He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)

4

.

.

.

"M-maaf yang mulia, Kami gagal membawa Duke kembali"

SREEEk

"Payah"

Seorang pria dengan garis wajah tegas, bersuari silver dengan iris biru langsung memenggal kepala suruhan nya.

"Ayah, biar kami yang mencari Kakak" Ujar pangeran kedua.

Orang yang di panggil 'Ayah' oleh pangeran kedua dari Paxley pun mengangguk.

"Pergilah Eren, bawa Aamon kembali kesini. Calon alpha nya akan kemari esok, perjodohan ini harus di laksanakan"

Pangeran kedua yang bernama Eren Paxley mengangguk, dia dan kembaran nya Erina Paxley turut ikut mencari keberadaan Kakak nya.

Dengan Natan dan kawan-kawan. Mereka mencari informasi-informasi mengenai lokasi dari Celestial Palace yang tersembunyi.

Mereka berencana untuk mencari peta teka-teki yang hilang dari pegangan Aamon di toko barang antik. Aamon juga tidak ingat toko mana yang pernah ia kunjungi untuk membeli peta itu.

Mereka pergi ke sebuah kota dekat dengan hutan. Hanya Natan, Aamon, Lunox, dan Belerick saja yang pergi, sedangkan Floryn menjaga rumah pohon itu.

SWOOSH

Sisi mata Aamon melirik ke arah samping yang merasa seperti melihat pergerakan.

"Hey bocah, apa yang kau lakukan?!" Panggil Natan yang ternyata Aamon tertinggal jauh.

Aamon kembali menatap kedepannya dan sedikit melirik sampingnya, lalu ia langsung berkamuflase dengan sihir yang ada di tudungnya menghampiri Natan.

"Jangan jauh-jauh" Ucap Natan.

"Terserah" Ketus Aamon.

Natan memutar matanya, "Bisakah kau menghargai orang yang mengkhawatirkan kamu?"

Aamon melirik Natan sedikit, "Kau mengkhawatirkan ku?"

Natan yang di tanya begitu langsung salah tingkah, "S-siapa juga yang khawatir padamu, dasar bocah!"

"Hum!" Aamon membuang mukanya ke samping, dia melihat sekilas telinga Natan yang memerah.

'Orang aneh' Batin Aamon.

"Baiklah, bagaimana kalau kita berpencar? Toko barang antik di sini cukup banyak setauku" Ucap Lunox.

Mereka semua mengangguk.

"Oke Aku dengan Belerick, Natan dengan Aamon" Putus Lunox.

"Hah? Aku dengan pria ini? Tidak mau!" Tolak Aamon.

"Siapa juga yang mau bersama dengan bocah ingusan seperti kamu?" Sinis Natan.

Mereka berdua kini saling tatap membunuh. Aamon dengan shard-shard nya yang memposisikan bagian yang tajam ke Natan dan Natan dengan senjata di tangan kanan nya yang siap menembak Aamon.

"Cukup, jangan bertengkar ayo mulai sekarang" Lelah Lunox.

Mereka berdua saling membuang muka. Dengan terpaksa mereka berpencar, Lunox dengan Belerick dan Natan dengan Aamon.

Mereka berkeliling mencari toko barang antik yang menjual peta teka-teki yang tak terpecahkan.Beberapa toko mereka datangi tapi tidak ada hasilnya.

Sampai di satu toko terakhir. Bunyi lonceng dari pintu yang terbuka, pemilik toko itu melihat ke arah pintu dan menyambut kedatangan Aamon juga Natan.