✥ 10 ✥

89 3 0
                                    

Berhari-hari setelah kejadian di taman bermain, Kanna dan Kyuhyun menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar mereka.
Kalian bisa mengartikannya dengan mengurung diri.

Termenung.

Kyuhyun bahkan tidak pernah sekalipun membuka jendela kamarnya sejak hari itu.
Jendela besar itu selalu tertutup rapat, sama seperti pintu kaca milik Kanna.

***

Di taman dekat perumahan mereka terlihat dua pasang suami istri duduk berbincang menghabiskan sore mereka di bawah sinar matahari senja.
Mereka adalah orang tua Kanna dan Kyuhyun

"Bagaimana? Kalian setuju dengan ideku?"
Tanya Hanna.

"Itu ide yang cukup bagus" Young Ae memberi pengakuan.

"Tapi..bagaimana jika putriku menyetujuinya? Bukankah itu malah akan merusak rencana kita?"
Sela Dean setelah menimbang.

"Ya, kau benar juga. Tapi..sebaiknya dicoba saja dulu"

"Lalu, apa Kyuhyun bisa percaya dengan mudah? Dia kan sangat pandai dan logis?"

"Kau benar, putraku memang sangat pandai. Hanya saja, dia jadi bodoh jika berurusan dengan putrimu" Younghwan terkekeh sampai menarik perhatian istrinya. Pasalnya, suaminya selalu bersikap cuek dan datar dibalik sikap pedulinya.

"Hmm..haruskah aku mengakui itu?" Dean memberi tanggapan dan kembali mengundang tawa istrinya juga pasangan Cho.

"Sebaiknya kita pergi bergantian, agar tidak terlalu mencolok dan membuat mereka curiga, mengerti?"
Ketiganya mengangguk setuju dengan usul Young Ae.

"Kedua anak itu benar-benar mengkhawatirkan. Keduanya mengunci diri bahkan tidak berselera untuk makan. Tubuh Kyuhyun sudah terlihat lebih kurus dari sebelumnya" -Hanna

"Benar. Aku..mengkhawatirkan putriku. Aku berulang kali mendengarnya sayup menangis di malam hari, tapi tidak sekalipun mau membuka pintu atau bicara pada kami selaku orang tuanya" -Young Ae

"Kalian tahu, aku merasa sangat gugup tapi juga merasa tertantang hahaha"
Tawa Younghwan memenuhi area taman. Merencanakan hal bodoh demi mendapatkan cinta pertama putranya membuatnya merasa bersemangat.

"Aku setuju. Mungkin kita adalah satu-satunya orang tua di dunia yang harus bertindak sejauh dan sebodoh ini untuk urusan hati putra putri kita" jujur saja, Dean juga merasakan hal yang sama dengan Younghwan.

"Semoga..rencana kita berjalan lebih baik"

***

Hari rencana kedua pun di mulai.

Keluarga kecil Cho sedang duduk menikmati sarapan pagi.
Makanan telah dihidangkan sejak tadi, tapi belum ada sesuap pun yang berhasil masuk ke dalam mulut Kyuhyun. Pemuda itu justru sibuk mengaduk-aduk lembut kognamul jigae yang sudah tak lagi mengepul di hadapannya. Matanya menatap sup itu, terlihat kosong.
Dia melamun.

Lagi, kedua orangtuanya hanya menarik nafas pasrah. Karena tidak tahu lagi harus berbuat apa.

"Kyu..makanlah. Sudah beberapa hari ini kau tidak makan dengan benar. Kau bisa jatuh sakit"
Jelas, Hanna sebagai seorang ibu pasti akan merasa khawatir.

"Aku, akan makan bu. Tapi supnya masih panas"
Alasan Kyuhyun, sangat dibuat-buat, bahkan dengan senyuman yang dipaksakan.
Wajahnya terlihat pucat.

"Oh, ya. Ibu akan pergi menemani ayah untuk keperluan perusahaan di Jeju, selama dua hari. Tidak masalah jika kami meninggalkanmu sendiri?"

"Tentu. Kapan kalian akan berangkat?"

Stupid Couple (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang