13

1.5K 110 7
                                    

.














.















.

"Oh wow, apa yang telah terjadi pada kalian?" si samb- maksudnya, Fredrinn bertanya kepada Natan yang masih menggendong Aamon di pundaknya dan matanya turun kebawah, seketika ia tertawa.

"Hey Nat, pergilah ke ruangan atau kembali ke kapal. Setidaknya tuntaskan 'itu' mu dulu haha!" Fredrinn meninggalkan dua orang itu sembari tertawa terbahak-bahak.

"FREDRINN BANGSAD!" Umpat Aamon.

PLAK

"ACK! CABUL!" Kini Aamon mengumpati Natan yang menampar pant*atnya.

"Sst, ayo bantu aku tuntaskan ini" Natan menyeringai, ia membawa omeganya kembali ke kapal untuk aninu.

"HUWEEE GUSION TOLONG KAKAKMU INI!" Aamon mulai merengek, Aamon yang dingin kini sudah pergi entah kemana. Ia berubah menjadi sesosok kelinci yang terpojok oleh serigala cabul.

Gusion yang mendengar suara teriakan Kakak nya pun reflek menoleh ke sumber suara. Ia kaget dengan Natan yang membawa pergi Kakak kesayangan nya.

Tapi di otak kecilnya ia ingin jahil sedikit,  Gusion hanya tersenyum ke arah kakaknya dan memberi satu jempol.

"SEMANGAT!"

Aamon langsung terdiam, tersenyum tertekan melihat Adiknya yang tidak mau menolong nya. Padahal kan, Kakak mya ini sedang dalam bahaya. Eh malah di biarin, mana di semangatin pula. Di kira apaan dah.

Sedangkan Natan, ia terkekeh kecil melihat tingkah Calon Adik iparnya yang seakan memberinya lampu hijau untuk memiliki Kakak nya itu.































































































































































































"Ah! H-hey ini sakit!" Aamon menggerang, lehernya kembali di emut dan di gigit Natan.

Mereka berada di salah satu kamar di kapal terbang, Natan langsung meletakkan Aamon pelan-pelan di atas kasur dan menindihnya.

Ia mengemut dan menggigit leher putih Aamon, membuat tanda lagi di sana. Ia dapat melihat wajah Aamon yang memerah.

"N-natan........kumohon hentikan...."

Natan mendongak, ia terkejut saat mendapati mata Aamon yang berlinang air mata.

"Aamon?!" Natan dengan sigap memeluk Omeganya, ia mengelus kepala Aamon untuk menenangkan nya. Ia dapat mendengar suara isakan kecil dari omega di hadapannya, ia menjadi merasa bersalah.

"Maaf...maaf" Natan bergumam tepat di samping telinga Aamon yang masih terisak.

Natan mengeluarkan feremon penenang nya, hanya untuk omeganya. Aroma mint yang menenangkan, cukup membuat Aamon tenang.

"Maafkan aku..." Natan mengecup kening Aamon, ia sungguh merasa bersalah telah membuat calon omeganya menangis.

Aamon sudah cukup tenang, matanya memberat mungkin karena feremon Natan membuatnya mengantuk.

He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang