2

2.2K 172 18
                                    

.






.



.

Jleb

Hati Natan seperti tertusuk sebilah pisau. Bisa-bisa nya dia yang tampan ini di bilang aneh. Apa coba?

"Cih, dasar bocah" Umpat Natan.

Aamon hanya diam, dia berdiri sambil memegang batang pohon. Tubuhnya masih lemah.

"Kau mau kemana?" Tanya Lunox.

Aamon melirik Lunox sedikit, "Mencari Adikku"

"Kau sedang lemah, sebaiknya istirahat terlebih dahulu" Ujar Lunox.

Aamon menggelengkan kepalanya, dia mulai berjalan menjauhi mereka bertiga. Membuat Lunox menghela nafas.

"Nat, bisa kau seret dia kesini agar tidak pergi?"

Natan mengangguk, dia berjalan cepat dan menahan lengan Aamon.

"Jangan sentuh!" Aamon melepas tangan Natan yang menahan lengannya.

"Diam lah, jangan gegabah!" Natan berusaha untuk menarik Aamon, tapi selalu di tepis olehnya.

"Sudah kubilang JANGAN SENTUH AKU! Orang aneh!" Aamon yang sudah emosi mengeluarkan satu shardnya dan mengarahkan nya ke leher Natan.

"Dasar bocah!" Natan menembak shard itu agar jauh darinya dan dengan sigap langsung mengangkat tubuh Aamon yang kecil di pundaknya.

"SIAL! TURUNKAN AKU! BRENGSEK!" Gretak Aamon

Natan pura-pura budeg, dia membawa Aamon ke Lunox dan Belerick.

"Baiklah, ayo ke tempat kami. Tidak jauh dari sini" Ajak Lunox.

"Turunkan Aku!" Aamon masih berusaha untuk membebaskan dirinya.

"Jangan lari kalau sudah ku turunkan!" Ucap Natan.

"Bukan urusanmu!" Aamon menendang perut Natan dengan keras, membuat Natan merintih kesakitan dan Aamon terlepas darinya, lalu ia mulai berlari menghilang dengan tudungnya.

"Belerick!" Teriak Lunox.

Belerick mengangguk, tangan nya berubah menjadi akar-akar panjang yang menangkap Aamon yang mulai sedikit terlihat.

.







.






.

"Huff..."

Aamon menghela nafas, ia terpaksa ikut dengan mereka, shard-shard nya terbang mengelilinginya agar tidak ada yang bisa menyentuhnya, terutama Natan.

Entah kenapa Aamon tidak suka dengan Natan yang menurutnya aneh, menyebalkan dan sok tampan.

Natan menangkap Aamon yang sedang meliriknya tajam, seakan dia sedang menatap nya seakan-akan Natan itu adalah penjahat kelamin.

"Apa? Ingin ku tembak kau dengan senjataku?" Ketus Natan.

"Akan ku cincang tubuhmu terlebih dulu" Sinis Aamon.

Natan memutar matanya, galak sekali omega satu ini. Aura-aura tsunderenya sudah mulai tercium.

Selama 28 tahun hidup di dunia, Natan jarang melihat ada omega yang galak seperti Aamon ini. Ah mungkin karena dia terlalu banyak menghabiskan hidupnya di lab di banding luar rumah.

"Galaksi, galak tapi seksi" Gumam Natan yang hanya bisa terdengar olehnya.

Akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang bentuknya seperti pohon raksasa. Disana mereka di sambut dengan seorang gadis dengan surai panjang berwarna pink.

He Is MINE {NatanxAamon} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang