Rotation [✓]

6. Like Angel

Budayakan vote sebelum membaca !!

Happy reading

"Apa mereka tidak punya rumah.." gumam Jennie ketika netranya melihat dua orang yang sedang tidur berpelukan di kursi pinggir jalan.

Saat ini Jennie sedang di perjalanan pulang setelah seharian menghabiskan waktunya bersama sahabatnya Irene.

Kemudian ia menepikan mobilnya dan menghampiri dua orang itu, Jennie berdiri seraya memperhatikan beberapa tas yang tergeletak di samping kursi.

"Sepertinya mereka bukan gelandangan karena pakaiannya bersih atau mungkin mereka baru saja di usir dari rumah.." batin Jennie.

Setelah beberapa saat hanya diam memperhatikan dua orang itu Jennie lalu kembali ke mobilnya dan mengambil semua uang tunai yang ada di tasnya lalu membungkus uang itu dengan kertas yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat yang Jennie tulis.

"Semoga ini bisa membantu kalian.." gumam Jennie seraya memasukkan uang itu ke dalam tas jinjing yang berisi pakaian.

Kemudian ia bergegas pergi dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan karena untuk pertama kalinya Jennie peduli pada orang yang sama sekali tidak ia kenal.

Hatinya tergerak untuk melakukan kebaikan setelah sebelumnya melihat seorang gadis yang memberikan permen pada pemilik kedai saat sedang berada di Cafe bersama Irene tadi.

Dan tanpa Jennie sadari gadis yang tidur membelakanginya tadi adalah gadis yang tadi memberikan permen lolipop pada pemilik kedai dan gadis itu adalah Lisa sedangkan gadis yang satunya lagi adalah Jisoo seseorang yang membuat Jennie penasaran akan sosoknya yang begitu misterius.

Jalanan itu sangat minim penerangan sehingga Jennie tidak bisa melihat wajah keduanya dengan jelas terlebih Lisa membenamkan wajahnya di ceruk leher Jisoo sedangkan wajah Jisoo sendiri menunduk pada bahu Lisa.

Tidak lama setelah kepergian Jennie ada seorang pemuda yang sedang berjalan santai dengan earphone di telinganya hingga ia menghentikan langkahnya ketika melihat dua orang yang duduk di kursi panjang dengan mata terpejam.

Mengedarkan pandangannya pemuda itu melihat beberapa tas yang terletak di pinggir kursi.

"Aku seperti pernah melihat tas itu.." gumamnya seraya memikirkan dimana pernah melihat tas ransel berwarna hitam yang cukup usang.

Beberapa detik kemudian matanya membulat ketika mengingat siapa pemilik tas itu lalu ia berjalan lebih dekat.

"Sooya.." ucap pemuda itu menepuk pelan pundak Jisoo.