🎀56🎀

241 42 4
                                    

'Arhen' : batin
'Arien'  : telepaty

🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰

"Baiklah kalau begitu, beritahu para penyihir untuk segera merombak kamar" ucap Kaisar dengan nada merintah.

"Baiklah kalau begitu, beritahu para penyihir untuk segera merombak kamar" ucap Kaisar dengan nada merintah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik Baginda"

'Ngomong-ngomong kok penyihir yang merombak kamar?' Arhen bertanya kepada kedua adiknya.

'Namanya juga cerita fantasi, aku jadi penasaran' Arien mengangkat bahu.

'Disini tuh gak ada tukang bangunan kak, dunia ini kan serba sihir jadi maklum aja' (Name) ikut nimbrung sambil sedikit melirik.

'Aku jadi ingin lihat prosesnya...' Arhen penasaran.

'Coba kamu tanya' Arien menyenggol lengan Arhen.

'Huff sudahlah biar aku yang tanya' (Name) menghela napas lelah.

"Ayah apa kami boleh lihat proses rombak kamarnya? Karena sepertinya kedua kakakku sangat penasaran" ucap (Name) tersenyum penuh makna.

"Tentu"jawab Kaisar spontan.

"Aku tidak menyangka Arhen dan Arien akan sangat penasaran akan hal itu" ucap Alex ikut tersenyum.

"Baiklah ayo kita keluar" ucap Kaisar.

.
.
.

"Uwaaaa memang fantasi!" seru Arhen dengan nada polos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uwaaaa memang fantasi!" seru Arhen dengan nada polos.

"Rupanya begini merombak kamar dengan sihir!!"seru kagum Arien.

"Kalian takjub?" tanya Kaisar sedikit heran.

"Ya? Iya!" ucap Arien sedikit terkejut.

"Saya tidak tahu kalau hal seperti ini bisa dilakukan dengan sihir" ucap Arien lagi dengan watados.

"Ditambah lagi prosesnya sangat cepat" ucap Arhen menambahkan sambil mengangguk.

"Untuk merombak satu kamar, dalam sehari pun bisa selesai" ucap Kaisar tanpa beban.

"Sehari?!" Arhen dan Arien.

"Jangan terkejut begitu kak, mereka memang unit konstruksi sihir jadi kemampuan mereka tidak bisa dianggap remeh" ucap (Name) yang saat ini sedang bersandar di salah satu pohon ditemani Helios dalam wujud burung.

"Yang dikatakan adik kalian benar, lalu renovasi istana Derolina juga dilakukan dengan cara seperti ini. Ada yang ingin kusampaikan pada kalian bertiga" ucap Kaisar lalu menatap bergantian pada si kembar.

"Apa kalian mau melihat Istana Derolina?"tanya Kaisar tiba-tiba.

.
.
.
.
.

"Benar-benar sudah berubah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Benar-benar sudah berubah ya..." gumam Arhen.

"Ya jauh berbeda saat kita tinggali dulu" gumam Arien menyahuti.

"Kayak bukan Istana Derolina ya, padahal dulu saja hiasan patung banyak yang retak dan taman tidak rapi begini" gumam (Name) setelah memperhatikan sekeliling dalam diam tadi.

"Kalian baik-baik saja?" tanya Kaisar memastikan karena melihat reaksi mereka.

"Iya, tapi kenapa anda mengajak kami kesini??" tanya Arien bingung sekaligus ingin tau.

"Aku ingin menghancurkan Istana ini di depan mata kalian" ucap Kaisar.

"Menghancurkan Istana?" bingung Arien.

"Di depan kami?" bingung Arhen juga.

"Istana Kaisar bisa terlihat dari Istana Derolina ini sekaligus harta pertama yang diminta Lulahel padaku. Wanita itu berencana membesarkan kalian di sini sebagai keluarga Kaisar... Lalu kembali ke Istana Kaisar" jelas Kaisar menatap bangunan Istana.

"Lulahel berencana begitu??" tanya Arien dengan nada tidak yakin.

"Aku akan cerita sedikit mengenai ibu kalian Lulahel, Lulahel bukanlah manusia biasa namun seorang Heivy peri hutan yang dicintai naga... Hanya dengan darahku yang diminumnya dia membuat dirinya hamil selain itu dia juga dikatakan bisa mengutuk seseorang juga" ucap dan jelas Kaisar.

"Kutukan darah? Mengandung?" tanya Arien.

"Peri hutan?" ucap (Name) yanh sedari tadi diam ikut bersuara.

'Apa ini ada hubungannya dengan aku yang memiliki pelindung Ratu Peri?' batin (Name) yang menerka-nerka.

'Apa ini ada hubungannya dengan aku yang memiliki pelindung Ratu Peri?' batin (Name) yang menerka-nerka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak mungkin, jika itu benar kenapa selama ini dirahasiakan??" tanya Arien terselip nada emosi.

"Aku berharap kalian tidak usah tau, hanya karena tau bukan berarti cerita ini mudah dipercaya. Jika aku bilang ibu kalian seorang penyintas dari bangsa yang sudah punah 500 tahun lalu. Apa kalian akan percaya?" jelas Kaisar menatap ketiganya dengan ekspresi sulit dijelaskan.

"Tapi... Kalau nyawa Baginda dan Lulahel terhubung bukankah seharusnya sekarang Anda sudah mati?" tanya Arhen secara terus terang.

"Ya logikanya begitu, namun ada satu hal yang tidak diketahui Lulahel"ucap Kaisar yang membuat ketiga tambah penasaran.



























See u next eps~

Second Princess in The Twins New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang