Sebulan kemudian.
Bulan purnama terlihat bercahaya menghias langit malam. Menggantung indah di antara hamparan bintang yang berkelip.
Suara serangga khas musim panas -tonggeret, terdengar di antara daun pepohonan nan rimbun di daerah perumahan.
Udara masih terasa cukup lembab walaupun suhu udara perlahan lebih dingin. Tapi setidaknya, angin sejuk masih berhembus membantu menurunkan suhu tubuh
*
Seseorang dengan mata tajamnya terlihat berdiri diam, tapi juga terlihat melakukan sesuatu.
Orang itu adalah Cho Kyuhyun, yang tengah berdiri menatap lurus ke luar kamarnya lewat jendela yang berukuran cukup besar untuk dilewatinya.
Satu tangannya masuk ke dalam kantung celana training yang dikenakannya, dan satu tangan lainnya bergerak aktif menggosokkan sikat ke deretan giginya yang rapi.
Selembar handuk kecil melingkar di lehernya.
Rambutnya masih terlihat sedikit basah, sepertinya dia baru saja mandi selepas makan malam.Kyuhyun sedari tadi menatap penuh tanya ke arah kamar tetangganya yang akhir-akhir ini selalu tertutup rapat, tanpa celah.
"Ck! Dia bertekad kuat rupanya? Boleh juga.."
dengus Kyuhyun, tapi sedikit mengapresiasi tekad gadis tetangganya itu.Sejak hari itu, hari dimana Kanna menyatakan untuk menjauh dan menolak semua bantuan yang Kyuhyun berikan, Kanna tidak pernah sekalipun menunjukkan batang hidungnya, terutama di hadapan Kyuhyun.
Gadis itu berusaha semaksimal mungkin mengatur waktunya agar tidak berpapasan dengan Kyuhyun saat berangkat ataupun pulang sekolah.
Jangan tanya bagaimana Kanna bisa tahu?
Itu karena, mereka terlalu lama menghabiskan waktu bersama.Ah, bukan!
Lebih tepatnya..Kanna yang lebih memperhatikan keseharian Kyuhyun.Kanna enggan membuka jendela atau tirai kamarnya yang tepat mengarah tepat ke kamar Kyuhyun, tapi tidak sisi lainnya.
Kyuhyun seringkali mendapati jendela di sisi yang menghadap ke jalan itu terbuka.
Sangat lebar, tanpa penghalang.Bahkan tirainya tak lagi berwarna putih. Kanna mengganti tirai kamarnya dengan warna keabuan.
Hingga tidak bisa menghasilkan siluet dari dalam kamar yang bisa dilihat dari luar.Kyuhyun beranjak mendekati jendela kamarnya. Sepertinya, pada akhirnya dia pun bertekad akan melakukan hal yang sama, menutup jendelanya rapat-rapat.
"Baiklah, karena sepertinya tekadmu sudah bulat..aku akan ikuti kemauanmu"
Ucapnya terdengar yakin.Tapi..apa kalian ingin tahu satu rahasia?
Bahkan seorang Cho Kyuhyun pun tak menyadari sikapnya selama sebulan terakhir.
Sebenarnya dia merasa kehilangan sosok gadis itu dan di sudut hati kecilnya masih terselip harapan jika Kanna akan mengubah keputusannya untuk menjauh.Terbukti dari sikapnya yang hampir setiap hari menunggu kedatangan gadis itu di halte bus, ataupun berharap tirai kamar itu terbuka walaupun hanya sedikit.
Hanya saja, egonya terlalu tinggi untuk mengakui semua hal yang dirasakannya untuk gadis bertubuh mungil itu.
Itu semua tertutupi oleh doktrin keras yang dibuat oleh pemikirannya sendiri, penilaian buruk tentang Kanna.Grrreekk~
Kyuhyun mulai menarik panel jendelanya.
Tapi, baru separuh jendela itu tertutup tiba-tiba terdengar suara teriakan dari seberang kamarnya.
Teriakan yang berasal dari kamar Kanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Couple (END)
Fanfiction"Aku tidak akan pernah jatuh hati pada gadis kecil sepertinya" -Cho Kyuhyun- "Meskipun dia selalu membuatku terpuruk, aku..tetap menyukainya" -Lee Kanna- ** Tak ada yang bisa menarik kesimpulan, jika balkon kamar mereka adalah bahasa cinta tersembu...