Karena kelelahan renjun tertidur sampai esok hari, jadi hari ini renjun akan mulai mencari pekerjaan paruh waktu.
Renjun dan huang renjun sama-sama berbakat dalam seni, untung saja keluarga huang tidak mengambil komputer dan Ipad renjun sehingga dia bisa membuka jasa desain gambarnya seperti membuat ilustrasi untuk sebuah sampul novel, ataupun karakter dalam game. Renjun hanya akan menerima pesanan 5 kali dalam sebulan, harganya mulai dari 500.000 rp. Atau bisa juga lebih, "jasa itu mahal jadi harus dihargai segitu" kata renjun.
Setelah mandi dan sarapan renjun akhirnya pergi keluar mencari pekerjaan, dia mungkin akan melamar di cafe atau restoran yang jaraknya dekat dengan tempat tinggalnya, atau dia akan melamar jadi kasir di supermarket. Renjun hanya akan mengambil 1 pekerjaan paruh waktu saja karena hidupnya tidak sesusah dulu dia juga akhirnya bisa sekolah di tingkat menengah atas.
Renjun ingat sekali dulu saat dia harus terpaksa tidak melanjutkan sekolah di tingkat menengah atas karena beasiswa yang harusnya miliknya di ambil oleh anak orang kaya, ya salahnya juga sihh kenapa harus sekolah disitu, kenapa juga dia seangkatan dengan anak itu, jadi jelas ini salah renjun. Kecewa memang saat sesuatu yang harusnya milikmu di ambil begitu saja seolah perjuangan mati matian untuk mendapatkannya sama sekali tidak berharga, rasanya tidak enak tapi mau bagaimana lagi salahkan saja dia yang miskin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah melamar di beberapa cafe, restoran juga supermarket dan berakhir ditolak, akhirnya renjun berhasil diterima di salah satu cafe yang cukup dekat dengan sekolahnya. Karena dia adalah seorang pelajar pemilik mengizinkannya untuk datang bekerja sehabis pulang sekolah dan kembali pada pukul 10 pm dari hari senin-jumat dan sabtu, minggunya adalah hari libur yeyyyy!
Renjun bisa mulai bekerja besok dan berhubung karena masih libur jadi dia akan masuk pagi.
"ahh senangnyaaa! Aku sudah dapat pekerjaan, aku juga sudah mendapat 1 pesanan untuk sampul buku novel!"
"aku akan membeli bahan makanan agar bisa memasak saat pulang nanti, juga mungkin akan bagus kalau membelikan beberapa makanan kucing untuk kucing liar di samping cafe tadi mumpung aku belum terlalu jauh"
Renjun kembali berjalan ke arah cafe sehabis membeli belanjaannya, saat dia ingin pergi memberi makan kucing-kucing itu ternyata sudah ada seorang pemuda yang melakukannya terlebih dahulu.
"haii! Apa kau memberi kucing-kucing ini makanan?"
"pertanyaan bodoh macam apa itu, apa kau tidak bisa lihat?" jawab pemuda itu datar
"ck! Aku kan hanya bertanyaa, karena kau sudah memberikan mereka makan aku akan pergi saja kalau begitu. Owh dan ambil ini" kata renjun sambil memberikan makanan kucing yang tadi ia beli dari supermarket.
Renjun memberikan makanan itu dan langsung pergi dari tempat itu, dia tidak sanggup harus berada di tempat yang sama dengan orang dingin seperti itu, jadi lebih baik pergi saja tohhh kucingnya juga sudah diberi makan.
.
.
.
.
.
.
.Sesampainya dirumah renjun langsung mandi dan merapikan bahan makanan yang tadi ia beli. Renjun berniat untuk memasak beberapa makanan sederhana sebagai makan malamnya hari ini.
Renjun memang pandai memasak, dia selalu memasak untuk dirinya sendiri sedari kecil jadi beberapa jenis makanan bukan masalah besar baginya.
Saat renjun sedang menyantap makan malamnya ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya, saat membukanya ternyata itu guanlian, Lai guanlin mantan tunangannya.
"aku sudah memutuskan pertunangannya" katanya tiba-tiba
"owh bagus untukmu kalau begitu"
"apa kau benar-benar keluar dari keluarga huang"
"yah seperti yang kau lihat"
"apa aku boleh masuk?" ahhh renjun lupa kalau mereka masih di depan pintu, jujur saja sebenarnya renjun sedikit tidak nyaman di samping si guanlin ini karena heyy orang yang membuat renjun terbunuh di cerita aslinya adalah si mantan tunangan ini.
"ya tentu saja masuklah, kau ingin minum apa?"
"tidak perlu repot-repot aku hanya ingin melihat keadaanmu saja, ngomong-ngomong apa yang memasak ini kau?"
"mnn, mau makan bersama?" sungguh, itu hanya penawarann! Renjun tidak berniat untuk benar-benar mengajak guanlin makan malamm tapi...
"baiklah kalau kau bilang begitu"
Renjun tidak bisa percaya bahwa si guanlin ini akan makan bersamanya jadi dia diam saja ditempatnya sampai guanlin memanggil.
"renjun ayo makan, kalau tidak makanannya akan dingin" owhh lihat itu seperti yang punya rumah saja, aku harusnya sudah memakan semuanya jika kau tidak datang mengganggu huhh!
"apa kau sudah minta maaf pada li jun? Kau sebaiknya pergi menemuinya mungkin dia akan meminta paman huang agar membawamu kembali"
"tidak terimakasih, aku tidak terlalu peduli"
"kau tidak peduli? Bagaimana bisa kau seperti itu? Li jun bahkan mengigau dan menyebut namamu, dia sudah tidak sabar untuk kembali ke rumah dan bertemu denganmu!"
"lalu?, katakan saja padanya kalau aku sudah di usir tohh dia pasti senang"
"hahh ternyata kau tidak berubah, kenapa kau selalu cemburu pada li jun?! Dia bahkan selalu memperhatikanmu, saat ulang tahunnya dia bahkan membelikanmu sebuah kue! Apa kau lupaa"
"aku tidak lupa, tapi mungkin kau yang lupa jika ulang tahunnya adalah ulang tahunku juga, bukankah aku juga harus mendapatkan sebuah kue ulang tahun!? Semua orang merayakan ulang tahunnya lalu bagaimana denganku!"
"renjun kau memang egois hanya karena banyak orang yang menyayanginya kau sampai melukai kembaranmu sendiri!"
"LALU BAGAIMANA DENGAN DIA YANG MEMBERIKANKU CAKE STRAWBERRY PADAHAL TAHU AKU ALERGI DAN BISA MATI KARENANYA! KALIAN SEMUA BAHKAN MEMAKSAKU UNTUK MEMAKANNYA BUKANKAH SAMA SAJA DENGAN MEMAKSAKU UNTUK MATI?!!"
"kau tahu lupakan saja, kau bisa keluar dari rumahku sekarang"
Guanlin diam, dia bahkan tidak tahu kalau renjun punya alergi mungkin li jun juga tidak tahu? Yaa pasti karena itu, ini hanya kesalahpahaman dia akan menjelaskan pada renjun nanti.
"baiklah aku pergi"
Setelah mengantar guanlin ke depan pintu renjun membersihkan meja makan dia tidak melanjutkan acara makannya. Dia lelah berhadapan dengan guanlin dan ingin istirahat, doakan dia agar mimpi indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
La mia casa
Fanfictionrenjun seorang yatim piatu, untuk menghidupi kebutuhannya dia harus melakukan beberapa pekerjaan sekaligus yang membuatnya kelelahan. pada malam sehabis pulang dari kerja paruh waktunya kepalanya tiba tiba pusing saat akan menyebrang hingga membuatn...