✥ 14 ✥

57 3 0
                                    

Tuk..tuk..tuk

Kyuhyun mengetuk pintu kaca kamar Kanna malam itu. Sebenarnya, Kanna sedang enggan bertatap muka dengan Kyuhyun saat ini, tapi dia tidak ingin memperkeruh masalah dengan memenangkan egonya. Berlarut-larut dalam masalah dan kesalahpahaman, mungkin akan membuat hubungan mereka akan kembali seperti dua tahun belakangan.
Jadi kali ini dia berusaha untuk bersikap dewasa.

Setidaknya mencoba jika jalan pikirannya bisa sedikit memberi pencerahan untuk isi kepala Kyuhyun yang menurutnya sangat sulit ditebak.

Pintu kaca itu terbuka, menampilkan sosok Kanna dengan garis wajah yang tidak bisa Kyuhyun mengerti. Belum sempat Kyuhyun mengucapkan maksud kedatangannya -walaupun sebenarnya Kanna sudah bisa menduga-, gadis itu lebih dulu mengutarakan keinginannya.

"Kita bicara di beranda saja, oppa"

"Kenapa? Aku..tidak boleh bicara di dalam?"

"Kamarku sedikit berantakan"
Kanna jelas berbohong, karena Kyuhyun dapat melihat dengan jelas jika kondisi kamar kekasihnya dalam keadaan baik-baik saja.

"Baiklah"
Kyuhyun mengalah.

Kanna duduk bersandar di pagar besi beranda kamarnya, memeluk dirinya sendiri yang tengah terbungkus selimut. Diikuti Kyuhyun yang memutuskan duduk tepat di sampingnya.
Setidaknya, jarak yang dekat bisa membuat tubuh mereka lebih hangat.
Benar 'kan?

"Bukankah lebih nyaman jika kita bicara di dalam?" Dia hanya mengkhawatirkan kekasihnya, karena malam ini cuaca sedikit lebih dingin dari sebelumnya.

"Di sini saja, lagipula aku ingin menghirup udara segar. Apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan oppa?"
Tanya Kanna menatap Kyuhyun tanpa senyum terpatri di wajah seperti biasa. Bahkan tidak ada kalimat manis yang terselip di sana.
Kanna bertanya langsung ke intinya, tidak ingin berbasa-basi.

Melihat kekasihnya berwajah masam, Kyuhyun yang sudah memikirkan dan menyadari kesalahannya akhirnya memberanikan diri untuk mengaku.

"Maafkan aku. Hari ini..memang kesalahanku. Maaf jika aku sudah sangat egois memaksamu untuk menjauh dari Kyungsoo secepat mungkin"

Kanna terdiam menatap lantai beranda, menarik nafasnya dalam, menenangkan diri. Itulah hal yang dilakukannya selama berjam-jam sebelumnya.

"Kau masih marah padaku?"
Kyuhyun bertanya dengan wajah menghadap tepat ke arah kekasihnya duduk, menunduk.

"Aku tidak marah padamu. Hanya merasa sedikit bingung dan sedih"

"Apa maksudmu?"

"Sedari tadi..aku bertanya pada diriku sendiri. Kenapa harus seperti ini? Apa karena sekarang hubunganku denganmu telah berubah, aku jadi harus kehilangan sahabatku? Dan..jika aku memilih sahabatku, apa itu berarti aku harus kehilanganmu?"

Deg!
Kyuhyun terdiam.
Baru kali ini perkataan Kanna menyadarkannya, dia adalah pria dewasa yang egois. Sangat egois.

Bahkan Kyuhyun membenarkan perkataan Kanna di taman tadi. Jika si Kyungsoo itu memang berniat mengambil hati gadisnya, dia bisa melakukannya karena memang mempunyai banyak kesempatan dan waktu. Tapi, dia tidak melakukannya, bahkan dengan naifnya membantu rencana Si Young.

"Maaf. Aku..sungguh menyesal telah membuatmu berdiri diantar pilihan yang sulit. Aku terlalu egois karena sudah mementingkan keinginanku tanpa memperhatikan perasaanmu"

Kanna menoleh, menatap wajah Kyuhyun yang benar menyiratkan perasaan menyesal atas sikapnya.
"Oppa..."

"Kau tahu, aku cemburu. Aku cemburu mendapati kenyataan jika kekasihku ternyata memiliki banyak penggemar pria di luar sana. Sejak dulu..aku selalu cemburu, hanya saja aku terlalu bodoh dan lamban untuk mengakuinya"

"Oppa.."

"Aku menyayangimu, Kanna. Aku takut kehilanganmu untuk kali kedua. Maaf..maafkan aku"

"Oppa..hentikan!"
Kanna bangkit dan langsung memeluk erat tubuh Kyuhyun yang jauh lebih besar darinya.
Gadis itu menangis.
"Maaf jika aku tidak peka akan sikapmu. Aku juga menyayangimu, oppa. Maafkan aku"

Tangan Kyuhyun bergerak menarik tubuh Kanna turut masuk dalam dekapannya. Kini mereka saling berpelukan di tengah dinginnya semilir angin malam yang berhembus.

Menenangkan diri.
Merasa lega karena masalah sudah terselesaikan tanpa adanya perdebatan sengit lainnya.

"Jadi, kita sudah berbaikan 'kan?"
Tanya Kyuhyun manja.
"Jangan marah lagi.."

"Aku..tidak marah padamu, oppa"
Chup!

Kanna melepaskan pelukannya pada tubuh Kyuhyun, dan dengan sadar memberi sebuah kecupan di dahi kekasihnya itu.
Sentuhan cinta Kanna, terasa di sana, di hati Kyuhyun yang menghangat.

Gadis kecil ini, gadis kecil yang selalu membuatnya kesal ini, kini kehadirannya tidak bisa lagi diacuhkan.
.
.
Di tempat lain,
Dua orang wanita dewasa tengah bersembunyi menyaksikan interaksi putra putri mereka dari balik tembok kamar.
Dengan ponsel menempel di telinga keduanya.

"Kau lihat itu? Putrimu membuat putra bodohku lebih dewasa, Young Ae-ssi"
Suara Hanna terdengar bergetar, menahan tangis harunya.

"Begitu pun dengan putramu, Hanna-ssi"

"Bukankah mereka sangat serasi? Aku yakin putrimu adalah calon terbaik untuk Kyuhyun. Aku juga sudah menganggap putrimu sebagai putriku sendiri. Akan lebih menyenangkan jika dia jadi anak menantuku hehehe.."

"Aku juga sama. Tapi..bukankah menikahkan mereka di usia terlalu muda sangat riskan? Mereka masih menempuh pendidikan, dan terkadang masih egois dengan keinginan mereka masing-masing"

"Bukankah sudah ku bilang, tidak harus menikah. Kita buat mereka terikat dulu saja, dengan pertunangan. Bagaimana?"

"Tapi, Hanna-ssi..."

"Ayolah, Young ae-ssi..kita sudah terlalu lama bertetangga. Apa kau tidak ingin naik status menjadi besanku? Lagipula aku takut Kyuhyun bodoh itu akan melakukan kesalahan dan membuat putrimu pergi"

"Baiklah, baiklah..tapi sebaiknya kita bicarakan masalah ini dengan para suami"

"Setuju. Tidak usah mewah, pesta sederhana saja. Eoh! Jangan lupa untuk mengundang anak-anak itu.."

"Aku setuju! Mereka berperan banyak akan perkembangan hubungan anak-anak kita""

"Bagaimana jika akhir minggu ini?"

"Minggu ini?! Bukankah terlalu cepat?"

"Lebih cepat lebih baik"

***

Keempat orang dewasa itu pun akhirnya kembali berkumpul dan berdiskusi mengenai hubungan kedua anak mereka, bahkan dengan tenang mulai menyusun pesta pertunangan untuk keduanya.
Dalam waktu dekat.

Para suami tidak bisa banyak membantah keinginan istri-istri mereka, terutama Hanna yang terlihat sangat menggebu akan rencananya.

Younghwan mengakui, semenjak Kyuhyun menjalin hubungan dengan Kanna, sikap dan pemikiran putranya berubah ke arah yang lebih baik.
Kyuhyun yang awalnya selalu menolak untuk datang membantu ke kantor, kini mulai menyempatkan diri untuk datang dan mengawasi dalam skala kecil.
Setidaknya, niatnya untuk mencoba terjun ke dunia yang tengah dijalani sang ayah terlihat sudah.

Bahkan sikapnya yang dingin kepada sang ayah perlahan mulai melembut dan berubah lebih hangat.
Kini mereka sering berbagi cerita keseharian mereka dan sesekali membahas bisnis yang sedang dijalankan perusahaan.

Jadi, dalam diam Younghwan secara tidak langsung menyetujui sikap istrinya yang terobsesi pada Kanna untuk menjadi menantunya kelak.
Tanpa mencoba membantah ataupun mengoreksi keinginan sang istri.

Stupid Couple (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang