BRANDAL BUCIN part 3

1.1K 65 11
                                    

"Rajaaaa..."
Teriak seseorang yg mengetahui aksi pukul yg dilakukan Raja pada temen sekolahnya.

"Mampus...Jaa. Guru killer."ucap alan
"Kabur brow."ucap galang menambahi.

Baru saja Raja dan kawan kawan ingin pergi. Tapi terikan dari guru killer membuat mereka mengurungkan niatnya. Mereka tidak ingin masuk BK apa lagi sampai harus wali murid dipanggil kesekolah. Bisa bayaha.

"Apa yg kamu lakukan ha...sudah saya peringkatkan jangan pernah mencari masalah apa lagi membully siswa atau siswi,Raja.  Apa kamu mau saya panggil orang tua kamu."jelas guru tersebut

"Jangan Pak,tadi kami cuma lagi latiahan boxing kok pak. Bapak nih salah paham. Iyakah Al.."ucap Raja pd Al sambil melihatkan senyum terpaksa.

"Benar begitu Alex?"tanya sang guru
"Iya pak,tadi cuma sekedar latihan. Bapak salah paham saja"ucap alex sopan
"Baiklah klo begitu. Lebih baik kalian segara pulang. Hari sudah menjelang sore. Nanti orangtua kalian cemas. Ya sudah,bapak pamit dulu,"ucap guru itu dan meninggalkan parkiran

Huuffffff...akhirnya Raja dapat bernapas dengan lega. Bisa bahaya kalau orangtua dipanggil kesekolahan. Bisa bisa Raja dikirim keluar negri. Dan melanjutkan sekolah disana.

Alex hanya bisa diam. Melihat ekspresi yg Raja tampilkan. IMUT. Satu kata tp penuh arti.
"Apa lu liat liat. Mau gw congkel mata lu."ucap Raja dengan marah.
Alex hanya tersenyum menanggapi ucapan Raja barusan.

"Gimana...gw boleh kenalan gk sama lu?"
"Emmm...gini aja. Karena gw udah tau nama lu siapa. Jadi kenalin nama gw Alex."ucap alex sambil mengulurkan tangan.

Raja tidak menanggapi sama sekli uluran tangan dari Alex. Malah Raja menampilkan raut benci dan amarah yg mengebu.
"Oke klo lu gk mau terima uluran tangan gw. It's oke. Kalau gitu gw pamit dulu. Dan buat lu manis see you,"ucap alex santai. Dan pergi menjauh dri teman teman raja.

Raja dan teman teman hanya bisa diam dengan apa yg dibilang Alex tadi. Raja mengerutkan alisnya bingung dan merasa heran. Apa dia gila???

"Sianjiiirrrr...dia bilang lu manis,Ja"ucap galang heran.

"Tuh...orang gila kali. Atau jangan jangan dia minta kenalan sama lu. Gara garaaa...."ucap Alan heboh.

"Gara gara apaan?"tanya Raja penasaran.

"Gara dia suka sama lu."ucap Alan heboh.

Plakkk...
Dengan tidak berperasaan Raja memukul kepala Alan yg sudah berpikiran tidak waras. Ayolah...mereka sesama laki laki. Kecuali memang sudah takdir...hehehe...

"Diem lu. Gak usah ngegosip kaya mak mak yg ada dikomples gw ya."ucap Raja
"Tapi Ja. Kalau dilihat lihat Alex tuh ganteng maksimal tau gak. Cool plus keren gitu. Pokoknya berkarisma gitu"ucap Galang panjang lebar

"Maksud lu apaan muji muji tu kampret. Mata lu buta apa, gw lebih keren dari tuh org dari segi mana pun"ucap Raja tak terima.

"Ehh...Lan. Tp kayanya yg dibilang Alex bener deh. kok gw baru bisa liat ya. Klo Raja emang ada manis manisnya gitu. Mana gigi kelincinya lucu lagi." ucap Galang

"Iya jga yaaa. Kemana aja gw selama ini. Kok gw baru nyadar."jawab Alan

"Sialan lu pada,ngapain juga sih lu malah nanggepin ucapan tu siAlex gila."ucap Raja emosi.

"Dahlahh...gw mau pulang. Males gw ngomong sama dedemit kaya lu."imbuh Raja.

Entah ada dorongan dari mana. RajA melihat pantulan bayangannya dikaca spion montornya. Dia melihat dengan teliti.
"Masak iya gw manis. Ganteng diatas rata rata jga. Eh...tunggu deh,tp klo diliat" kok muka emang manis sih."ucap Raja
"Ehh...gw ngomong apaan coba. Malah gk jelas gini. Mending gw pulang."

Brummm...brum.,,brum,,,
Raja menyalakan montornya dan menjauh dari area parkir sekolah.

Skip malam hari

Waktu sudah nenunjuk pukul 23.00. Tapi entah kenapa Alex tidak bisa memejamkaan matanya. Dia masih membayangkan wajah dari Rajasta sang pemilik hatinya. Yaaa...Alex suka atau bisa disebut Jatuh cinta. Entahlah...hAnya Alex yg tau soalnya itu.
"Sialan...bisa bisanya gw mikirin siRaja. Tapi dia emang manis sih. Gw suka. Bisa yaa...lu bikin gw sampe kaya gini Raja."ucap Alex

Alex masih saja membayangkan pertengkarannya tdi sekolahan. Membuat dia senyum senyum tidak jelas. Hingga suara dri handphonenya membuyarkan semua lamunananya.

Dret...drettt...drett

"Hallo..."ucap alex
"Lu turun gak Al malam ini. Lumayan taruhannya. 30 juta woy."ucap sesorang dri sebrang.
"Siapa emang yg gw lawan"tanya Alex
"Siapa lgi kalu bukan sicemen tapi gk pernah capek pengen ngalahin lu ."ucapan teman Alex dari sebrang.

"Okelah...gw turun sekarang. Tunggu gw diarena"jawab Alex

Setelah mendapatkan telpon dari temannya tadi. Alex langsung bersiap siap menuju arena balapan yg sudah dijanjikan. Ya...Alex sering mengikuti balapan liar untuk menghilangkan segala rasa stressnya selama ini.
Alex berjalan menuruni anak tangga. Dengan santai, dia melihat sekitar. Seperti biasa rumahnya selalu sepi. Entah dimana kakaknya sekarang. Alex sll merasa sepi dirumah yg sebesar ini. Dengan santai Alex menaiki montor sportnya.
"Oke Tiger kita akan mulai bersenang senang malam ini.

Skip sampai tempat balap

Brum...brum...brum...
Para penonton memberikan dukungan kepada para jago mereka.
"Alex....alex....alex"

"Tama...tama...tama"

Ya lawan Alex bernama Tama putra. Orang yg sll kalah saat menantang Alex turun kearenan balapan ini. 

"Oke...lu berdua sial"
3   2   1 dorrrrt.
Terdengar suara pistol tanda balapan sudah dimulai.
Alex dan tama sama sama memacu kendaraannya secepat mungkin. Saling menyalip untuk menunjukan siapa yg lebih baik. Disetiap tikungan Alex sll melirik dari kaca spion montornya. Lawannya sama sekali lemah. Hingga akhirnya Alex sampai di garis finis lebih dulu.
Teman teman Alex besorak dan bertepuk tangan.

"Yyeeeeeeee.."sorak teman teman yg mendukung Alex saking senangnya.
Mereka tau klo Alex pasti akan memenangkan balapan kli ini. Ooo...ayolah siapa yg bisa menggalahkan seorang pemimpin Black Swan. Suutttt...ini rahasa oke.

"Lu emang yg terbaik Al."ucap teman Alex yg bernama Bams.
"Gak usah heranlah. Lu kaya gk kenal gw. Bukannya gw sll jadi pemenang."jawab Alex dengan sombong.

Dari kejauhan terlihat Tama  menghampiri Alex dan kawan kawan. Dia membawa uang taruhan yg dijanjikan.
"Nih duit lu."ucap Tama sambil lempar amplop yg berisi uang taruhan.
"Gw bakal ngalain lu suatu saat nanti Alexader"ucap tama dengan geram.

"Atur aja jadwal kapan. Gw bakalan dateng kok. Tenang... gw bukan orang pe..na..kut."jawab Alex menekan kata  penakut untuk memancing amarah Tama.

Tama menatap tajam kearah Alex.  Dia tidak suka diremehkan. Walau nyatanya memang Tama sll kalah. Dengan langkah pasti Tama meninggalkan arena balap demi keamanannya sendiri.

"Gw balik dlu ya. Dah malam. Nnti bang faro bisa ngamuk klo jm segeni gw masih maen diluar"ucap alex pd teman temannya.
"Okeee..."jawab mereka bersamaan.

Skip sampai rumah

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Dan Alex pasti akan dapat masalah gara gara ini. Dengan pelan pelan Alex membuka pintu. Dan melihat keadaan. Alex takut klo kakaknya yg super galak akan mengetahui aksinya.

Dengan langkah pelan. Alex menaiki setiap anak tangga. Alex tidak tau bahwa sudah ada yg melihat aksinya seperti pencuri ini. Hingga akhirnya...

Klik...
Seketika ruangan yg tdi gelap menjadi terang. Alex pun menurunkan tatapannya. Seketika Alex  merubah raut wajah. Hanya ada kebencian yg terlihat dari tatapan Alex. Untuk seseorang itu...

***********************************
Jangan lupa vote and comen.
See you...
Maaf klo masih ada typo...

Brandal BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang