✥ 26 ✥

85 0 0
                                    

Esok pagi,

Matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya di ufuk timur. Tapi hari ini Kanna sudah terbangun dari tidurnya dengan mata yang merah dan sembap, di jam yang lebih awal dari biasanya.

Sejujurnya, malam tadi dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan sesuatu.
Kepalanya masih terasa berdenyut meskipun telah minum obat untuk meredakan rasa sakit sebelum tidur.
"Apa sebaiknya aku ijin tidak masuk saja, ya?"
Badannya memang terasa sedikit demam.

"Ah..aku tidak ingin membuat si Cho Kyuhyun itu curiga. Lebih baik aku bersiap"
Tekadnya.

Selesai membersihkan tubuhnya dengan rintikan air hangat, Kanna menatap dirinya sendiri di cermin.
"Apa yang harus ku lakukan?"

❥❥❥❥❥

"Aku berangkat ya, bi.."
Pamit Kanna kepada Hanna yang masih terlihat menyelesaikan makanan untuk sarapan pagi itu.
"Maaf aku tidak membantumu menyiapkan sarapan pagi ini.."

"Eoh...kau berangkat lebih awal hari ini?"
Hanna memeriksa di jam dinding ruang makan,
"Kanna..tapi ini masih terlalu pagi. Kau ada urusan?"

"Ya, pekerjaanku semalam belum selesai. Jadi aku ingin menyelesaikannya sebelum manajerku datang"

"Begitu? Ah, sarapan dulu ya...kau mau roti lapis?"

"Tidak, bi. Tidak usah..aku akan sarapan di kantin saja"

"Oh, baiklah. Tapi..kau baik-baik saja 'kan? Kau terlihat sedikit pucat..."
Hanna berjalan mendekati Kanna.

"Aku tidak apa bi, hanya sedikit mengantuk"

"Jangan paksakan dirimu jika kau sakit, ingat...aku bertanggung jawab atas keadaanmu selama kau tinggal di sini. Beritahu kami jika terjadi sesuatu...mengerti, sayang?"

Kanna tersenyum.
"Aku mengerti, bi. Oh ya, nanti Donghae oppa akan datang berkunjung ke kantor..."

"Benarkah? Titip salamku untuknya. Bilang padanya untuk menyempatkan waktu bermain dan berkunjung ke sini"

"Akan ku sampaikan nanti. Aku berangkat ya, bi..."

"Hati-hati sayang..."
.
.

Kanna baru saja menutup pintu gerbang rumah keluarga Cho ketika ponselnya bergetar berulang kali.
Seseorang menghubunginya.

Kedua alis Kanna menyatu bingung,
"Kyuhyun oppa? Tidak biasanya dia menelepon sepagi ini?"

Pliip
"Halo..."

"...."

"Di halte?"

"...."

"Tidak, tidak perlu..aku baik-baik saja, sungguh"

"...."

"Hah~ baiklah. Aku akan menunggumu di sana. Jangan terburu-buru"

"...."

"Aku mengerti"

Pliip..
Kanna menutup teleponnya dan mulai berjalan santai ke arah halte.

Stupid Couple (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang