30 || Flashback

55.6K 2.6K 724
                                    

Hai semuanya 🧚‍♀️✨

Ayo tekan tombol bintangnya!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa komentar di setiap paragrafnya🌞

Thank you 100k pembacanya, semoga kedepan nya cerita ini bisa lebih banyak lagi peminatnya ><

Thank you 100k pembacanya, semoga kedepan nya cerita ini bisa lebih banyak lagi peminatnya ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setelah luka kemarin,
Jadi sekuat itu."

~Laura Azela.


🌞🌞🌞

Seorang gadis cantik sedang memandang langit malam di jendela kamarnya, tatapannya begitu sendu, tersirat kesedihan, kekecewaan dan kebencian disana, angin malam berhembus dengan liar membuat surai rambut hitam bercampur ungu metaliknya bertebangan.

Gadis itu adalah Laura Azela, atau biasa di panggil Laura, gadis yang terang-terangan menyukai Reyhan saat dirinya menduduki bangku menengah pertama.

Tapi rasa suka itu berubah menjadi rasa benci yang amat teramat dalam, apalagi Laura baru mengetahui satu hal, tentang masalalu yang membuat dirinya hancur-sehancurnya. dan semua itu berasal dari keluarga Reyhan.

Pandangan Laura kosong, pikirnya tertuju pada kejadian siang tadi, dimana Erlan memberitahu semuanya, tentang masalalu yang selama ini berusaha ia lupakan. masalalu yang membuat dirinya kehilangan kebahagiaan.

Laura benci masalalu itu, namun mengapa? Semua ini baru terungkap saat rasa cinta pada Reyhan semakin dalam?

Laura meneteskan air matanya, luruh sudah pertahanan nya menahan air yang hendak jatuh dari matanya, hatinya seakan remuk. mendengar pernyataan Erlan yang membuat dirinya Hancur-sehancurnya.

Flashback on

"Nara hamil."

Deg!

"Maksud lo? Nara hamil anak Reyhan?" Lirih Laura, dadanya seperti dihantam ribuan pisau, sakit. kata itu yang sedang mendominasi hati Laura.

"Ya, dia hamil anak Reyhan." Rasanya Erlan berat mengatakan itu, tapi memang itulah kenyataannya, gadis yang ia kagumi sedang mengandung anak seorang laki-laki yang menjabat sebagai ketua osis di sekolah barunya.

"Fuck, anjiing! Ini semua gak mungkin." Air mata itu jatuh menganai pipi Laura, dengan cepat ia mengusapnya saat Erlan memperhatikannya secara lekat.

Halfway House (SUDAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang