23 || Baikan?

55.6K 2.9K 193
                                    

Hai semuanya 🧚‍♀️✨

Ayo tekan tombol bintangnya!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa komentar di setiap paragrafnya🌞

Makasih 50k nya, semoga aja sampe 100k ya hihi🖤

"Perihal dia sayang atau engga, yang penting kamu udah tulus dan berusaha buat jadi versi terbaik di diri kamu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perihal dia sayang atau engga, yang penting kamu udah tulus dan berusaha buat jadi versi terbaik di diri kamu sendiri."

~Reyhan Renald Avagaskar.


🌞🌞🌞

"UNTUK ANGGOTA OSIS SILAHKAN BERKUMPUL DIRUANGAN OSIS SEGERA, SAYA TUNGGU." Nara yang baru saja hendak menyuapkan baksonya tiba-tiba terhenti saat mendengar suara mikrofon yang disampaikan oleh bu Puji.

Alifa bahkan berdecak kesal Mendengarnya, baru saja ingin makan, suara bu Puji membuatnya tak jadi memakan soto yang ia beli di kantin bu Hindun.

"Nar, makanan kita kayak gimana?" Tanya Alifa kepada Nara.

"Kalau kita habisin, yang ada malah telat lagi, tapi sayang gak dimakan." Jawab Nara lesu.

"Nah itu lo tau, atau gini aja. mending kita kasih makanannya ke Bobby, nanti bisa aja kita beli yang baru." Nara mengangguk setuju, lebih baik makanannya diberikan kepada Bobby, agar tidak mumbazir.

Alifa celingak-celinguk mencari keberadaan Bobby, saat melihat Bobby yang sedang makan sate disana, membuat Alifa berteriak memanggilnya.

"BOBBY SINI." Bobby menoleh ke arah Alifa, dengan penasaran, cowok berbadan gempal itu berjalan menghampiri meja Nara dan Alifa.

"Ngapa?" Tanyanya dengan mengerutkan dahinya.

"Lo mau habisin makanan kita gak? Gue sama Nara pengen ke ruang OSIS." Ucap Alifa memelas.

Bobby tersenyum lebar. "Ya mau lah, rezeki mah gak boleh ditolak." Alifa Menghela nafas lega mendengarnya.

Setelah Bobby membawa makanan mereka menuju mejanya, barulah Nara dan Alifa pergi menuju ruang OSIS untuk melakukan rapat.

Kini, kedua sahabat itu sudah sampai diruang OSIS, terlihat banyaknya para anggota yang sudah berkumpul didalam sana, Nara dan Alifa memutuskan untuk duduk di bangku yang berada di tengah-tengah.

Nara menatap bangku yang berada paling depan, harusnya bangku itu diisi oleh ketua osis, tapi tak ada tanda kemunculan laki-laki itu, biasanya Reyhan lah yang paling cepat datang keruangan saat rapat akan dimulai, tapi Nara juga heran, sudah dua hari ini ia tak pernah bertemu dengan Reyhan, ntah kenapa perasaannya jadi tidak enak.

Halfway House (SUDAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang