27 || Pahlawan kesiangan

57.3K 2.9K 358
                                    

Hai semuanya 🧚‍♀️✨

Ayo tekan tombol bintangnya!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa komentar di setiap paragrafnya🌞

Double up <3

"Dicintai balik sama orang yang kita cintai, the best happines in love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dicintai balik sama orang yang kita cintai, the best happines in love."

~Erlangga Alexander Wijaya.


🌞🌞🌞


Nara menatap nanar lembar jawaban yang masih kosong, hari ini ada ulangan dadakan dari pak Kelvin selaku guru Matematika. Bahkan hampir semua murid di kelas belum belajar karena ulangan yang tiba tiba ini.

Belum lagi Nara masih malu dengan kejadian malam tadi, dimana ia mengecup bibir milik Reyhan. pagi tadi Nara langsung pergi kesekolah tanpa berpamitan dengan Reyhan, merasa bodo kalau Reyhan nanti akan marahinya, yang penting ia bisa menghindar dari laki-laki itu.

"Nar, gue gak bisa jawab." Bisik Alifa sangat pelan, takut ketahuan pak Mamat.

"Gue juga Al, bentar." Nara mengambil sesuatu dari dalam tasnya lalu mengeluarkannya, Alifa menatap Nara was-was saat cewek itu mengeluarkan handphone dari dalam tasnya.

"Nara lo ngapain? Ntar kalau ketahuan pak Kelvin gimana?" Alifa melirik sekilas ke arah pak Kelvin yang sedang membaca buku para murid.

Nara meletakan jari telunjuknya dibibir Alifa. "Sttt diam." Titah Nara pelan.

Nara mengetikan salah satu soal ulangannya di aplikasi Brainly. Setelah selesai, cewek itu menekan tanda pencaharian dari keyboardnya.

"Menurut Brainly." Dengan cepat Nara mematikan handphone nya saat mendengar suara itu, ia lupa mengatur nada dering dari handphone nya, cewek itu sangat merutuki kebodohannya.

Pak Kelvin yang mendengar itu langsung menatap tajam mereka, siapa yang berani-berani membuka handphone saat ulangan tengah berlangsung? melihat Kelvin yang menatap mereka seperti itu membuat para murid menundukkan kepalanya, tatapan pak Kelvin seperti seorang singa yang sedang mencari mangsanya.

"SIAPA YANG MEMBUKA HANDPHONE SAAT ULANGAN?" Teriak pak Kelvin.

Nara sudah ketar-ketir duluan, ia hanya bisa memejamkan matanya, pasrah.

"Saya pak!" Pandangan mereka semua beralih menatap Erlan yang berada dibelakang, bahkan Nara, gadis itu menatap Erlan terkejut karena cowok itu yang mengaku.

Halfway House (SUDAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang