Seperti bumi yang terus berotasi pada porosnya, apakah perputaran kehidupan akan mempertemukan mereka dengan kebahagiaan atau justru penderitaan..?
Kisah ini bercerita tentang sebuah perjuangan dan perjalanan panjang menemukan serta mempertahankan k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Budayakan vote sebelum membaca !!
Happy reading
"Lisa-ya.. apa Aku boleh tau kau dapat uang dari mana? kau jangan tersinggung Aku hanya penasaran apalagi kau bilang Jisoo Nunna bahkan tidak tau tentang kau membeli apartemen ini.." ucap In Yeop.
"Ada orang yang membeli lukisanku seharga 50 juta.." jawab Lisa.
"Mwo.. bagaimana bisa..?" kaget In Yeop.
"Saat itu..
#Flashback On
Hari ini hari Minggu dan seperti biasanya Lisa akan menyempatkan diri datang ke rumah baca untuk mengajar disana.
Dan saat ini Lisa sudah selesai dengan kegiatan itu namun ia memutuskan tidak langsung pulang melainkan mampir ke sungai Han terlebih dahulu.
Sedari awal berangkat ke rumah baca ia sudah membawa perlengkapan melukis di dalam tas ranselnya.
Tujuannya tidak lain untuk melukis dan menikmati pemandangan sekitar.
Kegiatan itu Lisa lakukan untuk dapat mengalihkan pikirannya dari Jennie dan Rose yang sudah berhasil di jauhinya.
Lisa memilih tempat yang tidak terlalu ramai dimana ia duduk di atas batang pohon yang sudah tumbang.
Sebenarnya ada beberapa bangku yang memang tersedia untuk umum tapi Lisa enggan duduk disana karena itu adalah area yang ramai di kunjungi orang-orang.
"Jika saja sejak awal Jennie Unnie tidak berbohong mungkin tidak akan serumit sekarang, Aku menyayangi mereka sama besarnya bagaimana mungkin Aku akan membiarkan hubungan mereka menjadi renggang dan penyebabnya adalah Aku tapi setiap melihat tatapan Rose Unnie Aku benar-benar tidak tega semoga saja suatu saat Rose Unnie mengerti alasan kenapa Aku menjauhinya juga tidak akan membenciku saat tau kebenarannya.." batin Lisa.
Tangannya bergerak dengan begitu lihai merubah kanvas yang tadinya putih jadi berwarna tapi hati dan pikirannya justru melayang masih tetap memikirkan hal yang sama.