30 End

2.1K 110 13
                                    

.







.









.

"Mamih, Arthur mau buat robot kaya robot Bee yang bisa ngomong terus bisa di ajak main!"

Aamon mengelus kepala putranya, "Ayok bikin, nanti Mamih bantuin"

Bocil itu menggelengkan kepalanya, "Gak oleh, Arthur mau buat sendiri! Biar Mamih sama Daddy makin bangga sama Arthur! Terus Arthur juga pengen buat robot untuk nemenin Adek Arthur"

Aamon tertegun dengan ucapan Arthur yang membuat hatinya menghangat, ah putranya begitu pintar. Ia kembali menghujami pipi gembul Arthur dengan gemas.

"Ah pintarnya putraku hm?"

Arthur nyengir bebek, ia kemudian mengelus perut besar Mamihnya dan mengajak calon adiknya ngobrol.

"Adek nanti Kakak Arthur bakal buatin Adek robot loh! Kayak robot Bee buatan Daddy! Keren banget! Nanti robotnya bisa ajak Dedek main!"

Tampak bayi yang lagi Aamon kandung merespon dengan tendangan-tendangan kecil, membuat Arthur kegirangan. Sang ibu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Lalu pintu terbuka memperlihatkan Natan yang baru saja kembali membeli makanan yang Aamon inginkan.

"Selamat datang ke rumah Daddy jelek" Ejek Arthur.

"Anak durhaka kamu ya" Kesal Natan.

Arthur memeletkan lidahnya ingin membuat keributan lagi dengan Bapaknya. Aamon pun sudah tidak heran dengan keributan antara ayah dan anak, dia sampai lelah memarahi mereka yang terus bertengkar.

"Udah ah, mana mas makanan nya. Ayo makan bareng-bareng, setelah itu kita pergi ke Aberleen untuk membantu persiapan pernikahan Gusion"

Natan menaruh sekantung makanan berupa ayam bakar satu ekor, salad buah dan sayur, dumpling dan Bakpao. Muter-muter Natan untuk mencari makanan-makanan ini.

Aamon mengambil tiga piring, sendok, garpu untuk saladnya, tiga gelas air putih dan mereka makan malam bersama, terkadang merespon Arthur yang mengoceh hal-hal yang ia ingin buat.


(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

.

Keesokan harinya sesuai rencana mereka pergi ke kastil Aberleen lewat portal di lab. Keluarga di sana menyambut mereka dengan antusias, mereka melihat aula yang sudah di dekor dengan indah. Dan acara akan di mulai agak siang, Aamon menitipkan Arthur ke Natan, dia mau ke ruang rias pengantin mencari Gusion.

Ceklek

Pintu terbuka membuat orang di dalam melirik ke pintu, tapi Gusion reflek noleh dan matanya berbinar senang, ia langsung berdiri dari duduknya dan berlari ke arah Aamon.

"KAKAK HUWEEE KAK AKU MAU NIKAH KAK! TAPI TAKUT" Tangis haru Gusion yang udah pake Tuxedo putih sambil meluk Kakaknya.

"Loh takut kenapa?"

"Takut di ewe"

PLAK

"Kakak kok jahat?" Rintih Gusion dengan mata berkaca-kaca sok sedih.

Aamon menatap Adik nya dengan tajam dan kesal, "Baru tau?"

"Gitu ah gak asik"

Aamon memutar matanya, "Sudah lah, cepat-cepat bersiap. Acara nya akan segera mulai, aku juga mau bersiap dulu"

"Iya iya" Gusion kembali di dandan oleh perias sedangkan Aamon kembali ke aula, bergabung di meja dimana keluarga besarnya berkumpul.

Aamon duduk di samping Natan dan menoleh ke kanan kiri depan belakang, "Dimana Arthur?"

He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang