🎀26🎀

1.2K 224 11
                                    

'Arien'   : batin
'Arhen'  : telepaty

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Keesokan harinya...

"Ini pelajaran sihirkan" tanya Arien memastikan.

"Iya, pelajaran sihir dari Baron Chembo" ucap Arhen mengangguk.

"Sepertinya akan seru ya!" ucap (Name) ceria.

Ceklek

"Selamat datang, saya menghadap Yang Mulia bertiga" ucap Baron Chembo sopan dan ramah.

"Hm? Oh... Ini... " Baron Chembo secara tiba-tiba mendekat dan memperhatikan si kembar.

"Baron Chembo anda kelewatan" ucap Ishina tegas.

"Ah! Maafkan saya. Saya kagum dengan sihir yang dimiliki Yang Mulia  Pangeran ke-2" ucap Baron.

"Wah... Sehebat itukah"gumam Arien.

"Keahlian Pangeran ke-2 adalah sihir putih. Itu merupakan sihir pertahanan yang bisa dihitung dengan jari di seluruh Kekaisaran, malah di seluruh Benua..." jelas Baron Chembo.

"Keren sekali" gumam kagum Arhen.

"Tapi saya lihat hanya Yang Mulia Putri kedua yang tidak ada aura sihir beliau" ucap Baron bingung menatap (Name).

(Name) hanya menampilkan senyum kecil dan duduk ditempat yang disediakan tidak lupa mengajak kedua kakaknya.

"Ah ya, untuk pelajaran pertama saya akan menjelaskannya secara sederhana" ucap Baron mengawali kelas.
 
"Akhirnya pelajaran sihir pertama" bisik Arien pada (Name).

"Nah, coba lihat buku yang saya pegang" ucap Baron yang membuat buku itu melayang.

"Ini sihir perpindahan yang simple. Saya menggunakan sihir supaya buku ini bisa melayang diudara. Sebaliknya saat diturunkan lagi itu artinya saya 'menarik kembali' sihir yang saya keluarkan" jelas Baron sesederhana mungkin.

"Kalau begitu sihir yang diberikan pada kami juga bisa ditarik kembali?" tanya Arien menunjuk dirinya dan Arhen.

"Anda cepat paham ya, tentu saja bisa"

Saat Arien penasaran dengan sihir, (Name) dengan santainya membuat buku didepannya melayang kesana kemari mengikuti gerak jarinya.

Hal itu membuat Baron terkejut dan kagum "Wah anda hebat sekali Yang Mulia Putri kedua"

"Ngomong-ngomong, kekuatan sihir kalian bertiga cukup menarik"

"Ya?/Hm?" bingung si kembar.

"Meskipun kembar kalian bertiga... Memiliki kuantitas kekuatan sihir yang jauh berbeda"jelas Baron.

"Berbeda??" tanya Arien.

"Yang Mulia Putri pertama punya kekuatan sihir luar biasa yang bisa mengimbangi Pangeran ke-3"

"Yang Mulia Pangeran ke-4 hanya mempunyai kekuatan sihir setengahnya"

"Sedangkan untuk Yang Mulia Putri kedua punya kekuatan sihir sangat luar biasa yang bahkan melebihi Pangeran ke-3" jelasnya lagi.

"Kenapa?"

"Saya juga kurang tahu soal itu"

"Hm ya... Itu bukan masalah" ucap Arhen santai.

"Bisa saja kak Arhen akan sangat ahli  dibidang pedang dan bela diri yakan" ucap (Name) memberi semangat.

.
.
.
.
.

Waktu istirahat pun tiba...

"Yang Mulia Pangeran dan Yang Mulia Putri, kalian sudah bekerja keras dalam belajar" ucap Anne menyajikan kudapan dan teh. 

"Wah makasih Anne"

Arien dengan senang meminum tehnya, Arhen yang sudah memakan kue kering dan (Name) yang memberi makan burungnya alias Helios yang barusan masuk dari jendela.

Drap

Drap

Drap

Ceklek

"Arien, Arhen, (Name)! Aku datang mau main sekalian memberi hadiah" ucap Pangeran ke-3 sambil membawa sesuatu ditangannya.

"Ah Pangeran ke-3" gumam Arien.

"Hadiah..?" Arhen mengangkat sebelah alisnya.

"Iya! Hadiahnya adalah.... Tara!!" Eiji menunjukkan kelinci pink kecil yang terlihat gemetaran.

"Lucunya..." ucap Arien.

"Warna pink..." ucap Arhen.

"Kok dia kayak ketakutan ya?" ucap (Name).

"Lucukan? Kalian suka? Itu kelinci yang sangat disayangi Putri dari Kerajaan Melia. Aku membawanya karena merasakan kalian pasti suka" ucap Eiji tanpa beban.

"Eh? Jadi Kak Eiji mengambil tanpa ijin? Kembalikan kak itu gak sopan" ucap (Name) yang ikut mengelus kelinci itu.

"Itu benar, pemiliknya pasti mencemaskan peliharaan kesayangannya ini" ucap Arien sendu.

Hugging

"Betapa murninya hatimu Arhen Arien (Name)" ucap Eiji memeluk si kembar.

"Baiklah aku akan mengembalikan kelinci itu dengan selamat. Terus kalian mau apa? Katakan saja!" ucap Eiji.

"Apapun? Kalau ada petunjuk soal orang yang menyerang kami, kami ingin tau" ucap Arien menatap Eiji.

"Maaf... Belum ada yang kuketahui" ucap Eiji murung.

"Lalu bagaimana dengan Pangeran yang lain?" tanya Arhen.

"Tadi aku bertemu Kak Loyd dan katanya belum ada hasil"

"Terus Pangeran ke-2?" tanya Arien.

"Kak Alex? Aku belum tau... Mau tanya langsung sama dia?" tanya Eiji.

"Mau!"

"Oke! Ayo kita berangkat!" Eiji dengan semangat berdiri.

'Hm kira-kira Kak Alex sedang apa ya??' batin (Name) yang senang akan bertemu Kakaknya yang mirip perempuan itu.

"Kita pergi naik kuda kayak waktu itu ya!" ucap Eiji senang.

"Asik!" Seru Arhen.

"Kamu kelewat ceria cuma karena baik kuda" Arien menggoda Arhen.

"Kamu juga kok"

Tidak jauh dari sana pemuda bersurai merah atau sebut saja penjaga Arhen dan Arien menatap dengan penuh rindu.

Dengan menggunakan sihir anginnya dia menerbangkan daun menuju tuannya yang dinotis oleh Arhen dan (Name).

'Sihir dia lady, dia ingin menyapa tuannya' Helios dalam wujud burungnya bertengger dipundak (Name).

'Oh begitu, Hm... Sepertinya Kak Arhen menyadarinya' (Name) tersenyum kecil dan menatap dimana berada.

"Ada apa Arhen?" tanya Arien yang melihat Arhen merasa aneh dengan angin yang berhembus barusan.

"Entahlah"



















Halo👋
Thor back hehe

Maaf ya thor hilang tanpa kabar, lagi masa ujian dan tugas segambreng 😭

Semoga up kali ini dapat menghibur kalian ya 😉

Second Princess in The Twins New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang