Kalian pasti gak asing sama Manhwa satu ini kan?
Yaps namun disini kalian menjadi adik dari Arhen dan Arien, wah keren ga tuh!!!
(name) yang merupakan mahasiswi semester ke 3 mengalami kecelakaan yang disengaja oleh salah satu temannya dan tanpa did...
Aku tidak mempercayai mataku saat pertama kali bertemu dengan 'Dia'
Karena...
Arti kemunculannya adalah...
"Ternyata anak-anak itu masih hidup. Ternyata kamu adalah pelindung kelima keluarga Kaisar" Alex menatap tidak percaya.
'Pangeran kedua yang baik hati...saya ingin minta tolong. Para majikan saya membenci darah keluarga Kaisar dan sedang menderita. Tolong selamatkan mereka...
Sumber kekuatan seorang pelindung adalah kebahagiaan dan rasa bangga majikannya sebagai keluarga Kaisar.
Saya yang sekarang untuk menunjukkan diri dan berbicara seperti ini rasanya sangat sulit , jika bukan karna Pelindung keenam aku mungkin sudah menghilang...' Ucap Jason menatap tangannya yang gemetar.
"Baik aku mengerti, tapi apa maksud penjaga keenam?" Tanya Alex.
"Adik bungsu majikanku memiliki penjaga sendiri. Berkat dia aku bisa bertahan" ucap Jason.
Karena itulah aku menemui mereka, adik-adikku yang hanya memakai pakaian tipis dimalam yang dingin. Padahal aku berharap kami semua bisa hidup bersama di Istana...
"Ayah, kenapa bisa begini?! Ayah benar-benar akan mengirim mereka kembali ke Istana Derolina? Bukankah ayah tahu itu tindakan yang berbahaya? " Alex menggeprak meja Kaisar.
"Pasukan kesatria Istana dan para penyihir akan menjaga mereka. Benteng pertahanan juga dibangun-..." Ucap Kaisar terpotong.
"Bukan itu masalahnya!! Mereka sudah mau mulai membuka hati, kenapa ayah membuat keputusan seperti itu?!" Tanya Alex tidak habis pikir.
"Anak-anak itu tidak menginginkannya, mereka merindukan ibu mereka dan juga mereka membenciku" Kaisar berkata lirih.
"Ayah tidak melupakan (Name) bukan? Dia sangat menyayangi dan begitu manja pada ayah... Dia sangat percaya ayah, bahkan dirinya bingung kenapa harus kembali ke Istana Derolina" ucap Alex sambil membayangkan adiknya (Name) memanggil mereka ayah dan kakak dengan riang.
"(Name) ya... Dia sangat berbeda dengan kedua saudaranya. Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" Kaisar menundukkan kepalanya frustasi.
"Tolong lakukan hal yang benar ayah..." Alex undur diri meninggalkan ayahnya sendiri bersama tumpukan dokumen.
. . . . .
Keesokkan harinya...
Si kembar sedang didandani oleh para dayang dengan tema pakaian pink bunga min (Name).
"Sudah selesai" ucap para pelayan.
"Hari ini kedua Yang Mulia sangat cantik dan lucu" ucap salah satu pelayan.
'Kenapa mereka sangat bersungguh-sungguh padahal kita akan segera pergi' Arhen dan Arien bingung.
'Eh apa kamu sudah melihat (Name)?' Arhen bertanya.
'Belum, kemana ya (Name) kenapa belum kembali juga?' Arien menjawab dengan nada khawatir.
"Kami sudah siapkan kudapan dan mainan" ucap Anne.
"Ishina kenapa kalian masih tetap melayani kami? Kaliankan sudah tahu kami akan kembali ke Istana Derolina" Arien bertanya ingin tahu.
"Itu sudah tugas saya Yang Mulia. Lagipula Baginda melakukan hal ini tanpa sebab" Ishina menjawab sopan.
"Lalu apa Kaisar menginginkan kami lahir?" Tanya Arhen dengan nada dan ekspresi datar.
"Tidak... Tapi Baginda sangat menyayangi kalian bahkan memberi kalian nama" jawab Ishina tenang.
Arhen yang mendengar itu emosinya memuncak. Menyadari itu Ishina segera berkata.
"Yang Mulia mohon tenangkan diri anda, sekarang keberadaan Putri (Name) belum ditemukan. Apa Yang Mulia berdua tidak khawatir?" Tanya Ishina.
"Jika kalian ingin kebenaran, akan kakak ceritakan tapi benar kata Ishina keadaan (Name) lebih penting sekarang" ucap Pangeran ke-2 Alex yang datang tiba-tiba ke kamar kembar.
Syuu~
Muncul hembusan angin lembut lalu muncul makhluk kecil bersayap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nona (Name) baik-baik saja" ucap suara lembut dan lucu itu.
"Eh Peri?!" Arhen dan Arien terkejut melihatnya.
"Peri kecil apa kamu tahu keberadaan (Name)?"Tanya Alex lembut.
"Tentu saja! Nona sedang menjenguk Jason" ucap Peri itu polos.
"Begitu terimakasih ya"
"Iya~" Peri itu pergi dengan meninggalkan beberapa helai daun.
'Setidaknya sekarang kami tahu (Name) dimana, semoga keadaan mereka baik' batin Alex menatap keluar jendela.
