44 || Biarin dia sendiri dulu ya?

42.1K 2.3K 559
                                    

Jangan lupa teken tombol bintangnya 💗

Ayo tinggalkan jejak kalian berupa komentar di part ini🤗❤

Ayo tinggalkan jejak kalian berupa komentar di part ini🤗❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌞🌞🌞

Alifa menggerutu kesal ketika melihat lampu merah dengan durasi yang cukup lama. ck, sangat membuang waktu sekali, pikirnya. padahal niatnya hari ini ingin mengajak Sam ke bioskop untuk menonton film saranjana, sungguh. Alifa tak sabar ingin menonton film itu.

Ngeng! Ngeng! Ngeng!

Alifa terpejolak kaget melihat seorang pengendara motor membawa motornya dengan kecepatan laju, yang lebih parahnya lagi orang itu menerobos lampu merah dengan kecepatan yang tinggi, tidak memikirkan keselamatannya dan keselamatan orang yang hampir ia tabrak, banyak pengemudi mengumpatinya karena hal itu.

Sam menyipitkan matanya, tunggu. bukannya itu motor Reyhan? Sam sangat mengenali motor sport berwarna hitam itu.

"Kayak motor Reyhan." Gumam Sam setengah yakin dan ragu.

Drtt.. Drtt

Panggilan masuk berasal dari handphone Alifa, cewek itu membuka tas selempangnya dan mengambil handphone nya guna melihat siapa orang yang telah menelponnya.

"Tante Mala nelpon? Tumben banget." Alifa mengangkat panggilan itu dan meletakan handphone di telinganya, matanya membulat mendengar penuturan Mala di seberang sana.

"Oke tante, Alifa bakal kesana!" Alifa mematikan handphone nya lalu kembali menatap lampu lalu lintas yang masih berwarna merah, tersisa 10 detik lagi untuk berganti menjadi lampu hijau, cewek itu menepuk bahu Sam keras membuat sang empu menoleh kebelakang.

"Kenapa yayang lipa, kok Aa Sam di pukul sih?" Tanya Sam bingung.

"Kita kerumah sakit permata sekarang." Ucap Alifa cepat.

"Kenap--"

"Cepat!" Lampu yang awalnya berwarna merah kini berubah menjadi hijau, dengan benak pikiran yang ada Sam melajukan motornya menuju rumah sakit permata seperti apa yang diucapkan Alifa tadi.

"Emang ngapain kesana yang?" Sam masih tidak tahu maksud dan tujuan Alifa menyuruhnya kesana.

"Nara pendarahan." Balas Alifa panik.

"APA?"

🌞🌞🌞

Reyhan mengikuti langkah Toni dari kejauhan, bohong jika Reyhan tidak panik saat ini bahkan cowok itu melajukan motornya dengan kecepatan di atas Rata-rata. Reyhan tidak peduli dengan keselamatannya yang terpenting ia bisa melihat kondisi terbaru dari Nara.

Reyhan bersembunyi di salah satu koridor, melihat Nara sudah masuk kedalam ruang IGD membuat jantung Reyhan berdebar lebih cepat, apakah Nara akan baik-baik saja dengan janin yang berada di kandungannya? Itulah yang dipikirkan oleh Reyhan sekarang.

Halfway House (SUDAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang