Di dalam sebuah gudang yang sama yang pernah ditempati oleh Rylee dan Robbin, Zeke dan Sam dilempar dengan kasar. Posisi tangan mereka yang masih terikat ke belakang membuat mereka tidak seimbang dan terjerembab ke tanah.
Aroma karat bercampur dengan tanah langsung menyerbu masuk ke hidung Zeke ketika wajahnya mencium latar gudang. Ia mendesis kecil ketika sebuah sepatu menginjak belakang kepalanya dengan kuat sehingga aroma tak sedap itu semakin menusuk tenggorokannya.
"Kalian semua tunggu di sini sementara Jonathan mencari gadis lacur itu." Pria yang menyetir mobil tadi berujar seraya mengencangkan injakannya pada kepala Zeke.
Zeke berusaha berontak hingga akhirnya pria itu mengangkat kakinya. Belum sempat dirinya bernapas lega, tubuhnya kembali terangkat. Kini ia dipukul berkali-kali hingga wajahnya memerah karena darah.
Sam pun sama. Oleh pria yang duduk di samping mereka saat di mobil juga menganiyaya Sam. Bahkan sesekali melecehkan Sam dengan menyentuh area dada dan bokong.
"Lama-kelamaan aku terangsang hanya dengan menyiksamu, Manis. Bagaimana jika kita berhubungan sex di depan adikmu?" Pria yang lebih kurus daripada pria yang menyiksa Zeke itu menoleh ke arah Zeke. "Bagaimana? Kau tidak keberatan, 'kan?"
Zeke, yang matanya sudah bengkak karena pukulan kuat pria bertato dan kekarnya melebihi Jonathan itu menertawakan pertanyaan itu. Dengan rambut yang dijambak, ia menyeringai ke arah pria kurus itu. "Sampai kapan pun kau tidak akan pernah bisa menyentuhnya."
"Kau meremehkanku?!" Pria kurus itu meraih tubuh Sam yang sudah lemah kemudian merobek kasar kaosnya hingga tubuh bagian depannya terekspos.
Menerima perlakuan tersebut tanpa bisa memberontak membuat Sam menangis dalam diam. Ia hanya bisa berusaha menendang atau pun menghindar saat pria itu berusaha menciumnya.
"Bajingan!!" Zeke langsung ditampar keras selepas meneriakkan umpatan dengan sangat lantang. Tubuhnya kembali terjerembab dengan wajah yang kini menoleh ke arah Sam.
Dengan posisi seperti ini, ia bisa melihat dengan jelas bagaimana pria itu mencoba untuk memperkosa kakaknya tanpa dirinya bisa bertindak lebih.
Hatinya remuk seketika itu juga. Rasanya ia gagal menjadi seorang pria bagi Rylee dan Sam. Ia gagal menjadi sosok yang ayahnya dan ibunya percaya untuk melindungi anak perempuan mereka.
"Sisakan untukku juga, Noel."
Usai berkata seperti itu, pria kekar di atas Zeke berulang kali mendaratkan pukulan benda tumpul hingga membuat punggung, lengan, hingga kepalanya penuh dengan lebam dan darah. Sepertinya pria itu menggunakan balok kayu yang setengah lapuk. Karena setelah beberapa kali menghantamnya, kayu itu patah dan terpental.
Sekali lagi kepalanya ditekan ke tanah oleh pria kekar. "Lihat itu. Kakakmu sebentar lagi akan menjadi lacur sama seperti adikmu."
Di antara kesakitan dan pandangan yang mulai buram karena darah dan bengkak matanya, Zeke mencoba untuk menepis kenyataan bahwa tubuh bagian atas milik Sam sudah dijamah liar oleh pria kurus yang ia tahu bernama Noel.
Sam menutup matanya erat ketika pria di hadapannya sudah menciumi dadanya dengan penuh nafsu. Ia merasa sangat kotor. Rasanya lebih menyakitkan dan membuatnya trauma dibandingkan saat pria di hadapannya itu meremas dadanya yang sudah memar.
Zeke ikut memejamkan mata. Di saat seperti ini, ia lebih memilih mati dan mendekam di neraka untuk Rylee dan Sam. Serta untuk Anna yang ia tinggalkan tanpa pamit. Melihat kakaknya dilecehkan sepertinya tidak lebih menarik daripada disiksa di neraka.
Kalimat-kalimat rayuan kotor bersautan dengan suara hisapan tiba-tiba berhenti ketika suara tembakan mengudara. Bertepatan dengan suara mencekam itu, pria yang melecehkan Sam tumbang ke samping dengan kepala yang bolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE CLICHÉ - Jung Jaehyun
Фанфик(Finished) - Bahasa Baku Saskatchewan, 1969. Dendam Scott begitu besar kala itu. Membunuh tanpa pandang bulu adalah salah satu rutinitasnya. Saskatchewan, 1981. Tanpa pernah sadar, dendam itu justru menumbuhkan dendam-dendam baru; layaknya bumeran...