29 || Bayi siapa?

65K 3.1K 602
                                    

Hai semuanya 🧚‍♀️✨

Ayo tekan tombol bintangnya!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa komentar di setiap paragrafnya🌞

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa komentar di setiap paragrafnya🌞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ga pinter nunjukin rasa sayang, tapi gue beneran sayang banget sama lo."

~Reyhan Renald avagaskar.


🌞🌞🌞

Reyhan tengah menatap Nara yang sedang memakan baksonya dengan lahap, ada perasaan senang dihati Reyhan saat melihat wajah itu, bahkan mulut cewek itu belepotan akibat kuah bakso yang ia makan.

Gue seneng banget liat lo kayak gini, nar. Batin Reyhan dengan pandangan yang tak luput dari Nara.

Mereka memakan baksonya di pinggir jalan, kebetulan tadi ada tukang bakso yang sedang lewat, membuat Reyhan dan Nara memutuskan untuk memanggilnya lalu memakan di pinggir jalan.

Nara dan Reyhan saat ini sedang duduk di trotoar pinggir jalan dengan mangkok berisi bakso ditangan mereka.

"Pengen nambah." Rengek Nara sambil menyodorkan mangkoknya kepada Reyhan.

"Tapi tukang baksonya udah gak ada Nar." Nara mendesah kecewa karenanya, kalau tau begini, mungkin ia akan memesan satu porsi lagi untuk dirinya sendiri.

Reyhan sengaja membeli bakso plus dengan mangkoknya, karena Nara yang ingin makan ditempat. setelah membuat pesanan Reyhan dan Nara tukang bakso itu pamit untuk berkeliling mencari pembeli yang ingin memakan baksonya.

Nara melirik bakso Reyhan yang masih utuh, sepertinya Laki-laki itu baru memakannya sedikit, sadar akan lirikan Nara yang menatap baksonya penuh minat, akhirnya Reyhan menyodorkan bakso itu kepada Nara.

"Makan aja Nar, gue udah kenyang."

Nara menatap Reyhan ragu, Reyhan membalas tatapan itu dengan senyum kecil. "Makan aja, gue tau lo laper." Ucap Reyhan lembut.

"Kak Reyhan makan aja." Balas Nara tidak enak.

"Ambil Nara, atau gue buang nih baksonya." Dengan cepat Nara mengambil bakso itu lalu makanannya, Reyhan terkekeh melihatnya.

"Sayang kalau di buang baksonya, mending aku aja yang makan." Ucap Nara sambil menyuapkan bakso ke dalam mulutnya.

"Nah itu lo tau, makan yang lahap ya." Nara mengangguk, gadis itu memejamkan matanya saat menikmati bakso yang sangat pas dilidahnya, rasanya Nara ingin makanannya lagi dan lagi.

Halfway House (SUDAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang