🎀36🎀

686 105 9
                                    

'Arhen': batin
'Arien': telepaty

🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕🦕

Setelah adegan menghangatkan hati, pelukan pun merenggang sampai sebuah suara mengganggu...

"Uhuk maaf tapi saya masih disini" ucap Duke Rosea yang merasa diabaikan.

Alex yang tersenyum lembut kini menampilkan raut datar "Siapa juga yang menyuruh datang kesini, ganggu aja"

"Loh ada orang tidak diundang ternyata... Aku gak sadar loh, maaf ya Duke Rosea" (Name) berkata dengan tampang polos sambil menutup mulut dengan tangannya untuk menutup seringaian. 

"Ah tidak apa-apa Yang Mulia, saya memakluminya" ucap Duke Rosea berusaha menampilkan senyum. 
  
Duke Rosea sekilas melihat sekeliling mencari seseorang dengan surai merah 'Dimana orang itu'

"Maaf Yang Mulia Putri tapi dengan siapa anda tadi kemari?" menatap (Name) dengan tampang curiga.

"Ah dia adalah pengawal pribadiku kok, setelah selesai mengantarku dia akan pergi lagi untuk bertugas" ucap (Name) kalem dan diam-diam bersyukur Helios sudah berubah ke wujud burungnya yang sekarang hinggap dibahu Anne.

"Ah...begitu ternyata"

.
.
.

Alex berdiri lalu memerintah para pelayan menyiapkan kudapan dan teh.

Kini Alex, Arhen, Arien, dan (Name) sudah duduk dengan tenang di kursi jangan lupakan Duke Rosea yang duduk dengan canggung.

Serius Rosea dilupakan juga gapapa, thor ikhlas lahir batin...

"Jadi saya mau meminta maaf" ucap Duke Rosea memecah keheningan.

"Minta maaf" tanya Arhen dan Ariel bingung.

"Iya, saya dengar putra saya sudah bertindak tidak sopan. Jadi sebagai ayahnya, saya datang kesini untuk meminta maaf" ucap Duke Rosea dengan raut wajah menyesal.

"Ya sudahlah, kami juga tidak terlalu memikirkannya" ucap Arhen sambil nyemil cookies.

"Walaupun begitu, tolong didik dia dengan lebih baik lagi" ucap Arien menambahkan.

"Ohh... Terimakasih Yang Mulia Pangeran dan Yang Mulia Putri" jawab Duke Rosea dengan sumringah.

"Apa obrolan tidak penting ini sudah selesai?" tanya (Name) datar tanpa mengalihkan pandangan dari tehnya.

"(Name) i-itu tidak sopan" Arien menegur adiknya itu dengan panik.

Menghela napas panjang, menaruh cangkir tehnya lalu memasang ekspresi datar tidak lupa iris matanya menjadi hijau bercahaya "Tidak sopan? Itu terdengar lucu sekali, kita itu anggota keluarga Kaisar loh kak"

Alex memasang wajah bangga mendengar perkataan adiknya "Itu benar Arien, adik kalian bertindak benar selayaknya anggota keluarga Kaisar. Tamu yang datang tanpa pemberitahuan juga merupakan tindakan merendahkan"

Duke Rosea terdiam lalu mengalihkan topik "Saya dengar bahwa Yang Mulia sekalian akan segera pindah ke Kastil Derolina, sebagai tanda permintaan maaf... Saya ingin memperkenalkan seorang pelayan, apakah tidak masalah?" ucap Duke Rosea.

(Name) merasakan feeling buruk "Pelayan? Apa kau mau berkata bahwa Ishina, Anne, dan para pelayan lain tidak kompeten?"

"Itu benar Ishina saja sudah lebih dari cukup" Alex menatap curiga.

"Tenanglah (Name) menambah satu tidak masalah bukan?" Arien menenangkan.

'Itu dia masalahnya!?' batin Alex dan (Name) kompak.

"Masuklah"

Tap

"Saya menghadap Yang Mulia Pangeran dan Yang Mulia Putri" ucap seseorang bersurai hijau dengan bekas luka diwajahnya.

"Ah...salam kenal" Arhen dan Arien.

"Hm/Hn" Alex dan (Name).

Baru Duke Rosea akan berkata lagi sudah dipotong oleh (Name).

"Urusanmu sudah selesai bukan Duke? Bisa kau segera meninggalkan kami, makan siang akan segera disiapkan" ucap (Name) dengan aura kuat menguar tanda ucapannya tidak mau dibantah.

"Ah ba-baik tapi bisa kalian pertimbangkan sebagai teman mengobrol Yang Mulia" Duke Rosea berdiri lalu membungkuk sopan sebelum berlalu diikuti pemuda bersurai hijau tadi.

"Jangan karna Duke Rosea dekat dengan ayah dapat seenaknya menjadikan seseorang dengan status tidak jelas sebagai teman mengobrol adik-adikku" ucap Alex tersenyum manis dengan aura gelap.

Duke Rosea yang masih melihat itu seketika merinding.

Sreekk

"Hah... Aku lapar, Anne antarkan kami ke ruang makan" (Name) bangkit dari duduk nya dan berjalan perlahan.

"Tunggu kakak (Name)" Alex  menyusul dan menggendongnya.

"Yang Mulia kalian juga bergegaslah" Ucap Ishina.

Arhen dan Arien mengangguk lalu berlari menyusul "(Name) tunggu kami?!"












Oh iya mau ngenalin tokoh baru yang jadi penjaga kedua (Name).

Oh iya mau ngenalin tokoh baru yang jadi penjaga kedua (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar diambil dari pin pinterest)

Nama : Pixie

Dia adalah seorang Ratu Peri yang menguasai wilayah hutan dan padang bunga.
Ciri-ciri yang unik telinganya yang runcing, sayap polos berhias kelopak bunga dan tongkatnya untuk memerintah bawahannya.
Kekuatannya pastinya berhubungan dengan alam, membuat seseorang dapat terbang walau sementara dan tidak lupa penyembuhan yang hebat.

"Lassie kamu sangat imut~"
🍃Pixie🍃

Second Princess in The Twins New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang