37. THIS IS THE END

337 30 17
                                    

Sepertinya langit sudah mulai sedikit lebih biru. Satu persatu kasus Scott terurai dan mendapatkan titik terang. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh keluarga Scott, Peter dan Robbin mengganti rugi siapa pun yang pernah dirugikan.

Termasuk gembong narkoba yang kini meminta tebusan atas putusnya perjanjian mereka secara sepihak. Itu, mari kita anggap sebagai rahasia agar polisi tidak mengendus keberadaan gembong narkoba itu.

Langit yang biru di kota Saskatchewan itu menjadi satu pertanda bahwa akan ada sepasang kekasih yang melangsungkan perjanjian agung di gereja. Mereka adalah Peter dan Sam.

Setengah tahun berlalu, trauma Sam akan kehilangan sang kekasih sudah lama sembuh. Luka setrum dan lebam di sekujur tubuh mereka juga tak berbekas lagi. Sebagai janjinya, Peter akan menebus kesalahan dan ganti rugi atas nama keluarganya dengan membahagiakan Sam seumur hidupnya.

Begitu pula yang kini dialami oleh Zeke. Seluruh luka ditubuhnya sudah hilang berkat Anna yang telaten merawatnya. Kini dirinya kembali menjadi seorang penulis –bukan Mr. Buck. Tentu saja ditemani dengan Anna dan keluarganya yang kembali utuh; Sam dan Rylee.

Satu jam lagi pernikahan Peter dan Sam akan digelar. Zeke juga telah selesai berpakaian rapi; setelan tuxedo dan sepatu berwarna hitam. Ia mematut dirinya sekali lagi sebelum keluar dari kamar. Rylee sudah lebih dulu datang ke gereja bersama Robbin, sedangkan ia dan Anna masih di rumah.

Sebagai anak lelaki satu-satunya, ia juga harus mempersiapkan mentalnya menjadi pengantar pengantin sekaligus sosok 'Ayah' bagi keluarga mereka.

Dari jendela, ia melihat Anna di luar sedang menerima sepucuk surat dari pengantar pos. Gadis itu sudah memakai gaun merah mudanya dan rambut yang tergerai bebas. Bahkan dari belakang pun Anna terlihat sangat menarik untuknya.

Anna kembali masuk ke rumah dengan sepucuk surat di tangan. Ia cukup terkejut saat menyadari Zeke menunggunya dari balik jendela. Seperti biasa, ia menyerahkan surat di tangannya itu dengan wajah murung.

Zeke menerima surat itu. Surat yang selalu datang di hampir setiap minggu itu dari keluarga Anna di Manitoba. Sebagai orang yang paling dekat dengan Anna, ia tahu kegusaran gadis itu ketika menerima surat yang memohonnya untuk kembali. Gadis itu merasa bahwa ia telah dibuang oleh keluarganya dan kini seolah ditarik lagi. Tentu saja gadis itu bingung dibuatnya.

"Mau ku temani pulang?" tanya Zeke tanpa membaca isi suratnya. Ia sudah pastikan isinya adalah meminta Anna untuk kembali.

"Zeke."

"Hmm?"

"Apakah menurutmu keluargaku peduli padaku? Mereka yang mengirimkanku kepada Scott sebagai bayaran atas hutang-hutang mereka. Lalu, sekarang mereka mengirimkanku surat seolah mereka menginginkanku kembali. Selama ini aku melihat dua macam keluarga; keluargamu dan keluarga Scott. Aku tidak bisa simpulkan, mana definisi keluarga yang bisa aku yakini. Apakah keluarga yang akan selalu mendukung satu sama lain, atau keluarga yang bisa saja berkhianat dari kulturnya saat mengetahui ketidakbenaran di sana?"

Zeke mendesah kecil. Ia meraih tangan mungil Anna kemudian menariknya untuk duduk di sofa. Sementara itu, ia berlutut di hadapan Anna sembari mengusap tangan itu lembut.

"Menurutku, keluarga adalah orang pertama yang akan mengkhawatirkanmu saat kau ada dalam situasi yang abu-abu."

Lantas Zeke menyobek amplop kuning itu dan mengeluarkan kertas berisi surat dari dalamnya. Seperti biasa, tulisan itu sangat panjang. Menjabarkan alasan kuat Anna harus memaafkan mereka dan pulang.

"Lihat. Mereka menuliskan surat yang indah dan panjang untukmu. Mereka juga menginginkan agar kau memaafkan mereka. Menurutmu, apa yang mereka inginkan selain dirimu kembali pada mereka?" lanjutnya dengan suara tenang dan lambat.

LITTLE CLICHÉ - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang