24

1.5K 91 13
                                    


.







.





.

Usai menjalankan pesta pernikahan yang hanya sampai sore hari, Aamon tiduran di atas kasur sudah mengganti Tuxedo nya dengan kaos punya Natan yang kebesaran.

Entah kenapa Aamon merasa sangat lelah dan sempat muntah-muntah cairan bening tadi, perut Aamon juga terasa tidak enak, penciuman nya mulai sensitif dan karena itu pesta pernikahan nya segera di selesaikan pada sore hari.

Natan tak tega melihat Omeganya yang sudah resmi menjadi istrinya itu kelelahan. Dia berbaring memeluk dan mengelus kepala Aamon dengan lembut.

Niatnya Natan mau minta Aamon pake baju dinas yang para adik iparnya berikan buat ngewe, tapi melihat keadaan Aamon yang tidak baik-baik saja Natan jadi tidak tega.

"Apa kamu merasa mual?" Tanya sang alpha dengan lembut.

"Hu'um" Aamon mengangguk kecil, dia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Natan.

Natan merasa ada yang tidak beres, dia ini punya kepekaan yang tinggi terhadap sang omega dan Natan juga pintar, dia tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi masih belum yakin.

Natan pun mengelus lembut perut datar Aamon dan mencium kening nya.

"Sudah baikan?" Tanya nya dengan suara rendah.

Aamon mengangguk kecil, dia masih memejamkan matanya sambil memeluk tubuh Natan.

'Sepertinya harus panggik tabib besok' Batin Natan.

Natan memeluk Aamon dan tidak berhenti mengelus perut sang omega, dia ikut terlelap memasuki alam bawah sadar hingga ia terbangun di pagi hari mendengar Aamon yang muntah-muntah.

Natan berlari ke kamar mandi, ia mengelus punggung Aamon dan memijat tengkuk nya.

"Hoek" Usai memuntahkan cairan bening, Aamon malah menangis entah apa penyebabnya.

Natan langsung saja menggendong Aamon seperti koala dan menepuk-nepuk punggung Aamon yang menangis keras.

Pintu kamar terdobrak, memperlihatkan Ketiga barudak Paxley dengan wajah khawatir dan menatap Natan dengan bengis.

"Kenapa Kakak menangis?"-Erina

"Apa yang telah kamu lakukan pada Kakak kami!"-Eren

"HEH NATAN, KAKAK AKU KAU APAIN?!"-Gusion

Natan menatap mereka bertiga dengan kesal, dia mau menjawab tapi Aamon nya malah semakin menangis keras.

Ketiga barudak Paxley itu di tambah Natan terkejut mendengar Aamon yang nangisnya makin kejer.

"KAKAK!!!!!" Ketiga barudak Paxley itu hendak merebut Aamon dari gendongan Natan.

Natan pun enggan melepaskan Aamon nya dia angkat tubuh kecil Aamon ke atas agar ketiga barudak Paxley itu tidak dapat meraih bini nya.

"Hey apa yang terjadi? Astaga hentikan kalian bertiga" Nyonya Paxley dan Valentina yang mendengar keributan langsung masuk ke dalam ruangan dan mereka melihat Aamon yang sedang menangis.

Nyonya Paxley menatap ketiga barudak Paxley itu dan menyuruh mereka untuk diam. Natan kini bisa duduk tenang sambil memangku Aamon.

"Apa yang terjadi Natan?" Nyonya Paxley duduk di sebelah Natan dan melihat putra sulung nya yang menangis sesegukan.

"Seperti nya sudah tumbuh" Ucap Valentina.

Mereka semua kecuali Natan dan Aamon menatap Valentina dengan bingung.

He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang