🎀13🎀

2K 364 25
                                    

'Arhen' : batin

'Arien'  : telepaty

🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬

Kress

Putra Mahkota meremas kertas dengan penuh amarah "Kamu sudah gila ya Ishina?"

DEG

Syutt

'Lho?! Udaranya berubah!'

Muncul pelindung yang membuat Arhen dan Arien tidak dapat mendengar pembicaraan yang terjadi.

"Jumlah materi sebanyak ini tidak masuk akal. Kamu ingin anak-anak ini jatuh sakit?" tanya Putra Mahkota menatap tajam Ishina.

'Tidak kedengaran apa-apa! Mungkinkah ini sihirnya Putra Mahkota?!' Arien dan Arhen
menampilkan raut bingung.

Putra Mahkota menghela napas kasar "Aku tidak akan mengulangi perkataanku lagi. Kurangi materi pelajaran mereka setengahnya"

Ishina membungkuk sopan "Maaf Yang Mulia, saya tidak bisa menuruti perkataan anda"

"Apa?!"

"Baginda Kaisar sudah menyerahkan soal pendidikan ketiga Yang Mulia pada saya. Saya tidak bisa melawan perintah Baginda Kaisar dengan menuruti perkataan Yang Mulia Putra Mahkota" ucap Ishina sopan.

"Jadi, karena ini perintahnya ayah kamu tidak bisa menuruti perintahku?"tanya Putra Mahkota memastikan. 

"Itu sudah aturannya, Yang Mulia"

"Hah... Kalau begitu aku tidak bisa apa-apa"

Seeerr

"Aku paham Ishina" lanjut Putra  Mahkota  menonaktifkan sihirnya. 

'Oh, suaranya kedengaran lagi'

Putra Mahkota sekarang menatap Arhen dan Arien "Katakan saja kalau kalian butuh sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putra Mahkota sekarang menatap Arhen dan Arien "Katakan saja kalau kalian butuh sesuatu. Kalian bisa datang ke istanaku"
 
Arhen dan Arien hanya bisa menampilkan raut bingung dan heran.

Lalu Putra Mahkota keluar dari kamar dan pergi menuju ruangan dimana Kaisar berada.

.
.
.
.
.

"Yang Mulia mari bersihkan diri dan segera sarapan" ucap Ishina.

"Baiklah, tapi adik kami bagaimana?" Arien menatap dimana (Name) yang masih tertidur.

"Yang Mulia tenang saja, saya yang akan mengurusnya" Anne dengan ramah dan nada lembut menjawab.

Arhen dan Arien segera dikelilingi para pelayan dan Anne mulai membangunkan (Name).

"Putri waktunya bangun" Anne menepuk pelan pipi (Name)  yang dibalas erangan lembut.

"Eumm...Anne?"

Second Princess in The Twins New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang