6

1.5K 127 21
                                    

.











.














.

Terlihat seorang pria besar dan tinggi yang sedang menggunakan bathrope nya.

"Siapa dia? Alphamu?" Tanya Fredrinn yang menatap Natan.

"Bukan" Aamon nyelonong masuk ke dalam, dia mulai mencari-cari sesuatu.

"Hoy, tidak sopan masuk ke dalam tanpa izin pemiliknya!" Tegur Fredrinn.

Aamon mendengus kesal, "Dimana peta itu?"

Fredrinn mengangkat satu alisnya, "Hah? Oh peta ini maksudmu?"

Fredrinn membuka satu laci dan mengeluarkan peta teka teki itu. Aamon langsung menghampiri Fredrinn dan hendak mengambil peta itu, tapi Fredrinn mengangkat nya ke atas.

"Eits, tidak semudah itu"

Aamon mendengus, ia berusaha untuk mengambil nya dari Fredrinn. Natan hanya menonton saja, sesekali dia mengejek Aamon yang sangat pendek di banding Fredrinn.

Ya bayangkan saja Aamon yang cuma 172 cm bersanding dengan Fredrinn yang tinggi nya mencapai 194 cm. Apa gak kayak semut itu Aamon nya?

Natan aja merasa kalah tinggi, masa Aamon yang dah jelas-jelas pendek, mungil gitu gak ngerasa sih.

Fredrinn terus mengejek Aamon yang pendek dengan mengangkat petanya tinggi-tinggi, sampai petanya itu di tarik oleh seseorang.

Mereka semua pun menoleh ke belakang dan melihat seorang pria dengan surai biru melayang dengan aura di sekitar tubuh nya yang kemudian dia turun dengan posisi bersikap dada, menatap Fredrinn dengan tajam.

"Eh Sayang ku sudah kembali" Sapa Fredrinn pada orang itu dengan nada agak takut.

Pria itu membuang mukanya, dia menatap Aamon dan Natan yang ada di sana.

"Aamon?"

"Xavier?"

Panggil keduanya, Xavier mendekati Aamon dan memeluk nya.

"Kenapa kau bisa ada di sini hm?" Tanya Xavier.

TUTTT

Kepala Natan panas melihat adegan di depan nya. Dia pun berjalan ke arah Aamon dan Xavier yang tengah berpelukan dan memisahkan mereka.

"Nah nah, bagaimana kalau kalian berdua memperkenalkan diri dengan ku?" Sela Natan yang berada di tengah-tengah antara Xavier dan Aamon.

"Xavier, penentang cahaya"

"Fredrinn Vance, suami Xavier yang paling tampan" Narsis Fredrinn.

Ketiga orang di sana menatap geli ke arah Fredrinn. Xavier agak-agak menyesal menjadi pasangan hidup-semati Fredrinn, tapi goyangan nya di ranjang mantap sih.

"Natan, Ilmuwan Eruditio dari masa depan"

"Masa depan?" Tanya Xavier dengan nada heran, sedangkan Natan hanya mengangguk-angguk saja.

"Aku tersesat kesini dengan alat penjelajah waktu ku" Jelas Natan yang diangguki Xavier.

"Kenapa dengan peta ini?" Tanya Xavier yang tadi melihat Aamon yang ingin mengambil peta itu.

"Hah....Aku mau pergi ke Celestial Palace untuk mencari Gusion yang terjatuh ke Abyss" Jawaban Aamon membuat terkejut Xavier dan Fredrinn.

"Bagaimana bisa dia terjatuh kesana?" Tanya Xavier dengan khawatir.

"Ceritanya panjang"

"Pendek-kan" Sela Fredrinn

PLAK

He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang