chp 21

5.5K 654 21
                                    

Sekarang waktunya pulang sekolah, kelompok 6 orang itu sedang berjalan ke arah area parkir. Nyonya song yang sedari tadi menunggu renjun di depan gerbang sekolah melihat itu langsung saja berlari menyusul renjun.

"Renjun!" teriak nyonya song dari kejauhan.

"ayo kita harus pergi! Kau harus membantu anakku!" nyonya song menarik tangan renjun sangat keras sampai renjun limbung dan terjatuh.

"berdiri! CEPAT BERDIRI SIALAN!!!" ditariknya renjun lebih kuat lagi, nyonya song seperti ingin menyeret renjun secepat yang dia bisa.

"nyonya song apa yang anda lakukan?!" yangyang yang melihat temannya dikasari tidak lagi diam dan berusaha melepas cekalan tangan nyonya song.

"PERGI! HUANG RENJUN JALANG CEPAT JALAN!"

Melihat nyonya song yang kesetanan itu, jeno dengan sigap menarik renjun ke arahnya lalu memposisikan badannya di depan renjun.

"apakah anda sudah tidak waras? Apakah keluarga song tidak mengajari anda cara berperilaku?" haechan mendorong nyonya song yang kelihatannya akan menerjang renjun.

"tidak! Renjun harus ikut denganku!! Cepat ikut huang renjun!!!"

"ini semua salahmu"

"ini semua salahmu!"

"jika bukan karena gambar desainmu anakku yang berharga tidak akan di tahan polisi karena kasus plagiarisme!"

"seharusnya kau tahu desain itu akan keluarga song pamerkan kepada semua generasi kaya di negara ini tapi kau tidak memperingati kami kalau hak cipta desain itu sudah tidak ada padamu!!"

"kau harus membuat pengakuan pada polisi sekarang!!! Kau harus mengaku kalau ini semua keserakahanmu yang ingin menjual desain itu pada dua pihak sekaligus!!!"

Melihat nyonya song membuat mark geram, orang ini yang seenaknya menggunakan renjun lalu saat semuanya sudah kacau dia malah ingin renjun menanggung semua kesalahan yang ditimbulkan oleh keserakahannya.

"jika anda tidak berhenti saya akan melapor pada polisi saat ini juga nyonya" mark menahan dirinya agar tidak terpengaruh, karena sungguh mark rasanya ingin mencekik orang-orang ini hidup-hidup!

Tadi pagi harus di hadapkan dengan si jalang li jun, dan sekarang renjunnya harus berhadapan dengan orang gila ini.

"menyingkir! Kalian semua pergi darisini! Aku ingin renjun bertanggung jawab! Ini salahnya! Semua ini salahnya!"

"kenapa presdir xiao bisa membantumu? Apa kau juga menjadi jalangnya? Apa kau tidur dengannya?"

"kau pencuri kecil butuh uang kan? Akan kuberikan kau uang, ambil semuanya jalang! Ambil dan katakan ini semua salahmu!!!" nyonya song melempari renjun semua uang yang ada di dompetnya.

Melihat itu, lima orang lainnya langsung berbalik menatap renjun khawatir tapi sebaliknya renjun malah biasa-biasa saja.

Mungkin karena dia tahu sekarang dia tidak lagi sendiri, atau mungkin karena dia lelah tapi yang pasti tatapan renjun yang biasa-biasa saja seolah semua ini tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya membuat nyonya song geram.

"KAU!"

"KAU HARUSNYA MENURUT! KAU HARUSNYA BERSYUKUR DAPAT MEMBANTU ANAKKU! AKU ADALAH NYONYA SONG! KAU HARUSNYA BERSYUKUR DI ANGKAT MENJADI ANAK OLEHKU!!!"

"ORANG BODOH SEPERTIMU SUDAH SEHARUSNYA MENJADI SESEORANG YANG BERADA DIBAWAH ANAKKU!"

Renjun yang melihat jaemin dan haechan yang ingin menarik nyonya song dengan paksa cepat-cepat menghentikan tindakan mereka berdua.

"anda salah nyonya" kata renjun sambil menatap tepat ke mata nyonya song.

"apa kau bilang!!!"

"aku bilang kau salah, bukan aku melainkan kau yang harusnya bersyukur"

"kelahiranku, kehadiranku, bakatku, telah menjadi satu-satunya hal yang dapat menopang posisimu di dalam keluarga song"

"suamimu yang tidak berguna, anakmu yang pemalas dan arogan, juga kau yang licik dan bodoh harunya bersujud dan berterimakasih atas keberuntunganmu yang menemukanku"

"kau beruntung dengan memilihku saat itu, kau beruntung aku menganggapmu sebagai ibuku sat itu. Bukan anakmu ataupun suamimu bahkan juga bukan kau tapi akulah yang membuatmu menjadi seperti sekarang"

"sayangnya keberuntunganmu sudah habis, suamimu tidak akan hormat padamu, anakmu juga akan menjadi kriminal dan kau tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah itu selain dengan bersujud di depanku" semakin renjun mengatakannya semakin dingin tatapannya pada nyonya song.

Benar, inilah yang harusnya huang renjun katakan, harusnya orang-orang itu bersyukur karena memilikinya, harusnya orang-orang itu tahu diri dan menyanjungnya. Inilah yang harusnya huang renjun katakan.

Mendengar itu nyonya song terdiam kaku, dia ingin menyangkalnya tapi semua yang renjun katakan adalah kebenaran yang tidak bisa dia sanggah.

Dari awal sampai akhir, semua hal baik yang terjadi di hidupnya adalah karena dia punya huang renjun yang selalu mengemis cinta kasihnya.

Melihat nyonya song yang kaku, haechan dengan cepat menarik pergelangan tangan renjun lalu memanggil yang lainnya untuk segera pergi dari tempat itu.

Yang lainnya hanya mampu memandang nyonya song dengan perasaan miris.

Sayang sekali, nyonya song yang bermartabat sebenarnya bukan apa-apa tanpa anak angkat yang diambilnya.

La mia casaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang