"renjun! Tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor 8 ya" kata seorang gadis manis berambut pendek.
"siap ryujin!" teriak renjun.
Renjun sangat sibuk, banyak pelanggan yang datang bergantian.
Cafe tempatnya bekerja ini memang sangat populer dikalangan anak muda, belum lagi pekerja di cafe ini semuanya sangat tampan dan cantik jadi banyak juga pelanggan yang datang untuk sekedar berkenalan dan meminta nomor telfon.
Setelah berlarian kesana kemari mengurusi pelanggan yang datang akhirnya renjun bisa beristirahat.
Cafe juga akan segera tutup jadi renjun dan lainnya bisa santai sedikit.
Sayangnya, renjun sepertinya tidak seberuntung itu karena waktu istirahatnya harus tergganggu setelah melihat pelanggan yang datang kali ini.
"renjun!"
"kalian sedang apa?" renjun memandang sekelompok orang itu dengan pandangan menyelidik.
"kami hanya ingin kemari, kenapa? Tidak boleh?"
"bukankah kau harusnya menulis pesanan kami atau semacamnya? Itu tugasmu kan?"
"nyonya song, tuan dan nyonya huang, langsung saja tujuan kalian sebenarnya apa?"
"tidak sopan! Memangnya seperti itu cara bicaramu pada orang yang lebih tua? Aku tidak pernah mengajarimu menjadi orang yang tidak sopan huang renjun!" tuan huang memarahi renjun tiba-tiba, memangnya renjun salah? Bukankah mereka punya tujuan lain menghampirinya?
"memang tidak, kan kau tidak pernah mengajariku sama sekali"
"ayah sudah, ayo kita duduk dulu renjun mungkin lelah makanya dia seperti itu" kata li jun dengan lembut.
"hmph! Lihatlah li jun sangat baik dan peduli sangat berbeda dengan seseorang" mata tuan huang melirik renjun sinis sedangkan renjun tidak melihat mereka sama sekali, menurutnya drama yang li jun buat sangat tidak penting.
Keluarga huang dan nyonya song akhirnya memilih tempat duduk mereka, renjun tidak habis pikir kenapa seluruh keluarga huang memilih untuk berkumpul disini.
"duduk renjun" huang bai menarik tangan renjun dan memaksanya duduk disebelahnya.
"lepaskan tanganmu, jika kalian ingin membuat masalah disini sebaiknya cari tempat lain"
"diam dulu renjun, ayah dan ibu akan bicara kau dengar saja dulu setelah mendengarnya kau pasti tidak akan menyesal" kata huang rong sambil memandang rendah renjun.
"bicaralah jika ingin bicara, cafe akan segera tutup"
"ck hanya bekerja jadi pelayan saja sudah sombong" sinis huang daren.
"ekhemm, renjun dengarkan ayah dan ibumu bicara dulu ya?" nyonya song memberi kode pada tuan huang agar dia segera bicara.
"bantu nyonya song, dia juga bunda mu bukan? Dia sudah merawatmu selama ini setidaknya kau harus membalasnya jadi aku mau kau menggambar desain yang nyonya song mau. Itu gampang buatmu kan?"
"renjun, nyonya song sudah mengurusmu selama ini jadi kau tidak boleh pelit seperti itu" li jun membuka suaranya menatap renjun dengan tatapan menuduh seolah-olah mengatakan bahwa renjun tidak tahu berterimakasih.
"karena apa? Karena apa aku harus mendengarkan kalian?"
"ibu akan mengizinkanmu kembali ke mansion keluarga huang, berterimakasihlah pada nyonya song dialah yang meminta kami untuk menerimamu kembali"
Renjun menatap orang-orang egois di depannya, berterimakasih? Atas dasar apa? Bukankah yang meminta bantuan itu nyonya song? Harusnya yang berterimakasih itu nyonya song kan?
Nyonya song mengurusnya? Bukannya alasan mengapa renjun ada bersama keluarga song itu karena ayah dan ibunya yang memberikan huang renjun pada wanita ini? Bagaimana mereka bisa setidak tahu malu ini?!
"kalau aku tidak mau bagaimana? Dan apa kata nyonya huang tadi? Kembali? Tidak terimakasih aku tidak tertarik" renjun menolak dengan tegas, setelah mengusirnya sekarang mereka ingin dia kembali? Kalau bukan nyonya song memberikan beberapa manfaat pada keluarga huang yang bajingan mana mungkin mereka mau menerimanya kembali.
"renjun! Pikirkanlah baik-baik daripada tinggal di tempat sempit dan kecil itu lebih baik kembali ke mansion, jika kau kembali kau tidak perlu bekerja menjadi pelayan rendahan seperti ini" huang rong berusaha membujuk renjun kembali, dia percaya orang seperti renjun pasti akan tergoda.
"pfftt, apa kalian semua gila? Apa kalian pikir aku semudah itu dibujuk?"
"hey tuan huang! Manfaat apa yang wanita ini tukarkan? Jangan bilang tidak ada aku tidak akan percaya, orang egois seperti kalian pasti tidak ingin menerimaku begitu saja"
"jaga mulutmu huang renjun! Kau harusnya mendengarkanku aku ini ibumu! Aku melahirkanmu dengan susah payah dan ini balasanmu?! Kau membuat kami malu dengan mencoba mencuri perhiasan nyonya tua song sekarang kau malah membantah?! Bagaimana aku bisa melahirkan hal jahat sepertimu!" nyonya huang sangat marah melihat putranya yang menolah untuk membantu, kenapa renjun tidak bisa mencontoh li jun? Benar saja, anak ini memang harus di usir agar tidak mempengaruhi li jun.
"melahirkanku? Bukannya perjuanganmu sudah dibayarkan oleh sumber daya yang nyonya song berikan saat akan mengambilku? Apa kau pikir aku bodoh? Semua keberhasilan keluarga huang bukankah karena sumber daya yang nyonya song tukarkan untukku? Yang harusnya berterimakasih adalah kalian!!!"
"dasar egois dan tidak tahu diri!! Jika ingin sebuah desain mintalah pada jenius muda dikeluarga song mu jangan datang pada pencuri yang tidak tahu diri seperti ku!!"
Renjun menggebrak meja dan langsung pergi dari sana, melihat orang-orang egois itu membuat matanya sakit.
Kenapa orang-orang ini terus mengganggunya?
Ketiga kaka huang renjun melihat ke arah kepergiannya, apa yang renjun maksud? Bukankah semuanya terjadi karena kesalahan perawat di rumah sakit? Apa yang orang tua mereka sembunyikan?
KAMU SEDANG MEMBACA
La mia casa
Fanfictionrenjun seorang yatim piatu, untuk menghidupi kebutuhannya dia harus melakukan beberapa pekerjaan sekaligus yang membuatnya kelelahan. pada malam sehabis pulang dari kerja paruh waktunya kepalanya tiba tiba pusing saat akan menyebrang hingga membuatn...