Suatu sore,
Kanna berjalan dengan langkah lesu menuju rumahnya sepulang sekolah. Kegiatan di sekolahnya hari ini terbilang padat.
Dia menjadi salah satu peserta lomba lari estafet dan basket di festival olahraga musim panas kali ini, juga melaksanakan tugasnya untuk piket sesuai jadwal.
Terasa lebih lengkap karena dia pun mendapat tugas menulis laporan mingguan yang dilakukan secara bergiliran di kelasnya.Sial, sungguh.
Nafasnya berulang kali terdengar terbuang kasar dari mulutnya yang terlihat sedikit pucat.
Energinya sudah terkuras habis.
Kanna menyeret langkahnya lebih cepat, karena membayangkan betapa nyaman berbaring di atas kasurnya yang empuk setelah membilas tubuh yang lelah dengan air hangat.
Melemaskan otot dan otaknya yang cukup bekerja keras hari ini.Mendekati pagar rumahnya, langkah Kanna terhenti. Kanna mendapati sosok lelaki yang sangat dikenalnya tengah berjalan beriringan dengan seorang wanita cantik, berjalan dari arah yang berlawanan dengannya.
Cho Kyuhyun adalah lelaki itu.
Kyuhyun tampak serius mendengarkan teman wanitanya bercerita, menimpali dan kemudian tertawa kecil.
Melihat hal itu, Kanna meremas sisi celana olahraganya kuat-kuat. Wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi, tapi tidak dengan hatinya.
Gadis itu sangat mengerti apa yang terjadi dengan hatinya.Dia...cemburu.
Kanna, gadis itu sudah menyukai Kyuhyun sejak dulu, sejak masih duduk di bangku SMP.
Dia sangat mengerti, jika perasaan sukanya kepada Kyuhyun ternyata lebih dari seorang adik kepada kakak.Hanya saja, Kyuhyun tidak mengetahui itu -atau berpura-pura tidak tahu?
Sampai saat ini lelaki muda tetangganya itu hanya menganggapnya seorang bocah kecil, penguntit bodoh atau bahkan pengganggu.Kanna mati-matian menahan dirinya agar tidak menangis karena menahan rasa cemburunya.
Ini bukan kali pertama dia melihat Kyuhyun pulang bersama teman wanitanya. Ya, Kanna telah melihat hal serupa beberapa kali.
Harusnya dia sudah terbiasa, tapi ternyata tidak. Rasanya tetap saja menyakitkan.Masih berdiri mematung dan melamun, Kanna tak menyadari jika Kyuhyun sudah lebih dekat dengannya. Jarak mereka hanya tersisa tak lebih dari dua meter.
Cukup dekat.Kyuhyun melakukan hal yang sama, menghentikan langkahnya tepat di depan pagar rumahnya karena melihat anak gadis tetangganya berdiri diam di sana.
Melamun dengan pakaian olahraga yang sedikit kotor dan berdebu."Hei bocah! Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau malah diam melamun di tengah jalan? Kau bisa membahayakan pengguna jalan yang lain"
Cho Kyuhyun menyapanya lebih dulu, sedikit sarkas.Kanna tersadar dari lamunannya karena mendengar suara Kyuhyun, tapi tak sedikit pun berniat membalas ocehan menyakitkan itu. Ternyata, Kanna sibuk memperhatikan teman wanita Kyuhyun.
"Siapa dia, Kyu?"
Tanya wanita cantik di sisi Kyuhyun dengan wajah penuh senyum manis dan tulus."Dia?"
Kyuhyun menyempatkan diri menatap Kanna, dan mendapatkan balasan berupa tatapan yang tidak bisa dimengerti.
"Dia...anak tetanggaku. Teman bermainku, dulu. Kini tidak lagi"Lagi, Kanna meremas celana olahraganya.
"Salam kenal. Benar, aku tetangganya"
Kanna membungkuk memberi salam, lalu memasang senyum manisnya. Tapi dia melakukannya dengan pura-pura.
Tidak tulus."Wah..teman masa kecilmu seorang anak SMA? Bukankah dia masih sangat muda dan cantik? Siapa namamu?"
Kanna sedikit terkejut mendengar penuturan wanita cantik itu, dan memutuskan untuk memperkenalkan diri karena diminta.
"Salam kenal, namaku Lee Kanna"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Couple (END)
Fanfiction"Aku tidak akan pernah jatuh hati pada gadis kecil sepertinya" -Cho Kyuhyun- "Meskipun dia selalu membuatku terpuruk, aku..tetap menyukainya" -Lee Kanna- ** Tak ada yang bisa menarik kesimpulan, jika balkon kamar mereka adalah bahasa cinta tersembu...