🎀35🎀

714 122 4
                                    

'Arhen' : batin
'Arien' : telepathy

🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩🐩

Di suatu tempat

"Jason apa kamu baik-baik saja?" (Name) menatap khawatir penjaga kakak kembarnya.

Jason hanya tersenyum kecil "Saya sangat berterimakasih atas kebaikan Putri dan Helios, jadi saya masih bisa bertahan sampai saat ini"

"Tidak perlu berterimakasih, tapi kamu sekarang sekarat Jason" (Name) tidak habis pikir kenapa penjaga kakaknya ini masih bisa tersenyum seakan semua baik-baik saja.

"Kekuatan Helios kurang cocok untuk membantunya..."gumam (Name) berpikir dengan cara apa dia membantu Jason.

Wusshh...

"Saya bisa membantu Lassie" ucap seorang wanita cantik bersayap. Ya dia adalah penjaga (Name) yang lain, seorang ratu peri.

"Pixie, kamu datang disaat yang tepat" (Name) tersenyum manis.

"Untuk masalah ini serahkan pada saya Lassie" Pixie berkata penuh keyakinan.

"Baiklah aku percayakan Jason padamu, sekarang saatnya kita kembali Helios" (Name) menatap bergantian dari Jason lalu Pixie kemudian menaiki Helios.

"Hoi! Helios jaga Lassie selama aku disini, jangan sampai terluka" Pixie melambaikan tangan.

"Itu sudah pasti" Helios

"Kami pergi dulu"

.
.
.
.
.

Skippp dimana Pangeran kedua menjelaskan perihal Lulahel.

"Kutukan darah..?" Tanya Arhen dan Arien.

"Sekali seumur hidupnya, dia minum darah orang lain sehingga nyawa orang itu ada dalam genggamannya. Kalau keinginannya tidak dituruti, orang itu bisa dibunuhnya kapanpun" jelas Alex serius.

"Itu tidak masuk akal..." Gumam Arhen sedikit tidak percaya.

"Kenapa Lulahel hidup di istana Derolina? Bukankah kekuatan itu bisa membuatnya menjadi Ratu?" Tanya Arien memastikan.

"Ayah tidak menerimanya, hanya ada satu Ratu bagi ayah..." Ucap Alex seketika kenangan dengan Ibunya muncul, Ibu dan ayahnya sangat bahagia bersama.

"Aku tidak tahu jelasnya tapi Lulahel menerima Istana Derolina dan pergi bersama kalian sebagai ganti tidak menerima posisi Ratu"

"Kenapa harus Istana usang seperti itu?" Tanya Arien mengingat Istana Derolina begitu tidak layak huni.

"Lulahel tidak merawatnya, sebenarnya itu Istana yang sangat bagus" ucap Alex polos.

"Be-benarkah?!"

"Setelah itu Lulahel jarang berhubungan dengan Istana Kaisar, kadang-kadang dia mengirim surat untuk meminta uang bersamaan dengan ancaman dia akan membunuh ayah jika ayah ingin menemui kalian" lanjut Alex menjelaskan.

"APA..?''

'Bahkan uang itu seluruhnya dihabiskan oleh Lulahel...' Arhen dan Arien mengingat bagaimana foya-foya nya Lulahel dulu.

"Lalu suatu waktu, surat permintaan uangnya mulai jarang datang. Tidak ada kabar darinya selama setahun sebelum kalian datang kesini. Beberapa kali aku mengamati Istana Derolina diam-diam, namun kalian tidak terlihat dan Istana perlahan berubah menjadi reruntuhan"

'Itu karena...kami selalu bersembunyi dari Lulahel dan para pelayan malas merawat Istana...' Arien berekspresi sedih.

"Ah tapi suatu waktu aku melihat adik kalian disudut taman bertemu seorang pelayan" Alex mengingat sesuatu.

"Itu pasti Anne yang memberi kita makan diam-diam melalui (Name) jika Lulahel tidak memberi kita jatah makan, iyakan Arhen?" Tanya Arien.

"Hm itu benar..."Arhen mengangguk.

"Eh?... Tidak diberi jatah makan?" Alex menatap horror.

'Jadi mereka kecil juga karena tidak diberi makan?!' Batin Alex sedih.

Saat pembicaraan akan kembali serius ada tamu tidak di undang datang.

"Permisi"

"Tuan Rosea ingin bertemu dengan Yang Mulia Pangeran ke-4 dan Yang Mulia Putri Pertama" ucap Ishina sopan.

Lalu muncullah Duke Rosea didepan pintu dengan wajah sus-nya itu.

"Saya menghadap Yang Mulia Pangeran ke-4 dan Yang Mulia Putri Pertama. Yang Mulia Pangeran ke-2 ternyata juga ada disini, lama tidak berjumpa" salam Duke Rosea.

"Duke kami sedang berbicara, karena itu nanti sa-" ucapan Alex terpotong.

"Masuklah Duke Rosea" ucap Arhen tegas.

Sebelum bisa masuk terlebih dahulu muncul dua orang memasuki kamar itu.

Tap

Tap

"Aku tidak tahu bahwa sekarang Kak Arhen berani bersikap tidak sopan dengan memotong perkataan Yang Mulia Pangeran ke-2 yang berstatus kakak kita" ucap suara lembut namun tegas disaat bersamaan membuat perhatian tertuju padanya.

"Aku tidak tahu bahwa sekarang Kak Arhen berani bersikap tidak sopan dengan memotong perkataan Yang Mulia Pangeran ke-2 yang berstatus kakak kita" ucap suara lembut namun tegas disaat bersamaan membuat perhatian tertuju padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang Mulia Putri ke-2!"

"Sepertinya kedatanganku membuat kalian terkejut ya" (Name) tersenyum lembut namun aura sekitarnya sungguh anggun.

"Putri kemana saja anda?! Saya sangat khawatir" Anne langsung menghampiri majikannya.

"Tenang saja, my lady aman bersama saya" ucap Helios kalem.

Grepp

Grepp

"(Name) akhirnya kamu kembali" Arien memeluknya erat.

"(Name) jangan menghilang seperti itu lagi hiks... Kita sudah biasa bersama saat satu diantara kita hilang huhuhu..." Arhen tidak dapat menyelesaikan ucapannya karena lebih memilih memeluk erat adiknya tidak lupa air mata mengalir dengan deras.

"Aku kembali hehe"

"Syukurlah kamu kembali dalam keadaan sehat" Alex bergabung dalam pelukan sayang itu.

Kita nikmati ke uwu an keluarga ini
Biarkan Duke Rosea kita abaikan...


















Sesuai janji thor double update😘

Second Princess in The Twins New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang