He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)

1

Sebelum membaca gw tegaskan cerita ini itu

OMEGAVERSE

Cowok bisa hamil di omegaverse ini, gk ada kata logis di sini oke?

Yg gak tau, mandiri cari sendiri apa itu omegaverse.

TUKANG COPY CERITA & HOMOPHOBIC PERGI JAUH JAUH!!

Selamat membaca

.

.

.

SREEENG

CRACK

Sebuah portal terbuka di sebuah ruangan, seorang pria bersurai putih yang berdiri melawan gravitasi itu tersedot ke dunia 500 tahun lalu.

SWIP

SWOOOOSH

BRUK

"Akh sial" Umpat pria itu.

Pria itu berdiri dari duduknya dan melihat daerah sekitarnya yang ternyata adalah sebuah hutan.

Grrrr

Pria itu terkejut saat kayu yang di dudukinya berdiri. Di saat itu juga dia melompat dan menjauh dari situ. Terlihat sebuah makhluk menyerupai kayu menatapnya.

"Ada apa Belerick?" Tetiba seorang wanita dengan surai hitam putih muncul dari sebuah hutan.

Wanita itu menatap kaget ke arah pria surai putih, "Siapa kamu?!" Wanita itu dalam posisi siap dengan sebuah aura hitam keunguan yang keluar dari tangan nya.

Makhluk yang di panggil Belerick juga dalam posisi siap untuk menyerang.

Pria itu gelagapan, "Eh tunggu dulu! Aku hanya seorang ilmuwan dari masa depan yang tersesat! Bukan orang jahat!"

Wanita itu mengangkat satu alisnya, "Lunox, namaku Lunox dan dia Belerick" Ucapnya

"Ah ya, Aku Natan"

Lunox memperhatikan Natan yang menurutnya aneh. Bagaimana bisa rambut itu berdiri melawan gravitasi?

"Ngomong-omong, apa kalian tau dimana sumber energi terbesar di sini?" Tanya Natan.

"Hah? Untuk?" Lunox kembali mengangkat satu alisnya.

"Hah~ energi yang tak sengaja mengaktifkan mesin waktu hingga Aku terdampar di sini, tinggal sedikit. Aku tidak bisa menggunakan nya untuk kembali ke masa depan"

Lunox tampak berpikir, "Ada salah satu twilight orb bernama heart of anima, keberadaan nya tidak di ketahui"

Natan menghela nafasnya.

"Kau pasti lelah, ayo pergi ke pemukiman warga untuk membeli makanan dan minuman" Ajak Lunox

Natan mengangguk, "Terima kasih"

Mereka bertiga pun pergi ke pemukiman penduduk yang tak jauh dari sana. Tak berselang lama mereka pergi ke sebuah tempat makan.

Entah mengapa, Natan merasa ada yang aneh dengan suasana di kota itu. Kota itu berkabut, menciptakan suasana yang suram dan gelap.

Dan sesekali Natan sekilas mencium wewangian yang tiba-tiba muncul ketika dia melewati beberapa orang.

Natan memikirkan hal itu sampai makanan mereka sudah tersusun di atas meja.