25

1.4K 93 11
                                    

.






.










.

Mendengar kabar Aamon yang tengah mengandung, mereka yang berada di dalam ruangan terkejut sekaligus senang.

Ketiga bocil Paxley langsung saja naik ke atas kasur memeluk Aamon dari berbagai sisi, menyingkir kan Natan yang notabenya adalah suami Aamon sendiri.

"Minggir kamu! Jangan deket-deket kakak sama calon keponakan kami!" Omel Gusion kepada Natan.

Natan berkacak pinggang menatap ketiga adik iparnya, "Enak aja! Bini aku mau kalian rebut?!"

"IYA!" Dengan kompak ketiga barudak Paxley itu menjawab dengan tegas.

Natan merengut kesal, pengen nampol ketiga bocah itu tapi dia harus jaga sikap, bisa-bisa dia kena penggal Aamon yang notabenya adalah Kakak yang penyayang.

"Sudahlah kalian berempat seperti anak kecil saja...." Nyonya Paxley menyela untuk menghentikan adu mulut antara kakak ipar dan adik ipar.

Mereka berempat memalingkan wajah mereka dengan kesal, bahkan Aamon menggeleng kan kepalanya tingkah mereka seperti anak kecil yang berebut mainan.

"Gusion, Eren, Erina kembali ke tempat kalian sekarang juga" Suruh sang ibu.

"Gak ma-"Gusion langsung diam ketika melihat sosok pria yang ia nantikan sedang berdiri tersenyum di depan pintu.

"HAYA!" Dengan semangat yang membara Gusion lompat dari kasur dan berlari memeluk Hayabusa.

"Hey hey Gusion kecilku~" Hayabusa mengangkat tubuh mungil Gusion dan dia menciumi pipi tembam omeganya.

"Aku kangen~" Manja nya.

Hayabusa tersenyum, dia tidak menggunakan masker hitam seperti biasanya karena dia mau kencan dengan Gusion.

"Ya ya~ aku juga merindukan Omega manis ku~ ayo kita kencan hm?" ajakan Hayabusa membuat mata Gusion berbinar-binar.

"Ayo!"

Hayabusa terkekeh dia menatap calon keluarga nya, "Saya mohon izin untuk mengajak Gusion berkencan...."

Sang Raja Paxley dan Nyonya Paxley tersenyum mengangguk, mendapatkan izin itu pun Hayabusa langsung membawa Gusion untuk berkencan.

'Akhirnya ketua geng pergi juga' Batin Natan.

"Eren Erina pergi ke tempat kalian, biarkan Aamon bersama dengan Natan" Ucap sang ayah.

Si kembar enggan meninggalkan Kakak mereka takut kakak mereka di grepe-grepe sama kakak ipar mereka. Tapi ucapan sang ayah tidak boleh mereka bantah, akhirnya mereka menurut dan kembali ke tempat mereka.

Di susul dengan yang lain nya, meninggalkan ruangan Aamon dan Natan.

'Yes berduaan sama Ayang' Batin Natan senang.

Setelah semua orang sudah keluar, Natan langsung saja menarik Aamon untuk tiduran. Dia menciumi wajah Aamon dan mencium bibir mungil nya.

"Bayi punya bayi"

Aamon mengerinyit tidak suka, "Aku bukan bayi"

"Di mataku kamu itu bayi sayang~ lihatlah pipi tembam mu, ingin sekali ku lahap" Goda Natan.

Aamon memanyunkan bibirnya, dia membalik badan nya memunggungi Natan.

"Lah ngambek"

"Tau ah! Bete!"

"Lah...."

Ya begitulah kehidupan Natan sebagai seorang suami dan calon Ayah menghadapi Aamon sang istri yang sedang hamil.

He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang