11

1.3K 109 7
                                    

.








.
















.

"A-ah....Sakit!"

Aamon mencengkram pundak Natan, alpha itu membuat tanda merah di lehernya dan menggigit nya juga.

Aamon merasa geli dan sakit juga, dia berusaha menjauhi Natan darinya. Tapi perbedaan kekuatan yang sangat jelas antara dia dan Natan.

"Sst~ apa kamu mau mereka mendengar suaramu?" Ucap Natan dengan suara beratnya.

Aamon cegukan kecil, dia gugup menghadapi Natan yang seperti ini. Biasanya kan, Aamon selalu menolak Natan dan ajak gelud dia, tapi kenapa sekarang Aamon malah lemas begini?

"Lepasin ih!"

"Tidak mau" Natan semakin memeluk Aamon dengan erat, ia menyenderkan kepala Aamon ke dada bidangnya.

Pria itu menatap Aamon yang wajahnya merah merona dan tanda merah yang ia buat tadi.

"Bukankah tanda itu indah?" Ucap Natan dengan nada menggoda.

"D-diam kau dasar mesum! Kita bahkan tidak dalam hubungan apapun" Ucapan Aamon seakan memberi Natan sebuah lampu hijau.

"Jadi kalau kita sudah dalam hubungan romantis, aku boleh nerkam kamu?" Natan bertanya dengan seringai nakalnya.

"TENTU TIDAK YA!"

Natan meringis kecil ketika Aamon tiba-tiba berteriak begitu saja. Mulut omega di depan nya ini seperti pengeras suara.

"Harus mau" Natan meremas bokong montoq Aamon, huhu lembut dan kenyal.

"YAK DASAR MESUM! JAUHKAN TANGANMU DARIKU!"

Natan mendengar ucapan Aamon? Tentu tidak, dia tetap meremas-remas bokong semok milik sang omega.

"Kenyal dan lembut, bagaimana kalau aku memasukkan bendaku ke dalam lubang yang berada di tengah-tengah benda kenyal ini?" Ucap Natan dengan senyum jahilnya.

Aamon menatap Natan dengan sangat, sangat kesal. Dengan sekuat tenaga, Aamon menendang Natan hingga terjatuh dari kasur.

BRUK

"RASAKAN ITU, DASAR CABUL!" Aamon langsung berlari keluar kamar, meninggalkan Natan yang meringis sakit.

"Astaga benar-benar omega yang menarik, aku akan membuatmu menangis di bawahku nanti"

.




































.































.

BRAK

Orang-orang yang berada di luar kapal kaget mendengar pintu di gebrak begitu saja.

Di ambang pintu, terlihat Aamon dengan wajah merah nya menahan rasa kesal dan malu. Dan yang menarik perhatian adalah 'tanda merah' di leher Aamon.

"KAKAK!" Gusion langsung menghampiri Kakaknya dan memeluknya.

"Apa yang pria es krim itu lakukan padamu?! OH TIDAK, APAKAH KAKAK KU SUDAH TIDAK PERAWAN LAGI?"

PLAK





"Ow" Gusion berjongkok sembari memegang kepalanya yang kena tabok Aamon.

Aamon mendengus kesal, dia melirik Fredrinn yang sedang menatapnya dengan tatapan yang jahil.

He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang