"DADDY! MOTOR JENO KEMANAA?!" jeno kesal sekali pagi ini, dia bangun telat, saudaranya pergi terlebih dahulu dan meninggalkannya, dia bahkan tidak memakan sarapannya karena takut terlambat! Tapi apa ini? Motornya hilang kemanaa?!
"kenapa teriak-teriak sihh, motor kamu? Daddy sita, salah sendiri sok balap-balapan tidak jelas. Untuk hari ini daddy sita besok baru boleh kamu ambil"
"tapi dad jeno mau ke sekolahh ini itu hari pertama! Nanti jeno terlambat" cape jeno tuhh mau kesekolah ada aja halangannya.
"nah makanya berangkat sana kamu ke sekolah naik bus saja, cepat sana jung jeno nanti kamu terlambat!"
"bu! Kok bubu ikut-ikutan sihh, setidaknya anterin jenolahh"
"nggak bisa, salah kamu sendiri bangunnya telat. Udah sana berangkat sebelum busnya pergi, nihh bubu buatin bekal nanti makan di bus aja"
"hufttt, okedeh bu jeno berangkat yaa, daddy jeno berangkat!"
Jeno berlari menuju hakte bus dekat rumahnya, bus yang mengarah ke sekolahnya hampir saja berangkat untung saja ada seorang pemuda yang masih belum naik ke bus itu.
"hey! Tunggu, tahankan busnya" jeno berlari dengan tergesa-gesa, setelah sampai dia langsung naik ke bus dan mencari kursi kosong.
Saat pemuda itu ingin naik seseorang berteriak lagi dan memintanya untuk menahan bus yang akan segera pergi.
"huftt terimakasih nak" yang berteriak tadi adalah seorang wanita paruh baya dengan anak kecil di gendongannya.
"ah iya bi tidak apa-apa" saat renjun masuk ke bis ternyata kursinya sudah terisi penuh dan itu membuatnya terpaksa harus berdiri.
"maaf ya kursinya bibi ambil"
"tidak apa bi, aku tidak keberatan berdiri kok"
Diperjalanan anak laki-laki bibi itu menangis, ternyata bibi itu buru-buru karena anaknya tidak enak badan, dan karena itu juga keduanya jadi tidak sempat sarapan.
"anak siapa itu?! Bisakah kau buat dia diam, itu sangat mengganggu" ucap salah satu penumpang
"ah maaf maaf. Sayang sudah yaa, ayo diam kita akan ke rumah sakit oke?" sayangnya anak itu masih tetap menangis.
"ck! Mengganggu sekali"
"dasar, kalau tidak tahu mengurus anak ya jangan punya anak!"
"sial, berisik sekali" penumpang dalam bus itu terganggu akibat suara tangisan yang tak kunjung diam itu.
"halo, apa kau mau roti? Aku punya satu disini ada susu coklat juga apa kau mau?" renjun menawarkan makanannya pada anak itu, dan anak itu berhasil diam.
"terimakasih, tapi apa kau tidak keberatan? Bibi hanya merasa tidak enak siapa tahu kau belum sarapan"
"tidak apa bi, aku sudah sarapan tadi" sebenarnya renjun belum sarapan tapi yahh, anak itu kasian juga dia sedang sakit jadi renjun berikan saja.
Bus kemudian berhenti di halte lain, banyak penumpang baru yang masuk. Salah seorang penumpang yang berdiri di belakang renjun bukanlah orang yang baik dan mencoba menyentuh tubuh renjun.
Bajingan, apa-apaan orang ini! Tidak bisa kubiarkan. Batin renjun
"permis-"
"hei singkirkan tanganmu brengsek" seseorang memotong ucapan renjun, karena suara orang itu cukup besar penumpang lain bisa mendengar apa yang dia ucapkan sehingga membuat pria yang berniat jahat tadi merasa marah dan malu karena tindakan diketahui semua orang.
"terimakasih" ucap renjun
"hm"
"namaku renjun kalau kau? Sepertinya kau siswa Neo Highschool juga, apa kau anak baru sepertiku?" tanya renjun sambil menatap mata pemuda itu, dia harus sedikit mendongak karena pemuda itu lebih tinggi darinya.
"jeno, ya aku juga anak baru"
Ck, apa-apaan matanya itu. Sangat bulat, indah dilihat-lihat dia cantik juga ehhh?! Kok jadi salah fokus beginii!
"jen.. Jeno...jenoo!" panggil renjun sedikit berteriak karena pemuda di depannya ini sedari tadi tidak menyauti panggilannya.
"eh? Iya kenapa?"
"turunn, bus nya sudah sampai kau mau disini sampai kapan?"
"o-oh iyaa turunn"
"ganteng-ganteng kok anehh"
.
.
.
.
.
.
.
Untung saja renjun tidak terlambat, semua anak baru dikumpulkan di lapangan sekolah untuk mendengar pengarahan dari kepala sekolah." karena kalian semua adalah murid baru, hari ini tidak ada pembelajaran jadi kalian diperbolehkan berkeliling sekolah dengan catatan tidak boleh mengganggu kelas yang sedang dalam proses pembelajaran!" tutup kepala sekolah setelah amanatnya yang panjang lebar. Setelah itu anak-anak yang lain mulai berpencar dan sibuk menjelajahi area sekolah baru mereka.
"hmm mau jalan-jalan tapi maless, eh?! Bukannya itu yangyang? Yangyang!"
"renjun! Akhirnya ketemu jugaa" yangyang datang dengan 4 orang lainnya, yang tiga darinya sudah dia kenal.
"owh iya ren ini kenalin, jaemin, jeno, haechan dan mark hyung"
"eh kalian?"
"wahhh kita ketemu lagi! Hay cantik ingat aku tidak? Aku yang kau obati hari itu!"
"haechan kau kenal renjun?" potong jeno
"lahh jeno kau juga kenal?" tanya jaemin
"hahh, kau kan yang waktu itu di toko kan?" sambung mark.
Ahhh, kacau sudah kalau begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
La mia casa
Fanfictionrenjun seorang yatim piatu, untuk menghidupi kebutuhannya dia harus melakukan beberapa pekerjaan sekaligus yang membuatnya kelelahan. pada malam sehabis pulang dari kerja paruh waktunya kepalanya tiba tiba pusing saat akan menyebrang hingga membuatn...