinya Nara bertanya, namun tak ada jawaban dari cowok itu.

Reyhan sebenarnya malas untuk pergi kesana, tapi karena permintaan mommy nya membuatnya mau tak mau harus menginjakan kaki dirumahnya dulu, rumah yang menjadi saksi bisu kehancuran keluarganya.

Melihat raut wajah Reyhan yang sangat datar dari sebelumnya membuat Nara merasakan sesuatu yang aneh, apalagi laki laki itu seperti menatap kosong kedepan.

Berhentilah Reyhan disuatu kawasan rumah, Nara tak tau rumah siapa itu. tapi kalau dilihat rumah itu terlihat besar namun terkesan horor karena banyaknya tanaman yang menjulang dirumah itu.

Reyhan keluar dari mobil, menatap sebentar bangunan di depannya dengan sedatar mungkin lalu membukakan pintu mobil untuk Nara.

Setelah Nara keluar dari mobil, gadis itu menatap Reyhan yang hanya diam, seperti ada sesuatu yang membuat laki laki itu terdiam.

"Ini rumah siapa kak?" Tanya Nara.

"Rumah penderitaan gue." Jawab Reyhan singkat.

Kening Nara berkerut mendengarnya, ia tak paham dengan maksud cowok disampingnya. Reyhan menarik tangan Nara membawanya lebih dekat untuk melihat bagaimana keadaan rumah itu.

Reyhan menatap tanpa ekspresi bangunan di depannya, terlihat tanaman liar menjulang di bangunan itu, lantai yang kotor, banyak debu yang berhinggap di jendela, tak lupa bangkai tikus di halaman rumah membuat Nara merasa geli.

Reyhan mengambil sesuatu di kantong hoodie nya, ia memberikan masker kepada Nara.

"Pakai, kita pengen masuk ke dalam." Mata Nara melebar mendengarnya, jangankan masuk. Melihat halaman nya saja membuat Nara merasa mual. tapi Nara juga penasaran alasan apa yang membuat Reyhan menyuruhnya ke dalam, belum lagi ucapan Reyhan beberapa menit yang lalu tergiang di telinganya.

Halfway House (SUDAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang