✥ 03 ✥

135 6 0
                                    

Tugas kelompok yang tertunda mengharuskan Kyuhyun untuk berangkat lebih pagi hari ini.
Kuliahnya di mulai pukul 10, tapi dia harus keluar rumah pukul 07.30 pagi.

Gumpalan awan putih terlihat memayungi langkahnya yang terasa berat dari sinar matahari.

Dengan earphone yang menempel di telinga, Kyuhyun mencoba menikmati jalan paginya menuju halte terdekat dengan ditemani lagu-lagu kesukaannya. Membuat pria jangkung itu sesekali ikut bersenandung lirih. Itu juga salah satu usaha kerasnya mengusir kantuk yang masih enggan untuk pergi.

Namun perhatiannya seketika teralihkan, karena ada sosok bertubuh mungil yang dikenal baik olehnya tampak berjalan di depannya dengan langkah ceria.

"Ohh..jadi dia berangkat lebih awal? Pantas saja"
Kyuhyun akhirnya menemukan jawaban atas keabsenan Kanna sebulan terakhir.

Masih sibuk memperhatikan Kanna, Kyuhyun mendapati gadis itu sesekali menggoyangkan bahunya ke kanan dan ke kiri karena mendengar musik di ponselnya.

Kyuhyun terkekeh kecil melihat tingkah tetangganya yang masih berstatus anak SMA itu,
"Menggemaskan" gumamnya lirih.
Senyumnya terukir tanpa diminta. Rasanya...dia merindukan hari-hari dimana anak itu membuatnya kerepotan.

"Tunggu! Apa yang baru saja ku katakan? Menggemaskan? Tidak benar! Itu tidak benar! Dan lagi untuk apa aku merindukan si biang rusuh itu?!"
Elaknya...

Ya, meskipun mengelak, pandangan Kyuhyun tetap terpaku dan terarah pada Kanna.
Memperhatikan setiap detail gestur tubuh Kanna, sesaat menjadi hiburan tersendiri.
Karena itu, Kyuhyun tetap berusaha terus berjalan di belakang Kanna, tanpa ingin mendahului sedikit pun.

Satu hal yang akhirnya membuat Kyuhyun memicingkan matanya tajam. Kanna terlihat menghentikan langkahnya dan sibuk menggerakkan jarinya di layar ponsel. Mengetik sesuatu.
Sepertinya ada pesan masuk sehingga membuat gadis itu berjingkat senang.

"Kenapa dia terlihat senang sekali saat membaca pesan masuk? Apa mungkin pesan itu dari kekasihnya?"
Curiga Kyuhyun, membuat sesuatu tergelak di tubuhnya.

"Apa mungkin gadis gila sepertinya punya kekasih? Tidak mungkin.."
Kyuhyun terus saja bermonolog menyangkal kemungkinan gila itu.
Menurutnya, Kanna itu masih seorang anak kecil yang tidak akan mungkin paham arti dari kata cinta ataupun berpacaran.

Sampai...
Tangan Kyuhyun terkepal kuat dalam saku celana jeansnya.

Di halte, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, jika Kanna disapa ramah oleh seorang remaja laki-laki yang mengenakan seragam sekolah yang sama.
"Jadi benar gadis gila itu punya kekasih?!"
Itulah asumsi Kyuhyun sendiri di tengah keterkejutannya.

Mata tajam Kyuhyun sibuk memperhatikan gerak-gerik keduanya.
Kanna tampak tersenyum manis, menyapa ramah bocah lelaki itu, matanya bahkan tampak berbinar walaupun dilihat dari kejauhan.
Mereka mengobrol tanpa canggung.

Berbeda sekali saat Kanna berbicara dengannya. Pembicaraan mereka selalu saja berakhir dengan perdebatan sengit dengan kata-kata yang saling menyakiti.
"Bisa-bisanya dia bicara santai dengan orang lain tapi selalu berdebat denganku?!"

Kanna terus saja mengumbar senyum manisnya, sesekali tersipu di tengah obrolan.
"Cih..jangan sok manis, bodoh!"

Entah kenapa..Kyuhyun sangat kesal. Sangat!!
Hanya saja, Kyuhyun selalu menyangkal rasa kesal itu ada di hatinya.
"Jadi ini alasannya sanggup untuk menjauh dariku? Karena dia sudah punya kekasih? Ya..ada bagusnya juga. Setidaknya itu sedikit menguntungkan buatku"

Meskipun tidak ingin ikut campur, akhirnya dengan rasa kesal yang tengah membuncah di hatinya, Kyuhyun berjalan mendekati Kanna dan bocah lelaki itu.
"Ini masih terlalu pagi untuk kalian bermesraan. Carilah tempat yang lebih sepi, jangan di sini! Membuatku mual melihatnya" sindirnya dengan nada datar dan dingin.

Stupid Couple (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang