5. LIGHT A FLAME

418 63 74
                                    

🔞🔞
Hati-hati, part ini ada adegan dewasanya (dikit). Mohon kebijaksanaan pembaca sekalian.
Muahh!!!





Pergantian shift polisi sudah dilakukan sejak 2 jam yang lalu. Saat ini pukul 7 malam, itu artinya baik Sam maupun Peter sudah meninggalkan kantor polisi. Namun, nyatanya mereka masih bermesraan di toilet sejak setengah jam yang lalu.

Sang pria terlihat memojokkan sang gadis di dinding. Sementara itu, baik celana Sam maupun Peter sudah turun sebatas lutut. Keadaan mereka begitu berantakan dengan hentakan-hentakan kecil yang dipimpin oleh Peter.

Tangan Peter kini berada di bibir Sam, meredam suara desahan yang mungkin akan membuat mereka ketahuan. Sementara tangan lainnya menyangga kaki Sam agar tetap terangkat.

"Oh, God!" Ia berdesis seraya menyembunyikan wajahnya di leher Sam. Ia juga takut suaranya tak terkontrol sehingga ia meredamnya di leher jenjang Sam.

Sejak awal, permainan mereka begitu cepat. Mereka ingin menyelesaikan dengan cepat, jika tidak kemungkinan mereka akan ketahuan pun semakin besar.

"Fuck. I cum, Baby."

"Peter!"

Bersamaan dengan pekikan keras Sam, Peter mengeluarkan benihnya di luar. Tangannya yang semula berada di mulut Sam itu mencengkeram sisi wastafel ketika dirinya membuang benihnya ke lantai toilet. Napasnya memburu, sama seperti Sam yang mendongak lega.

Usai melewati badai singkat itu, Peter tekekeh pelan. Ia mencium sekali lagi bibir bengkak milik Sam dan berbisik, "Thank you, Baby."

Pria itu mendudukkan sang gadis di wastafel, membersihkan kemaluan sang kekasih sebelum membenarkan posisi celana itu. Tak lupa, ia membersihkan jejak percintaan mereka dengan tisu.

"Peter."

"Ya, Baby?" Peter tak menoleh ke arah Sam, masih membenarkan celana miliknya.

Sam memejamkan matanya seraya menyandarkan pundaknya ke cermin. Hubungannya dengan Peter sebenarnya belum begitu lama, namun entah mengapa Peter terlihat lebih meyakinkan daripada hubungannya sebelumnya dengan mantannya. Ia bahkan begitu yakin jika mereka akan berakhir menikah.

Peter adalah pria yang sangat lembut, perhatian, dan menyayanginya lebih dari apapun. Pria itu bahkan membatasi hubungannya dengan wanita mana pun selain dirinya. Bukan kah itu sangat cukup untuk membuatnya yakin bahwa Peter adalah yang terakhir.

"Sam?"

Gadis itu membuka matanya. Di hadapannya, Peter tengah menatapnya lamat dengan tatapan teduhnya. Tatapan yang selalu berhasil membuatnya luluh dan jatuh untuk kesekian kalinya.

"Ada apa, Sam? Apakah aku menyakitimu?" Peter terus bertanya seraya mengusap keringat di dahi Sam.

Sam menggeleng kecil seraya tersenyum. Ia menegakkan badannya, mengusap pundak tegap Peter tanpa mengalihkan pandangannya dari mata tajam milik Peter.

"Apa akhir dari hubungan ini, Pete?"

Senyum tipis Peter semakin terkembang. Ia menarik lembut gadisnya hingga keduanya bertatapan dengan jarak yang dekat. "Kenapa jadi ragu seperti ini? Memangnya kau ingin apa yang menjadi akhir dari hubungan kita, hm?"

"Menikah?"

"Yeah?"

"Yeah. Dan mempunyai anak kembar."

Peter terkekeh pelan. Lagi, ia mencuri kecup di bibir Sam. Tangannya tak henti memberikan usapan menenangkan di punggung Sam. "Okey, kita akan wujudkan itu," bisiknya seraya menuntun Sam untuk turun dari wastafel. "Untuk sekarang, kita ambil barang-barangmu untuk menginap di rumahku."

LITTLE CLICHÉ - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang