12. THE RAT

292 56 30
                                    

6 Juli 1981

Sekali lagi, Saskatchewan berduka. Kali ini karena kematian Leo. Saat aku menulis ini, banyak spekulasi yang bermunculan. Salah satu spekulasi besar yang diyakini oleh hampir semua warga Saskatchewan adalah bahwa dalang dari kematian Leo adalah Scott.

Aku, Mr. Buck, tidak bisa menyangkal jika memang Scott adalah dalang dibalik ini semua. Ada kekuasaan yang ingin Scott capai atas Saskatchewan dan aku belum bisa memastikan kekuasaan apa itu.

Yang pasti, kini Saskatchewan menjadi sasaran utama Scott. Terlebih wanita yang dijodohkan dengan Robbin, aku berdoa untuk keselamatanmu dan semua warga Saskatchewan.

Kini, aku harap semuanya bersatu dan tidak terpecah. Saskatchewan tidak akan menjadi kota mati dan hilang aktivitas. Walaupun begitu, aku harap kalian jangan pernah lengah.

Ps. Penutupan perbatasan tidak akan mengatasi masalah. Pasukan Scott sudah menyamar di antara kalian.













***













Pagi-pagi sekali, sekelompok pria berbaju serba hitam masuk ke pekarangan istana Scott. Pria-pria itu meletakkan pedang mereka ke tanah. Salah satunya dipenuhi oleh darah pekat yang mengering.

Mereka adalah pasukan utusan Scott. Dikirim ke Saskatchewan untuk memberi teror pada warga di sana. Tak lain agar mereka menyerahkan Joanna Willow dan menjadi ancaman bagi Mr. Buck untuk tidak terlalu ikut campur.

Dari arah istana, seorang pria jangkung dengan jaket kulit keluar menghampiri pasukan peneror itu dengan senyuman lebarnya. Dia adalah Jonathan. Suatu kebanggaan baginya ketika pasukan yang ia kirim itu kembali dengan selamat dan utuh.

Tidak seperti teror kereta api kemarin.

Ia menepuk pundak pria-pria itu satu persatu hingga seorang pria yang ia tunjuk sebagai ketua maju ke hadapannya. Pria dengan bekas luka sayatan menyilang dari kening hingga rahang itu membisikkan sesuatu pada Jonathan. Laporan itu membuatnya tersenyum semakin lebar.

Usai membubarkan pasukan itu, ia kembali masuk ke dalam istana. Saat ia tengah menapaki anak tangga yang begitu banyak itu, ia melihat Karen berdiri di ambang pintu masih dengan gaun tidurnya.

Ia menundukkan kepalanya sekilas, memberi hormat bagi sang majikan. "Seseorang mati di Saskatchewan, Nyonya," lapornya dengan wajah angkuhnya.

Satu alis Karen terangkat. "Dari mana kau mendapatkan informasi itu?" tanyanya.

Oh, ya. Karen bukan lah dalang di balik pembunuhan seorang anak kecil di Saskatchewan kali ini. Jadi pantas saja bagi wanita itu untuk terlihat kebingungan.

Teror ini dikepalai oleh Jonathan atas inisiatif pria itu. Ia juga tak bermaksud memberi tahu Karen tentang ini. Karena itu lah, ia mengambil sebuah koran hari ini yang ia simpan di balik jaket kulitnya dan memberikannya pada Karen.

"Aku tahu dari Mr. Buck. Di surat kabar terbaru pagi ini."

Karen terlihat sedikit antusias saat membaca berita itu. Tangannya bergerak menepuk dada bidang Jonathan dan berucap, "Bagus lah. Orang-orang akan semakin segan dan tidak main-main dengan Scott."

"Ya, tentu saja. Scott tidak terkalahkan. Mata-mata kita juga bilang bahwa warga Saskatchewan mulai hilang akal satu persatu." Jonathan menelengkan kepalanya, menatap wanita berusia 40-an itu dengan penuh arti. "Apakah Nyonya tidak pernah berpikir bahwa ada satu pengganjal di sekitar kita?"

Kening Karen berkerut mendengar pertanyaan itu dari mulut Jonathan. "Rob?" Ia tersenyum kecil, merasakan maksud lain dari ucapan Jonathan. "Dia hanya kurang cekatan. Dia pengecut, tapi sebentar lagi dia akan menjadi kuat dan tak terkalahkan selayaknya Scott."

LITTLE CLICHÉ - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang